Angoota DPRD Kritisi Kinerja Polda Lampung

- Jurnalis

Senin, 16 Desember 2024 - 12:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPRD Lampung Wahrul Fauzi Silalahi Minta Kepolisian Turun, terkait kasus Benih Lobester di Pesisir Barat, Senin (16/12/2024)

Anggota DPRD Lampung Wahrul Fauzi Silalahi Minta Kepolisian Turun, terkait kasus Benih Lobester di Pesisir Barat, Senin (16/12/2024)

BANDARLAMPUNG – Anggota DPRD Lampung, Wahrul Fauzi Silalahi, menuntut Kapolda Lampung untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap kasus ilegal pencurian benih Bening lobster (BBL) atau benur yang terjadi di wilayah Pesisir Barat. Pernyataan ini disampaikan setelah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan penangkapan 51 ribu ekor benur yang diselundupkan, namun dianggap hanya sebagai puncak gunung es dari praktik pencurian yang lebih besar.

Wahrul mengapresiasi upaya KKP dalam mengungkap kasus ini, namun ia menegaskan bahwa penangkapan ini hanya mengungkap sebagian kecil dari jaringan ilegal yang ada. “Ini baru kurirnya saja, yang besarnya belum terungkap. Kami dorong agar pihak berwajib dapat segera mengungkap siapa aktor-aktor besar di balik semua ini,” ungkapnya saat konfresi Pers, di Kantornya, Senin (16/12)

Ia juga menyoroti ketidakberdayaan pihak kepolisian dalam menangani masalah pencurian benur yang telah berlangsung lama. “Kasus seperti ini bukan yang pertama kali terjadi. Mengapa pihak kepolisian diam saja? Apakah mereka menerima upeti atau justru menjadi bagian dari jaringan ilegal ini?” tambahnya.

Baca Juga :  Aprilliati Ajak Masyarakat Jaga Kota Bandarlampung Jadi Layak Anak

Wahrul juga menegaskan bahwa Kapolda Lampung harus segera mengevaluasi kinerja Kapolres Pesisir Barat yang dinilai tidak efektif dalam menanggulangi pencurian benur. “Kami mendesak Kapolda untuk segera menindak Kapolres Pesisir Barat. Jangan biarkan kasus ini terus berlarut-larut tanpa ada tindakan yang tegas,” tegasnya.

Kritik terhadap aparat penegak hukum bukan hanya datang dari anggota DPRD. Aktivis lingkungan, Irfan Walhi, juga menyampaikan keprihatinannya terhadap penegakan hukum dalam kasus ini. “Kami berterima kasih kepada KKP yang telah bekerja keras, namun seharusnya penegakan hukum dilakukan oleh aparat kepolisian, bukan oleh KKP,” ungkap Irfan, mengingatkan bahwa penegakan hukum adalah tanggung jawab aparat negara, bukan lembaga lain.

Indra, Ketua LBH Bandarlampung, juga menyoroti pentingnya pengawasan yang lebih ketat dan penindakan tegas terhadap jaringan pencurian benur. “Kasus ini menunjukkan adanya masalah dalam tata kelola pengelolaan sumber daya laut. Pemerintah dan penegak hukum harus bekerja sama untuk menindak tegas siapapun yang terlibat,” jelas Indra.

Baca Juga :  Mahasiswa Pengguna Jalur Pintas, Nasibnya Ditentukan KPK

Warga setempat, Tamsil, menambahkan bahwa praktik pencurian benur ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun dan sering terjadi pada malam hari, Meskipun sudah ada penangkapan dalam beberapa kasus, pencurian terus berlanjut tanpa ada tindakan yang berkelanjutan. “Dulu sebelum Polres Lampung Barat di pecah, ada penangkapan yang dilakukan, tapi hanya di tahan selama 5 hari, setelah di lepaskan mereka lanjut lagi,” kata dia.

Pernyataan dari para tokoh ini semakin mempertegas kekhawatiran bahwa ada pihak-pihak yang membiarkan praktik pencurian benur ini terus berlangsung, bahkan ada dugaan bahwa aparat kepolisian mungkin terlibat dalam membiarkan atau melindungi pelaku utama.

“Semua masyarakat tahu bahwa di Bengkunat dan Pelabuhan Singing ada lebih dari seribu sampan yang terlibat. Mustahil penegak hukum tidak tahu,” ujar Tamsil.

Berita Terkait

Kantor Pencarian dan Pertolongan Lampung Gelar Siaga SAR Khusus Nataru
Keterlibatan Dawam Rahardjo dengan PT LEB
DPRD Lampung Siap Perjuangkan Keluhan Petani Singkong
Wahrul Sebut Kebijakan Pj Gubernur Tidak Tepat
Polda Lampung dan ASDP Siapkan Langkah Jelang Nataru
Rekomendasi Wisata Pantai di Lampung Menjelang Libur Panjang
Harga Singkong Anjlok, Dua Kabupaten di Lampung Bergejolak
5 Rekomendasi Wisata Menarik di Lampung Menjelang Libur Panjang Natal dan Tahun Baru
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 20 Desember 2024 - 16:30 WIB

Kantor Pencarian dan Pertolongan Lampung Gelar Siaga SAR Khusus Nataru

Selasa, 17 Desember 2024 - 21:00 WIB

Keterlibatan Dawam Rahardjo dengan PT LEB

Senin, 16 Desember 2024 - 20:17 WIB

DPRD Lampung Siap Perjuangkan Keluhan Petani Singkong

Senin, 16 Desember 2024 - 12:40 WIB

Wahrul Sebut Kebijakan Pj Gubernur Tidak Tepat

Senin, 16 Desember 2024 - 12:11 WIB

Angoota DPRD Kritisi Kinerja Polda Lampung

Berita Terbaru