Revitalisasi Pemuda Hari Ini Adalah Bekal Pemimpin Di Masa Depan

- Jurnalis

Senin, 24 Agustus 2020 - 13:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Seppri Zelma Adam

Revitalisasi, mungkin itu adalah salah satu istilah yang tepat untuk pemuda saat ini. Jika merunut pada pengertian KBBI yang dimaksud dengan revitalisasi adalah berarti proses, cara, dan perbuatan menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya kurang terberdaya.

Paradigma berfikir dan cara hidup yang sudah bergeser akibat sistem kapitalisme yang berlandaskan pada sekuler, individualis, hedonis dan materialistis mencengkram pemuda saat ini sehingga mengakibatkan mandulnya peran generasi muda yang semestinya menjadi aset bangsa. Kini hanya menjadi pionir yang mudah terkontrol.

Bukankah nasib masa depan suatu bangsa ada di tangan para pemudanya. Semangat pemuda yang dulu ketika dalam masa penjajahan rupanya tidak tertular pada pemuda saat ini, padahal kita sedang berada dalam kondisi yang sama-sama terjajah, bedanya hanya metode penjajahannya saja.

Kalau dulu kita dijajah secara fisik, sekarang kita dijajah secara pemikiran dan mental yang memiliki efek bahaya laten dan tersembunyi dibandingkan penjajahan fisik. Sadar atau tidak sadar, terima atau tidak terima, itulah fakta yang terjadi saat ini.

Oleh karena itu, perlu adanya suatu formula untuk merevitalisasi para pemuda untuk mau bangkit dan memberikan kontribusinya untuk kehidupannya sendiri dan kehidupan umat. Karena pemuda merupakan generasi penerus dan pengganti dari generasi yang ada saat ini.

Baca Juga :  Pandemi Covid-19 Berakhir, Resolusi Terbaik 2021

Melihat situasi dan kondisi ini, peran reaktif pemuda selaku tonggak kebangkitan umat diharapkan mampu menjadi “peunawà” (obat) bagi masyarakat, menumbuhkan sikap berbagi, hingga menghadirkan energi yang positif haruslah menjadi entitas bagi jiwa seorang pemuda. Terlebih pemuda adalah cerminan yang akan menjadi bagian penerus estafet sebuah bangsa. Sebagaimana orang-orang di kampung saya menyatakan bahwa “the young today is the leader tomorrow” (pemuda hari ini adalah pemimpin yang akan datang).

Belajar dari kisah masa lalu, pemuda Indonesia sesekali harus menengok ke belakang untuk belajar bagaimana semangat pemuda tahun silam dalam berjuang melawan penjajah.

Jangan sesekali terlena oleh banyak kemudahan dan kenyamanan saat ini, karena sesungguhnya saat inipun globalisasi terus tumbuh dan berkembang.

Mencontoh semangat pemuda masa lalu yang tak gentar untuk terus mencoba membawa perubahan-perubahan demi bangsa Indonesia.

Untuk itu, mari kita semua saling bahu membahu dalam menghadapi tantangan zaman, tidak melupakan nilai-nilai Pancasila, di antaranya; Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Baca Juga :  Blak Blakan soal Kerjasama Anggaran Publikasi Diskominfotik Pemprov Lampung

Masa depan sangat ditentukan dari bagaimana pemuda bertindak. Lantas yang menjadi pertanyaan, bagaimanakah peran kepemudaan saat ini, dan harapan untuk generasi muda ke depannya?

Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) salah satu wadah berhimpun nya pemuda yang dapat menjawab pertanyaan diatas, bahwa peran pemuda Sebagai agent of change Harapannya pemuda dapat bersatu untuk menangani tantangan zaman bersama-sama, menjadi pemimpin yang cerdas dan memiliki moral yang mumpuni. Seperti apa yang telah diucap Bung Karno dalam pidatonya yang memberikan motivasi bagi para pemuda, “Berikan aku seribu orang tua niscaya kucabut semeru dari akarnya, berikan aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada tanah air dan akan kuguncangkan dunia.”

Saat nya kaum muda saling bergandeng tangan menyatu serta mengartikan persatuan dan kegotongroyongan, sebagai wujud tindakan dalam kebersamaan di wadah berhimpun Komite Nasional Pemuda Indonesia.

Berita Terkait

Opini: Antara Qurban Hewan dan Qurban Perasaan
Gelombang Keseragaman Berita, Jurnalisme Digital di Persimpangan Jalan
Opini: Jaminan Keselamatan Dan Keamanan Adalah Hak Pengunjung Wisatawan
Opini: Mendefinisikan Kembali “Politik Uang” Sebagai Gerbang Kehancuran Demokrasi
Fiqh “Al-Manhiyyaat”: Hal-hal yang Dilarang
Blak Blakan soal Kerjasama Anggaran Publikasi Diskominfotik Pemprov Lampung
Opini : Peran penting pemuda dan mahasiswa dalam menjelang pemilu di tahun 2024
Indahnya Kota Bandar Lampung dan Malangnya Anak Kecil Itu
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 7 Juni 2025 - 06:39 WIB

Opini: Antara Qurban Hewan dan Qurban Perasaan

Kamis, 20 Maret 2025 - 04:03 WIB

Gelombang Keseragaman Berita, Jurnalisme Digital di Persimpangan Jalan

Senin, 1 Juli 2024 - 07:55 WIB

Opini: Jaminan Keselamatan Dan Keamanan Adalah Hak Pengunjung Wisatawan

Senin, 12 Februari 2024 - 14:33 WIB

Opini: Mendefinisikan Kembali “Politik Uang” Sebagai Gerbang Kehancuran Demokrasi

Senin, 27 November 2023 - 17:36 WIB

Fiqh “Al-Manhiyyaat”: Hal-hal yang Dilarang

Berita Terbaru