Sulpakar : Tidak Ada Pemotongan Bosda

- Jurnalis

Kamis, 1 Agustus 2019 - 04:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDARLAMPUNG,SB – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Sulpakar membantah adanya pemotongan di Program Bantuan Oprasional Siswa (Bosda). Menurutnya adanya rasionalisasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Lampung tidak berpengaruh kepada bantuan untuk siswa yang kurang mampu.

“Arahan dari Pimpinan tidak ada rasionalisasi di Bosda justru adanya perbaikan tata kelola, yang ada saat ini sedang dilakukan perbaikan penataan kelolanya,” kata dia.

Lanjutnya, pemerintah provinsi akan menambah beberapa sekolah dan mengkhususkan sekolah untuk siswa yang kurang mampu.

“Kita akan menambah sekolah yang mengeratiskan siswa yang kurang mampu dengan kondisi keuangan yang ada, ” ungkapnya.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung sudah membentuk tim kerja persiapan pengembangan program SMK untuk menjadi sekolah gratis. Dari hasilnya dua sekolah di ajukan untuk digratiskan yakni SMK Unggulan di Sulusuban Lampung Tengah, dan SMK Pertanian di Hajimena Lampung Selatan.

Baca Juga :  MATALA Sanyangkan Pemasangan Plang Himbauan Larangan Setelah Makan Korban

Kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulpakar mengatakan program SMK gratis, merupakan salahsatu program kerja Pemerintah Provinsi Lampung, guna meningkatkan kualitas pendidikan, menuju Lampung Berjaya.

“Kita usulkan dua sekolah, nantinya sekolah yqng di pilih akan dijakikan sekolah gratis bagi keluarga yang tidak mampu, ” kata dia.

Terkait pola, Sulpakar mengatakan pihaknya akan mengatur siswa yang sekolah akan diasramakan. Selain itu pihaknya juga akan bekerjasama dengan perusahaan.

Baca Juga :  Sulpakar: Pembelajaran Tatap Muka Bukan Wajib

“Untuk pola sekolah dan diasramakan, Nanti dari hasil kerjasama dengan perusahaan, lulusan SMK gratis dapat ditampung diperusahaan tersebut, ” ungkapnya.

Alasan mengusulkan kedua SMKN tersebut karena sekolah memiliki luas lahan lebih dari 5 ha, memiliki kompetensi keahlian di bidang pertanian, asrama, ruang praktik, serta terhubung dengan dunia usaha dan dunia industri.

“Seperti SMKN Unggul Terpadu. Di sana, memiliki jurusan pertanian dan dirintis cukup lama, serta memiliki kerjasama dengan perusahaan. Contoh sekolah ini sudah pantas dipersiapkan sebagai sekolah gratis,” pungkasnya. (man)

Berita Terkait

Camat Banjar Baru Wayan Wilarahula Putra Hadiri Milad Ke 3 Ponpes Sunan Bonang
SMAN 1 Banjar agung Buka SPMB Tahun Ajaran 2025/2026
Ratusan Mahasiswa Seruduk Rektorat Unila Tuntut Keadilan atas Kematian Pratama Wijaya
Srikandi Fisip Unila Gaet Bupati Lampung Tengah
Awal Ramadhan SMA Negeri 1 Menggala Gelar Pesantren Kilat dan Doa Bersama
Viral Ijazah Ditahan, Ini Kata Sulpakar
Mahasiswa KKN UNILA 2025 Tanam Apotek Hidup di SDN Pamulihan
Dr Topan : Kampus Tidak Ada Kekerasan
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 11 Juni 2025 - 11:29 WIB

Camat Banjar Baru Wayan Wilarahula Putra Hadiri Milad Ke 3 Ponpes Sunan Bonang

Kamis, 5 Juni 2025 - 17:41 WIB

SMAN 1 Banjar agung Buka SPMB Tahun Ajaran 2025/2026

Rabu, 28 Mei 2025 - 20:20 WIB

Ratusan Mahasiswa Seruduk Rektorat Unila Tuntut Keadilan atas Kematian Pratama Wijaya

Jumat, 9 Mei 2025 - 20:07 WIB

Srikandi Fisip Unila Gaet Bupati Lampung Tengah

Kamis, 6 Maret 2025 - 13:36 WIB

Awal Ramadhan SMA Negeri 1 Menggala Gelar Pesantren Kilat dan Doa Bersama

Berita Terbaru