Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandarlampung, Rezki Wirmandi, menyampaikan keprihatinannya terkait insiden perang sarung dan petasan yang terjadi di Kecamatan Kedaton, pagi (1/3) tadi. Menurut Rezki, aksi tersebut sangat meresahkan dan berbahaya, terutama di tengah bulan suci Ramadan yang seharusnya menjadi waktu bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah dengan khusyuk.
“Saya sangat prihatin dan menyayangkan terjadinya perang sarung dan petasan yang terjadi di Kecamatan Kedaton. Aksi ini tidak hanya membahayakan para remaja yang terlibat, tetapi juga mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat sekitar. Apalagi bulan ini adalah bulan Ramadan, saatnya masyarakat khusyuk beribadah,” jelas Rezki yang juga Ketua Fraksi Demokrat Bandarlampung ini.
Ia mengungkapkan bahwa kejadian semacam ini menunjukkan adanya kekurangan dalam pembinaan terhadap generasi muda yang perlu segera diperbaiki. Oleh karena itu, Rezki mengingatkan pentingnya peran serta semua pihak dalam upaya pembinaan yang lebih baik terhadap generasi muda, khususnya dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
“Saya mendorong aparat penegak hukum untuk mengambil langkah tegas dan preventif agar kejadian serupa tidak terulang,” tambah Anggota Komisi I DPRD Kota Bandarlampung ini.
Menurutnya, penegakan hukum yang tegas akan menjadi langkah awal untuk mengurangi risiko terulangnya aksi-aksi yang merugikan tersebut.
Lebih lanjut, Rezki juga menekankan pentingnya peran aktif dari orang tua, tokoh masyarakat, serta instansi terkait dalam memberikan edukasi kepada anak-anak muda. Edukasi ini diharapkan dapat mengarahkan mereka pada kegiatan yang lebih positif dan bermanfaat, serta menghindarkan mereka dari perbuatan yang dapat merugikan diri mereka sendiri maupun orang lain.
“Kita harus memberikan mereka pilihan-pilihan positif, seperti kegiatan olahraga, seni, atau program pembinaan kepemudaan yang lebih terstruktur. Dengan demikian, kita bisa memastikan bahwa mereka memiliki ruang untuk menyalurkan energi dan kreativitas mereka dengan cara yang sehat,” lanjutnya.
Selain itu, Rezki juga menyampaikan komitmennya untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat, dalam mencari solusi terbaik untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Ia juga mendorong agar program-program kepemudaan dan kegiatan sosial lebih digalakkan di Kota Bandarlampung untuk memberikan alternatif positif bagi generasi muda.
“DPRD Kota Bandarlampung siap berkolaborasi dengan semua pihak untuk mencari solusi terbaik, termasuk mendorong program pembinaan kepemudaan, olahraga, dan kegiatan sosial yang dapat menjadi wadah positif bagi mereka,” ujar Rezki mengakhiri pernyataannya.
Rezki berharap tindakan preventif yang melibatkan masyarakat luas dapat menciptakan Kota Bandarlampung yang lebih aman, tertib, dan kondusif, terutama di bulan suci Ramadan ini, di mana umat Islam seharusnya bisa lebih fokus dalam menjalankan ibadah tanpa gangguan. (*)