PESAWARAN(SB) – Keributan antara Pendemo yang mengatas namakan AKLI (Asosiasi Kearifan Lokal Indonesia) dengan Hasbi Kepala Dinas (Kadis) PUPR Lampung Selatan terjadi saat upaya mediasi dilakukan, Situasi memanas setelah Kadis emosi dan mengeluarkan kata kasar kepada Perwakilan dari AKLI sampai menantang berkelahi kepada salah satu Pendemo.
Video tantangan itu ramai beredar di Media Sosial, ditujukan kepada Kang Ayi, yang saat itu menjadi juru bicara Aksi Damai di Kantor Dinas PUPR Lampung Selatan.
“Ayi itu gak ada aturan dia! Saya tantang dia, saya gak takut sama Ayi, kalo saya cocok baru saya jawab, kalo gak cocok ngapain saya jawab, ngapain saya ngeladeni orang seperti dia, bukan level saya!,” Ucap Kadis
Tak hanya itu, diduga Kadis Hasbi pun menantang Kang Ayi untuk berkelahi
“Jadi aneh Ayi itu, kalo dia gak senang dengan statment saya, cegat saya, saya tantang dia, bukan masalah suka atau tidak suka kalo begini ini, apa salah saya, kok saya tidak salah dikasarkan begini, ya saya melawan,” Ujar Kadis
Menanggapi hal tersebut, Saepunaim, atau yang akrab disapa Kang Ayi menjawab dengan singkat dan santai
“Kita doakan saja untuk beliau lebih sehat, lebih bahagia, kita maklum dengan usia senja beliau memang lagi lucu-lucunya,” Ucap Kang ayi dengan canda.
Tidak hanya itu, Kang Ayi menghimbau kepada semua rekan dan anggotanya agar tidak terpancing dan tersulut emosi demi menjaga keamanan dan kerukunan di Kabupaten Lampung Selatan
“Kita punya tugas untuk menjaga keamanan, kerukunan, kedamaian, ketentraman di masyarakat, jadi jangan sampai kita ikut-ikutan tersulut emosi,” Ajak Kang Ayi
Menanggapi hal tersebut, Dadan Hutari sebagai Koordinator Aksi Damai Asosiasi Kearifan Lokal Indonesia (AKLI) mengungkapkan keprihatinannya atas sikap Sombong dan arogansi Kadis PUPR Lampung Selatan dalam melayani kehadiran perwakilan dari Pendemo.
Menurutnya, sebagai Aparatur Sipil Negara yang di beri amanah dalam sebuah jabatan strategis, seharusnya Kadis PUPR Lampung Selatan itu harus dapat menunjukan sikap pelayanan yang baik kepada siapapun yang datang termasuk kepada Peserta Demo,
Menurutnya, harus disadari jabatan yang melekat pada dirinya itu adalah amanah pelayan masyarakat bukan dilayani masyarakat
“Jadi tidak boleh sombong ketika menduduki sebuah jabatan. Karena jabatan itu juga adalah titipan bersifat sementara. Jangan terkesan seperti anti kritik, Dan kalau tidak mampu melayani maka lebih baik mundur dari jabatan tersebut,” tandas Dadan Hutari kepada media. (Red)