BPK RI Nilai Pengelolaan Java Coffee Membaik, PTPN Group Siap Bawa ke Pasar Dunia

- Jurnalis

Senin, 28 Juli 2025 - 16:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Pimpinan VII Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, Dr. Slamet Edy Purnomo, M.M., CFrA., CIISA., CSFA., memberikan apresiasi atas pengelolaan kopi Ijen yang dilakukan oleh Holding Perkebunan Nusantara melalui PalmCo yang bekerja sama dengan PTPN I. Hal itu diungkapkan Slamet dalam kunjungan kerjanya ke Java Coffee Estate beberapa waktu lalu.

Menurut Slamet, awasan kopi arabika yang berada di bawah pengelolaan PalmCo bekerja sama dengan PTPN I itu dinilai berhasil menjalani transformasi dan revitalisasi yang signifikan, hingga mampu mengangkat kembali kejayaan salah satu ikon agrikultur Indonesia.

Dalam kunjungan kerjanya, Slamet Slamet Edy didampingi langsung oleh Director Plantation and Agriculture Danantara, M. Abdul Ghani, Direktur Produksi Holding Perkebunan PTPN III (Persro) Rizal H. Damanik, Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa, Direktur Hubungan Kelembagaan Irwan Perangin-angin serta Direksi PTPN I.

“Kami dari tim BPK melakukan business visit ke Perkebunan Kopi Bondowoso yang dulunya memang terkenal dengan kopinya yang legendaris, yaitu Java Coffee. Saat ini, kopi tersebut ditangani dengan sangat baik oleh PTPN,” ujar Dr. Slamet dalam keterangan tertulis siaran pers PTPN, Kamis (21/07).

Ia menilai pengelolaan Java Coffee oleh perusahaan perkebunan negara itu tengah menunjukkan kemajuan signifikan dari sisi kualitas maupun produktivitas. Saat ini, produksi kopi di kebun JCE diproyeksikan mencapai 540 kilogram per hektare/tahun. “Ini merupakan langkah maju yang konkret dan kami berharap ke depan bisa dikembangkan diatas satu ton bahkan menuju dua ton per hektare,” sambungnya.
Lebih jauh, ia menyoroti kontribusi PTPN dalam meningkatkan kesejahteraan petani melalui kemitraan yang kuat dan berkelanjutan. Dr. Slamet mengungkapkan bahwa pendekatan inklusif ini menjadi contoh baik bagi pengembangan sektor perkebunan lainnya di Indonesia. “PTPN telah mampu merangkul dan mensejahterakan petani, khususnya petani kopi di wilayah Jawa Timur. Mudah-mudahan ini bisa berkembang ke wilayah-wilayah lain di Indonesia,” katanya.

Baca Juga :  Mirza dan Jihan Bahas Sinergi Pembangunan Lampung Maju dengan Menteri PPN

Menurutnya, kopi Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar dunia. Ia mengutarakan bahwa dari segi cita rasa, kopi lokal tidak kalah dibandingkan dengan kopi dari negara-negara produsen utama seperti Brasil. “Kopi kita sebetulnya punya potensi mendunia. Bahkan bisa menjadi primadona bagi para penggemar kopi dunia,” ungkapnya.

Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan antusiasmenya saat melihat tingginya minat pelaku usaha dan pembeli mancanegara terhadap produk Java Coffee. “Tadi saya lihat sendiri, para investor dan buyer dari luar negeri banyak yang berdatangan ke sini. Ini menunjukkan bahwa Java Coffee punya daya tarik kuat di pasar global,” jelas Slamet.
Sementara itu, Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa menyambut baik apresiasi yang diberikan oleh BPK RI. Menurutnya, kunjungan ini menjadi motivasi besar bagi PalmCo untuk terus memperkuat kualitas Java Coffee baik yang dikelola oleh Perusahaan maupun petani dan memperluas pasarnya ke ranah internasional.

Baca Juga :  Bupati Winarti Menyerahkan 1.561 SK Tenaga Kontrak Kabupaten Tulang

“Kami sangat mengapresiasi perhatian dari BPK RI, khususnya dari Bapak Dr. Slamet Edy Purnomo. Ini menjadi energi positif bagi kami untuk terus menghadirkan produk berkualitas dan menjadikan Java Coffee sebagai ikon kopi Indonesia di mata dunia, tidak hanya bagi kami, namun juga bagi petani” ungkap Jatmiko.

Menurutnya, PalmCo saat ini menjadi bagian dari ekosistem Project Manajemen Office (PMO) Kopi Nusantara yang focus meningkatkan kapasitas petani, penguatan kemitraan, hingga promosi yang terintegrasi dengan pembeli global.

“Kami melihat di petani masalahnya adalah di produktivitasnya. Ini yang ingin kita dampingi agar terjadi peningkatan produksi dan kualitas kopi jawa selayaknya di JCE. Kemudian kedepannya kita berharap mampu mendorong petani memiliki brand sendiri untuk dipasarkan hingga ke luar negeri,” pungkas Jatmiko.

Berita Terkait

Holding Perkebunan Nusantara DukungKeberlanjutan, PTPN IV Regional III Remajakan949,6 Hektare Sawit Renta
Bea Cukai Sumbagbar Bengkulu Lampung Musnahkan Ribuan Liter Miras Ilegal
Hari Kedua AI Xperience Summit 2025, Booth INEMI Jadi Magnet Dunia Teknologi
Holding Perkebunan Nusantara melalui PTPN IV PalmCo Dorong Ketahanan Pangan Lewat Pola Tumpangsari Sawit–Padi
INEMI Debut di Ajang AI Xperience Summit 2025, Teknologi AI dari Lampung Curi Perhatian Dunia
INEMI: Gerakan Teknologi dari Lampung untuk Menjawab Tantangan Konten Media Sosial yang Tidak Berfaedah
Holding Perkebunan Nusantara Melalui PTPN IV PalmCo Regional V Raih Empat Penghargaan pada Sabang Merah Award 2025
KPBN Perluas Akses Pasar Kopi Lewat Tender Perdana Pasar Lelang Komoditas
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 09:20 WIB

Holding Perkebunan Nusantara DukungKeberlanjutan, PTPN IV Regional III Remajakan949,6 Hektare Sawit Renta

Kamis, 6 November 2025 - 14:22 WIB

Bea Cukai Sumbagbar Bengkulu Lampung Musnahkan Ribuan Liter Miras Ilegal

Kamis, 30 Oktober 2025 - 10:53 WIB

Hari Kedua AI Xperience Summit 2025, Booth INEMI Jadi Magnet Dunia Teknologi

Kamis, 30 Oktober 2025 - 09:17 WIB

Holding Perkebunan Nusantara melalui PTPN IV PalmCo Dorong Ketahanan Pangan Lewat Pola Tumpangsari Sawit–Padi

Selasa, 28 Oktober 2025 - 14:36 WIB

INEMI Debut di Ajang AI Xperience Summit 2025, Teknologi AI dari Lampung Curi Perhatian Dunia

Berita Terbaru