Opini  

Opini: BUMD Lampung Selatan Maju Dan Dilema Pasar Tanpa Inovasi Yang Jelas?

 

Oleh: Dadan Hutari S.E – GMBI

 

Awalnya kita menyambut baik Tentang di sahkannya RUU perumda di negri ini.

Regulasi Hukum tentang Perumda menguatkan untuk setiap daerah berinovasi dalam melahirkan Perusahaan daerah yg mampu menjadi solusi meningkatkan pendapatan daerah guna mendorong kemajuan sebuah daerah.

Terpilihnya salah satu wartawan senior Edy Setiawan menakhodai BUMD diharapkan menjadi angin segar untuk berkontribusi dalam mendorong kesejahteraan sosial.

Hal itupun di sambut oleh kabupaten yang berjuluk Gerbang Sumatra, kemudian DPRD mensyahkan satu pendirian Perumda baru yang bernama Lampung Selatan Maju beserta rencana penyertaan modal yang begitu besar kurang lebih sembilan miliar, Minggu(30/07/2023).

Sayang seribu sayang, gebrakan awal dengan di pilihnya Bisnis Beras (jual Beras) kepada para ASN hanya menimbulkan polemik baru untuk masyarakat, Pemda hanya menjadi pesaing rakyatnya berkutik pada kulit konsep persaingan dan monovoli pasar hingga masyarakat yang berbisnis jualan Beras termonovoli angkuhnya sebuah kekuasaan.

Dengar kabar kembali dari karyawan yang bekerja Di BUMD mereka tidak mendapatkan upah yang layak bahkan jauh dari UMR UMK yg ironisnya regulasi hukumnya seharusnya Pemerintah Daerah menjadi contoh dalam mensejahterakan para pekerjanya.

Pengembangan bisnis yang dinilai dari sebuah kepantasan sebuah perusahaan daerah malah jauh lebih kerdil dengan merambah perkembangan usahanya ke bisnis parkir di mall MPP dan Parkir Rumah sakit Bob bazar dan kita sama-sama meliha pertunjukan recehan dalam inovasi bisnisnya.

Kini rakyat menyisakan sebuah pertanyaan. Sudah Berapa Tahun BUMD berjalan?

 

1. Apa kegiatan Jenis Usaha yg di lakukan BUMD?

 

2. Berapa penyertaan Modal yang sudah di gelontorkan Pemda Ke BUMD?

 

3. Berapa Pendapatan Kontribusi untuk Daerah yang dihasilkan BUMD setiap tahunnya?

 

4. Apakah sudah mampu memberi upah layak sesuai undang-undang ketenagakerjaan?

 

Duit rakyat seharusnya di kelola dengan cara-cara brilian bisnis yang jauh lebih elegan bukan menjadi pesaing rakyatnya sendiri.

 

Salam akal Sehat…!

 

(Re)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.