BANDARLAMPUNG – Pj. Gubernur Lampung Samsudin meluncurkan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) gabungan untuk enam kabupaten di Provinsi Lampung. Peresmian ini digelar di Gedung Pusiban, Kompleks Kantor Gubernur Lampung, Bandarlampung, pada Selasa (3/12/2024).
Samsudin menekankan, pembentukan CSIRT adalah langkah strategis untuk meningkatkan perlindungan dari ancaman dan insiden siber yang terus meningkat. “Keamanan siber menjadi salah satu isu strategis yang harus kita tangani secara serius. Kehadiran CSIRT diharapkan mampu memperkuat pertahanan berbasis siber di Provinsi Lampung,” ujar Samsudin.
Enam kabupaten yang tergabung dalam CSIRT adalah Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Barat, Lampung Utara, Way Kanan, dan Pringsewu. CSIRT memiliki tanggung jawab utama untuk mencegah, mendeteksi, menanggulangi, dan meminimalkan dampak insiden keamanan siber.
“CSIRT tidak hanya menangani serangan, tetapi juga memastikan kesiapan sistem keamanan, merespons insiden dengan cepat, serta memperbaiki kelemahan sistem. Ini akan memperkuat sinergi antara pemerintah kabupaten, provinsi, dan lembaga terkait,” jelas Samsudin.
Samsudin mengungkapkan, ancaman siber di Indonesia terus meningkat secara signifikan. Data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menunjukkan bahwa pada 2023, terdapat lebih dari 1,3 miliar serangan siber, sebagian besar menyasar sektor pemerintahan dan layanan publik.
“Ancaman seperti judi online bukan hanya merusak finansial masyarakat tetapi juga mengancam moral, integritas, dan kepercayaan publik terhadap pemerintah. Ini harus segera kita antisipasi untuk melindungi pembangunan di Lampung,” ujar Samsudin.
Dalam pidatonya, Samsudin menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat penegak hukum, masyarakat, dan BSSN untuk memperkuat ekosistem keamanan siber. “Kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan sistem keamanan yang tangguh dan adaptif. Kita juga harus memastikan bahwa anggota CSIRT memiliki kemampuan terkini melalui pelatihan dan sertifikasi secara berkala,” kata Samsudin.
Ia juga mengajak CSIRT untuk aktif dalam sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar memahami pentingnya menjaga keamanan data pribadi dan menghindari aktivitas ilegal.
Deputi III Bidang Keamanan Siber BSSN, Sulistyo, mengapresiasi komitmen Pemerintah Provinsi Lampung dalam membentuk CSIRT. Ia menjelaskan, tim ini bertugas melindungi aset digital, seperti infrastruktur, pusat data, dan aplikasi pemerintah.
“Tugas CSIRT adalah memastikan kesiapan sebelum, selama, dan setelah insiden terjadi. Langkah Lampung sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar seluruh pemerintah daerah memiliki tim tanggap insiden siber,” ujar Sulistyo.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) Provinsi Lampung, Achmad Saefulloh, menambahkan, kehadiran CSIRT akan mendukung perlindungan infrastruktur informasi vital dan meningkatkan kesiapan pemerintah kabupaten/kota dalam merespons insiden siber secara efektif.
Peluncuran CSIRT menjadi tonggak penting dalam upaya Lampung menghadapi tantangan era digital. Acara ini turut dihadiri oleh Ketua DPRD Provinsi Lampung Ahmad Giri Akbar, Forkopimda, serta para Kepala Dinas Kominfotik kabupaten/kota se-Lampung.
Dengan langkah ini, Provinsi Lampung semakin siap menjawab tantangan keamanan siber sekaligus melindungi masyarakat dari ancaman digital yang terus berkembang. (*)