BANDARLAMPUNG – Sekdaprov. Lampung Fahrizal Darminto mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara daring, di Ruang Command Center Lt. II Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Senin (9/9/2024).
Deputi bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengungkapkan, inflasi nasional pada bulan Agustus 2024 sebesar 2,12% (yoy) dan -0,03% (mtm).
Deflasi pada bulan Agustus 2024 utamanya disebabkan oleh komponen harga bergejolak yang mengalami deflasi sebesar 1,24℅ dengan andil deflasi sebesar 0,20%.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Komoditas komponen harga bergejolak yang dominan memberikan andil deflasi adalah bawang merah, daging ayam ras, tomat dan telur ayam ras.
Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy menyebutkan, dukungan aksi dan kebijakan pemerintah daerah dalam rangka pengendalian inflasi pangan telah berjalan dengan baik.
Dukungan aksi dan kebijakan pemerintah daerah tersebut antara lain Optimalisasi kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan dengan melakukan Gerakan pasar murah, Fasilitasi Distribusi Pangan, Kios Pangan.
Kemudian meningkatkan pemantauan dan penyaluran beras SPHP agar tepat sasaran dan sesuai HET, percepatan realisasi bantuan pangan beras serta telur dan daging ayam ras, penguatan cadangan pangan pemerintah daerah.
Selanjutnya menjalin Kerjasama Antar Daerah (KAD) dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan, dan meningkatkan koordinasi TPID, Satgas Pangan, dan stakeholder lainnya dalam rangka pengambilan kebijakan pangan daerah.
Di akhir Rakor, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri Restuardy Daud yang memimpin Rakor Pengendalian Inflasi Daerah mengajak seluruh pemerintah daerah serta kementerian/lembaga terkait untuk terus mengoptimalkan langkah-langkah dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan, terutama pada komponen harga bergejolak (volatile foods).
Restuardy Daud juga mengajak seluruh pemerintah daerah untuk terus mendukung pengendalian inflasi pangan, baik dengan aksi langsung maupun melalui kebijakan, di daerahnya masing-masing.