Rycko Dinilai Latah Ikut Pilwakot

BANDARLAMPUNG,SB – Nama mantan Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza digembar gemborkan akan ikut dalam pencalon Wali Kota Bandarlampung mendapat kritikan. Pasalnya track record Ketua MPW Pemuda Pancasial saat menjabat Bupati di Serambi Sumatera cenderung tidak berhasil alias gagal.

Ketua Forum Demokrasi Lampung, Indra Putra berpendapat sejak awal menjabat Bupati Lamsel, Rycko sudah memperlihatkan gelagat tidak mampu menjadi pempimpin bahkan belum genap satu tahun telah terjadi pecah kongsi dengan Eky Setyanto yang menjadi wakilnya.

“Lihat saja Lampung selatan, apa sih yang pernah di lakukan Rycko untuk kabupaten yang pernah dipimpinnya, kalau mau jujur masyarakat Lamsel saja tidak suka dengan kepemimpinannya,”tulis Indra dalam surat elektronik yang di kirimkan,” senin (7/10).

Dia mengatakan, Bandar Lampung sebagai Ibukota provinsi perlu pemimpin yang mempunyai misi dan visi yang jelas dan benar-benar mau membangun.

“Jangan latah karena tidak ada pekerjaan dan karena punya modal uang terus nyalon walikota serta berharap mengeruk dana APBD untuk kepentingan pribadi. Bandar Lampung perlu walikota yang berintegritas dan tidak temperamen jika hanya mengandalkan kekuatan uang serta pengaruh orang tua tentunya Rycko harus berfikir dua kali untuk jadi Walikota,”tuturnya.

Lebih jauh Ia menjelaskan, saat menjadi Bupati sambungnya Rycko berinisiatif membangun patung sang kakek yang di matanya sangat berjasa di Lampung. Patung ukuran jumbo itu dibangun dengan merogoh dana APBD Rp 1,3 miliar. Menurut Rycko, pembangunan patung sudah melalui prosedur pembahasan di DPRD dan dikeluarkan Perda.

“Masih ingat kan dengan kasus patung beberapa tahun lalu, nah itu bukti jika Rycko bermasalah dengan penempatan anggaran yang lebih prioritas sangat wajar jia saat itu masyarakat Lampung selatan marah dan membakar patung itu, apa tipe pemimpin seperti ini yang mau kita jadikan walikota Bandar Lampung,”jelasnya.

Bahkan sebagai Bupati rekam jejak Rycko tidak berjalan mulus. Dia pernah tersangkut kasus dugaan pemukulan terhadap seorang anggota polisi, Bripda Riki Pendri pada awal 2010 silam.

“ Apa kasus itu berlanjut, kan tidak yah kita tahu saat itu selain dia sebagai Bupati, ayah Rycko, Sjahchroedin ZP, selain sebagai Gubernur Lampung juga pernah menyandang bintang tiga polisi atau Komisaris Jenderal dengan jabatan terakhir sebagai Deputi Kapolri Bidang Operasional.

Dikatakannya, Bandar Lampung memerlukan walikota yang bertangan dingin dan tidak temperamen adanya figure yang track recordnya tidak terlalu baik menurut Indra menjadi pertimbangan bagi warga Tapis Berseri untuk tidak gegabah memilih pemimpin.

“ Jadi kami hanya menghimbau agar masyarakat Bandar Lampung tidak serta merta menentukan pilihan dengan terburu-buru karena ini menentukan nasib kota ini lima tahun ke depan,”tandasnya.

Diketahui Rycko Menoza bakal mengikuti Pilkada Kota Bandar Lampung 2020 mendatang dan telah mendaftar disejumlah partai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.