Lampung Selatan – Kabupaten Lampung Selatan kembali menjadi sorotan setelah seorang Tiktokers dengan akun @Ummuhani89 mengkritik mangkraknya perbaikan jalan di wilayah tersebut. Kritik itu dilayangkan pasca kekalahan petahana Nanang Ermanto pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 November lalu.
Dalam unggahannya yang berjudul “Fenomena Alam di Lampung Selatan”, Ummu Hani menyindir penghentian proyek perbaikan jalan Kertosari-Wawasan. Unggahan tersebut menarik perhatian publik, dengan lebih dari 40,4 ribu likes dan diposting ulang oleh akun Presiden RI @Prabowopresidengemoy yang memiliki 966,7 ribu pengikut.
“Pas saya viralin jalan di Lampung Selatan!! Bapak ngambek, proyek perbaikan jalan Kertosari-Wawasan tiba-tiba diberhentikan tepat sehari setelah Pilkada. Diduga bapak ngambek lagi ya!?” cetus Ummu dalam unggahan Minggu (8/12).
Tak hanya itu, Ummu juga menyinggung aksi demonstrasi para guru honorer di Lampung Selatan, yang menurutnya tidak mendapatkan respons baik dari pihak bupati. Ia bahkan menyindir kepala daerah agar menyelesaikan janji-janji kampanye sebelum masa jabatannya berakhir.
“Cie.. bacanya sambil ngambek. Btw jangan lupa minimal tuntaskan dulu janji-janji manisnya ya Pak,” pungkasnya.
Warga Jalan Cendana, Desa Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung, juga mengeluhkan kondisi perbaikan jalan yang terhenti selama dua bulan terakhir. Tumpukan batu yang belum diratakan memenuhi sebagian jalan, menimbulkan kemacetan, serta rawan kecelakaan terutama saat musim hujan.
“Batu-batu ini bikin macet. Kalau hujan, jalan jadi licin dan ada saja warga yang terpeleset,” kata Sudiono, warga setempat, Minggu (1/12).
Senada, Budi Leksono mempertanyakan alasan perbaikan baru dilakukan mendekati Pilkada. Namun, proyek tersebut justru berhenti tanpa kejelasan.
“Jalan ini sudah bertahun-tahun rusak, baru mau diperbaiki saat Pilkada. Tapi itu pun asal-asalan, hanya menimbun batu sembarangan dan tidak dilanjutkan lagi,” ujarnya.
Warga menduga penghentian perbaikan jalan ini berkaitan dengan kekalahan Nanang Ermanto dalam Pilkada. Sebelumnya, tim sukses petahana sempat menjanjikan kelanjutan perbaikan jalan jika Nanang menang.
“Tim sukses pernah bilang kalau petahana menang, jalan ini akan diperbaiki. Tapi nyatanya, setelah Pilkada selesai, perbaikan berhenti begitu saja,” tambah Sudiono.
Dari pantauan di lapangan, kondisi jalan yang belum rampung ini terus menjadi keluhan. Tumpukan batu dibiarkan begitu saja di sepanjang jalan, menghambat aktivitas warga dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Kritik dari masyarakat dan pengguna media sosial semakin memanaskan isu ini, menuntut pemerintah daerah segera menuntaskan perbaikan jalan yang telah lama dinantikan.