PESAWARAN(SB) – Guna melestarikan adat dan budaya lampung, Majelis Punyimbang Adat Lampung (MPAL) Kabupaten Pesawaran menggelar Anjau Silau (Silaturahmi) di Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran.
Anjau Silau itu MPAL Kabupaten Pesawaran dilaksanakan di kediaman Ketua MPAL Kecamatan Kedondong Yunizar gelar Pengawas di Desa Gunungsugih Kecamatan Kedondong turut menggandeng Pembina Tualo Hanau MPAL Kabupaten Pesawaran Nanda Indira gelar Khatu Kusuma Enton.
Ketua MPAL Kabupaten Pesawaran Farifki Zulkarnayen Arif gelar Suntan Junjungan Makhga mengatakan, tujuan dari Anjau Silau ini tidak lain adalah untuk mengikat para punyimbang adat dalam ikatan silaturahim sehingga adat istiadat dan budaya lampung bisa lestari sampai anak cucu kita kelak.
“Tujuan dari Anjau Silau ini adalah untuk terus mengikat para punyimbang adat lampung dalam wadah silaturahmi, gunanya agar adat istiadat kita ini bisa terus dilestarikan,” kata dia , Rabu 3 Juni 2024.
“Sehingga akan terus lestari hingga anak cucu kita nanti kedepan,” timpalnya.
Menurutnya, adat istiadat dan budaya lampung akan hilang ditelan zaman, kalau para punyimbang abai akan adat istiadat dan budaya lampung dapat dipastikan lenyap dari kehidupan kita.
“Akan lenyap adat istiadat dan budaya kita, kalau para punyimbang adat abai dan tidak peduli kepada adat. Apalagi di zaman yang telah canggih ini, anak cucu kita telah asyik dengan dunianya sendiri dalam bermain game di handphone,” ujarnya.
Sementara, Pembina Tualo Hanau MPAL Kabupaten Pesawaran Nanda Indira gelar Khatu Kusuma Enton mengatakan, jalinan silaturahmi sangat penting termasuk silaturahmi antara Pemkab Pesawaran dan para punyimbang adat di Kabupaten Pesawaran.
“Penting bagi kita semua untuk terus menjalin komunikasi yang kita balut dalam silaturahim antara Pemkab Pesawaran dan punyimbang adat, khususnya di dengan para punyimbang adat di Kecamatan Kedondong, karena akan terciptanya harmoni, kalau sudah sejalan maka pembangunan di Kabupaten Pesawaran akan lebih baik lagi kedepan,” kata dia.
Dirinya berharap, para punyimbang adat dapat terus bersatu dengan tidak terpecah belah sehingga adat istiadat dan budaya lampung ini tidak tergerus oleh zaman dan hilang.
“Saya berharap, para punyimbang adat untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam adat, musyawarahkan kalau ada persoalan adat, jangan saling sikut, karena akan berdampak pada adat itu sendiri. Adat harus kita junjung tinggi bersama-sama, sehingga adat bisa lestari,” pungkasnya.
Turut hadir dalam Anjau Silau MPAL Kabupaten Pesawaran, 18 punyimbang adat se-Kecamatan Kedondong, Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan Marzuki, Kepala Kesabngpol Pesawaran Syukur Syaliak, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disdik Pesawaran Hendri Perdopo, dan Camat Kedondong Irwan Rosa. (***)