Tambang Ilegal Diduga Picu Banjir di Bandar Lampung

- Jurnalis

Senin, 20 Januari 2025 - 15:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Komisi II DPRD Lampung menemukan tambang ilegal dan beberapa perusahaan yang diduga menjadi penyebab terjadinya banjir di Bandar Lampung.

Anggota Komisi II DPRD Lampung Mikdar Ilyas mengatakan, pihaknya bersama Dinas Lingkungan Hidup Lampung telah melakukan penelusuran di sejumlah titik banjir di Bandar Lampung, Minggu (19/1/2025).

“Karena kondisi banjir ini merupakan kondisi darurat, sehingga kemarin kami gerak cepat bersama DLH Provinsi langsung turun ke lapangan mencari penyebab banjir yang terjadi di Bandar Lampung,” kata Mikdar, Senin (20/1/2025).

Anggota Fraksi Gerindra itu menyampaikan, dari hasil penelusuran, ditemukan penyumbatan pada saluran yang berada di belakang tiga kantor perusahaan.

Penyumbatan itulah yang membuat aliran air tidak lancar, sehingga meluap ke permukiman penduduk. Dia menyampaikan, saat itu pihak perusahaan berkomitmen untuk mengatasi penyumbatan tersebut.

Baca Juga :  Petani Lamtim Datangi DPRD Lampung

“Kami berharap semua perusahan peduli dan turut memperhatikan serta mencari solusi agar tidak terjadi banjir, sehingga keberadaan perusahaan tidak mengganggu masyarakat, tapi membawa suatu kebaikan,” ucap Mikdar.

Selain itu, terus Mikdar, pihaknya menemukan penambangan liar di bukit yang diduga tidak berizin. “Ini juga penyebab terjadinya banjir. Maka nanti menjadi ranah komisi I terkait perizinan tambang tersebut,” tambahnya.

“Kami juga minta Dinas Lingkungan Hidup supaya selalu mengingatkan perusahaan yang menjadi mitra kerja mereka agar menciptakan perawatan lingkungan. Minimal dibersihkan secara rutin, bukan hanya ketika hujan saja,” tandas dia.

Baca Juga :  Kembali Terpilih, Elektabilitas Mirza Naik

Khusus untuk aktivitas penambangan, kata dia, jika tidak ada izin diimbau untuk dihentikan.

“Karena limbah daripada tambang ini justru mengakibatkan air itu tidak lancar,” jelas Mikdar.

Anggota Komisi II lainnya, Fauzi Heri, mengatakan, dalam undang-undang persewaan terbatas ada pertanggungjawaban perusahaan.

“Maka kita minta dana CSR perusahaan digunakan untuk pemeliharaan terhadap penangkalan-penangkalan dampak bencana sehingga ke depan tidak terulang lagi,” kata Fauzi.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak mendirikan bangunan liar di sekitar area drainase.

“Dan bagi bangunan liar yang sudah berdiri, kami minta dinas terkait untuk melakukan penertiban. Karena jika ini tidak segera diurai, maka banjir akan terus terjadi,” tutur dia.(*)

Berita Terkait

Hearing DPRD dan Diskominfo Tuba Terkait 5 Tuntutan FWTB, Hasilnya Ngambang
Deni Ribowo: Deflasi Pendidikan 15 Persen Bukti Kebijakan Pro-Rakyat
Lesty Putri Utami: Politik Bisa Dekat dengan Rakyat
Lampung Jadi Teladan Nasional, Aksi Ribuan Massa Berjalan Damai
Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, Dewan Desak Kebersihan Dapur Diperketat
MUI dan DPRD Lampung Imbau Aksi Unjuk Rasa Berlangsung Damai, Tolak Anarkisme
APBD 2026 Lampung Disepakati, Kostiana: DPRD Siap Kawal Sampai Tepat Sasaran
Ghofur Interupsi di Paripurna, Koreksi Defisit APBD Lampung 2026 Rp864 Miliar
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 18:46 WIB

Hearing DPRD dan Diskominfo Tuba Terkait 5 Tuntutan FWTB, Hasilnya Ngambang

Rabu, 3 September 2025 - 02:21 WIB

Deni Ribowo: Deflasi Pendidikan 15 Persen Bukti Kebijakan Pro-Rakyat

Selasa, 2 September 2025 - 07:47 WIB

Lesty Putri Utami: Politik Bisa Dekat dengan Rakyat

Selasa, 2 September 2025 - 06:08 WIB

Lampung Jadi Teladan Nasional, Aksi Ribuan Massa Berjalan Damai

Minggu, 31 Agustus 2025 - 14:02 WIB

Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, Dewan Desak Kebersihan Dapur Diperketat

Berita Terbaru