Viral! Kepala Desa Sakit Ditandu Warga Selama 6 Jam, Potret Nestapa Warga Terisolir di Way Haru, Pesisir Barat Lampung

- Jurnalis

Jumat, 18 April 2025 - 21:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pesisir Barat – Di tengah gempita pembangunan yang diklaim merata di seluruh negeri, sebuah video mengoyak hati warganet. Di Way Haru, sebuah wilayah terpencil di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, puluhan warga tampak bahu-membahu menandu seorang pria yang sedang sakit — menyusuri jalan berlumpur, menyebrangi sungai, dan melewati garis pantai hanya untuk menjangkaunya ke Puskesmas terdekat.

Pria itu adalah Rudi Meilano, Kepala Desa Pekon Bandar Dalam. Ia tengah sakit dan membutuhkan perawatan intensif. Namun tidak akses jalan yang layak memaksa warga harus menandu Rudi menggunakan tandu sederhana dari sebatang bambu dan kayu seadanya.

Baca Juga :  Pelantikan Anggota DPRD PAW, Bayana: Tugas & Tanggung Jawab Tidak Ringan.

Perjalanan itu berlangsung selama 6 jam penuh penderitaan, menempuh jarak sekitar 15 kilometer dengan berjalan kaki. Bukan hanya tenaga, tapi nyawa pun dipertaruhkan karena melewati bibir pantai yang memungkinkan di sapu ombak besar.

Way Haru bukanlah satu-satunya desa dalam keterisolasian, Bersama tiga desa lainnya Way Tias, Bandar Dalam, dan Siring Gading , wilayah ini dihuni oleh puluhan ribu jiwa. Namun hingga hari ini, lebih dari tujuh dekade sejak Indonesia merdeka, mereka belum benar-benar merdeka dari keterbelakangan.

Ironisnya, pembangunan jalan yang bisa membuka gerbang harapan terhalang oleh status kawasan hutan milik Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Berkali-kali pemerintah daerah mengajukan izin, namun hasilnya masih kabur, seolah tidak ada yang benar-benar peduli.

Baca Juga :  Busroni, SH Dilantik pada Rapat Paripurna Istimewa Pimpinan Definitif DPRD Tubaba.

Peristiwa seperti ini bukan kali pertama terjadi. Sudah berkali-kali warga Way Haru harus mempertaruhkan segalanya demi mengantar saudara, kerabat, atau tetangga yang sakit. Namun perhatian dari pemerintah provinsi maupun pusat masih sebatas janji dan basa-basi.

Ketika pemerintah sibuk membanggakan infrastruktur dan pencapaian digitalisasi, ada warga Indonesia yang masih harus berjalan kaki berjam-jam menembus lumpur demi bertahan hidup. Ada kepala desa yang harus ditandu karena jalan menuju fasilitas kesehatan tak lebih dari jalur penderitaan.(ys)

Berita Terkait

Sore Ini, Pemprov Lampung Rombak Eselon II: Siapa yang Tergeser?
Tanpa Ribet BPJS,Cukup KTP,RSUD Abdul Moeloek Permudah Layanan
Abung Mamasa Mendaftar Ketua IJP Lampung: Bukan Sekadar Kompetisi, Tapi Misi Menghidupkan Organisasi
DPRD Provinsi Lampung Terima Putusan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih 2025-2030
Unila Tambah Enam Guru Besar Baru
Win-Nata Bincang Hangat ke Pedagang Pasar Unit Dua Tentang Kestabilan Harga Sembako.
Antisipasi Kecurangan Pilkada, WinNata Bentuk Satgas Anti Money Politik di 15 Kecamatan.
Kejari Tuba Bagikan Makan Gratis kepada Siswa SMP 1 Penawartama
Berita ini 20 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 26 Mei 2025 - 10:59 WIB

Sore Ini, Pemprov Lampung Rombak Eselon II: Siapa yang Tergeser?

Kamis, 22 Mei 2025 - 17:29 WIB

Tanpa Ribet BPJS,Cukup KTP,RSUD Abdul Moeloek Permudah Layanan

Selasa, 22 April 2025 - 14:30 WIB

Abung Mamasa Mendaftar Ketua IJP Lampung: Bukan Sekadar Kompetisi, Tapi Misi Menghidupkan Organisasi

Jumat, 18 April 2025 - 21:43 WIB

Viral! Kepala Desa Sakit Ditandu Warga Selama 6 Jam, Potret Nestapa Warga Terisolir di Way Haru, Pesisir Barat Lampung

Jumat, 10 Januari 2025 - 10:52 WIB

DPRD Provinsi Lampung Terima Putusan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih 2025-2030

Berita Terbaru