Sering Siksa Anaknya, Seorang Ayah Ditangkap Polisi

PRINGSEWU,SB – Naas kedua bocah yang masih duduk dibangku kelas 1 SD, dan adiknya yang masih berumur 5 tahun, tubuh mungilnya dipenuhi luka lebam akibat kekerasan yang diduga dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri.

Penyiksaan diketahui setelah anak tersebut datang ke rumah kakeknya yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Dengan keadaan menangis sang anak datang untuk mengadu.

Selanjutnya dibawa ke Puskesmas Sukoharjo oleh Kakeknya untuk dilakukan pengobatan dan melaporkan ke Polsek Sukoharjo, kemarin Selasa (16/7/19) sekitar pukul 13.00 WIB.

Sumaji (56) kakek korban mengatakan, saat penganiayaan terjadi di rumah yang letaknya tidak jauh dari rumah korban. “Saya kaget tiba-tiba SK datang sambil menangis. Dan saat saya tanya, dia jawab habis dipukuli ayahnya,” kata Sumaji di rumahnya.

Atas laporan tersebut, Polsek Sukoharjo Polres Tanggamus secara marathon meminta sejumlah keterangan saksi-saksi dan langsung mengamankan HN selaku ayah korban dan membawanya ke Mapolsek Sukoharjo tadi malam.

Sekitar pukul 22.30 WIb, HN digelandang petugas juga terlihat petugas membawa sejumlah benda mirip sabuk dan sapu yang diduga digunakan menganiaya korban.

Kapolsek Sukoharjo Polres Tanggamus Iptu Deddy Wahyudi, SH. mengungkapkan tadi malam pihaknya langsung mengamakan ayah korban sebab diduga kuat sebagai pelaku penganiyaan terhadap 2 anak kandungnya.

“Atas penyelidikan laporan tersebut, kami mengamankan HN sekitar pukul 22.30 Wib, saat ini diamankan di Mapolsek Sukoharjo guna proses penyelidikan lebih lanjut,” ungkap Iptu Deddy Wahyudi dalam keterangannya di Mapolres Tanggamus, Rabu (17/7/19) pagi.

Menurut pengakuan dari warga sekitar, selama ini HN kerap melakukan kekerasan terhadap ketiga anaknya di depan umum. Sayangnya meskipun hal itu sudah lama terjadi, tidak ada warga yang berani untuk ikut campur atau melapor ke aparat karena merasa takut.

“Sering mas anak anaknya di pukuli, tapi warga disini pada ketakutan. Sebenarnya kami sangat kasihan melihat anak-anaknya dipukuli. Apalagi ibu mereka tidak ada, sedang kerja di Singapura,” ujar warga setempat. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.