LAMPUNG(SB) – Ratusan warga nelayan tampak berunjuk rasa di Mako Lanal Lampung yang berlokasi di Caligi Desa Batu Menyan Kec. Teluk Pandan, Pesawaran. Senin (28/10).
Diketahui sebelumnya, salah satu warga nelayan telah diamankan oleh tim Unit Intelijen dan unsur Operasi keamanan laut (Opskamla) Lanal Lampung karena diduga melakukan penyalahgunaan alat penangkap ikan dengan menggunakan bahan peledak
Adapun tuntutan warga meminta Danlanal Lampung untuk membebaskan warga nelayan yang ditangkap tersebut, mereka berdemo di depan pagar dan memaksa masuk ke Mako Lanal Lampung.
Guna mencegah aksi anarkis warga, Lanal Lampung menerjunkan 1 pleton tim Penanggulangan Huru-Hara (PHH) dan 1 unit truk pemadam kebakaran untuk menghalau dan melakukan mediasi kepada salah satu tokoh masyarakat nelayan sehingga massa dapat dihalau dan membubarkan diri.
Kegiatan ini merupakan salah satu simulasi latihan uji terampil Gladi tugas tempur (Glagaspur) P1 dan P2 yakni kegiatan yang dilaksanakan oleh TNI AL setiap tahunnya untuk menguji kesiapan prajurit dan pangkalan dalam melaksanakan tugas dengan tim penilai dari Komando Latihan Koarmada I.
Dalam keterangannya, Danlanal Lampung Kolonel Laut (P) Dwi Atmojo menyampaikan “Uji Terampil Glagaspur P1 untuk menguji kesiapan perorangan dan kelompok dalam menggunakan peralatan dan persenjataan, sedangkan uji terampil Glagaspur P2 untuk menguji kesiapan pangkalan dalam melaksanakan tugas secara bersama-sama, baik secara teknis maupun taktis”, ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan “selain penanggulangan huru-hara, kegiatan latihan uji terampil Glagaspur P1 dan P2 yang dilaksanakan selama Dua hari (28-29 Oktober 2024) antara lain, menembak, PBB, PDD Khas, penanggulangan kebakaran, evakuasi medis, semaphore, upacara pemakaman, bongkar pasang senjata, renang dan pertahanan pangkalan (Hanla)”, pungkas Danlanal.
(Rilis)