Bandar Lampung — Anggota DPRD Provinsi Lampung, A.M. Syafi’i, menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya bangsa di tengah arus digitalisasi dan modernisasi. Ia mengingatkan bahwa jika generasi penerus tidak lagi mampu menggunakan bahasa Ibu, maka bisa dipastikan bahwa budaya tersebut akan punah dalam waktu dekat. Hal itu disampaikan dihadapan masyarakat Tanggamus, saat menggelar kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.
“Tak terbayang jika anak-anak kita sekarang tidak bisa lagi berbahasa Ibu. Maka, cucu dan keturunan selanjutnya pasti juga tidak bisa. Artinya, budaya bahasa itu akan hilang. Disini saya tegaskan bahwa ke-Bhinekaan dalam semua tatanan sangatlah penting, dan selalu saya sampaikan kepada masyarakat untuk membudaya komunikasi dengan keluarga, anak-anak menggunakan bahasa Ibu,” tegas A.M. Syafi’i. Senin (07/07/2025).
Anggota Fraksi PDI Perjuangan tersebut menjelaskan bahwa terdapat beberapa aspek penting dari budaya yang harus dijaga dan dilestarikan, di antaranya: bahasa, kerukunan, dan kesadaran akan perbedaan.
“Perbedaan itu adalah fitrah, dan sudah tertuang dalam Al-Qur’an. Allah berfirman, ‘Kalau Aku mau, maka Aku buat semuanya sama.’ Tapi justru perbedaan ini yang menjadi kekuatan. Perbedaan itu seperti mozaik—indah jika kita bisa merangkainya bersama,” jelasnya.
Syafi’i menyebut bahwa tantangan ke depan adalah menjaga nilai-nilai budaya dalam masyarakat. Pancasila, menurutnya, adalah alat pemersatu semua unsur dalam bangsa ini.
“Selalu saya tegaskan bahwa kebhinekaan adalah landasan dalam kehidupan berbangsa. Saya juga selalu sampaikan kepada masyarakat untuk tetap menggunakan bahasa Ibu dalam berkomunikasi dengan anak-anak, baik itu Jawa, Lampung, Semendo, dan lainnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika dalam satu keluarga terdapat perbedaan latar belakang suku, justru hal itu menjadi kekayaan tersendiri.
“Apakah bahasa Indonesia penting? Saya jawab: Sangat penting! Tapi kita tidak perlu khawatir, karena bahasa Indonesia sudah menjadi bagian dari kurikulum pendidikan. Yang justru perlu dijaga adalah bahasa daerah agar tidak punah,” kata Syafi’i.
Ia juga menyayangkan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya mulai menurun. Menurutnya, jika hal ini tidak segera disadari dan dijaga, maka kepunahan budaya tinggal menunggu waktu.