Budi Yuhanda Sebut Budidaya Telur Puyuh Wajib di Lestarikan

- Jurnalis

Kamis, 4 Juni 2020 - 01:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDARLAMPUNG(SB) – Budidaya telur puyuh mulai banyak dikembangkan di provinsi lampung, salah satu pelaku budidaya telur puyuh M. arif Affandi yang berhasil ditemui oleh Anggota DPRD Provinsi Lampung Budi Yuhanda, beberapa hari lalu mengaku bahwa bisnis budidaya telur puyuh menjanjikan dan masih sangat terbuka peluang pasarnya.

Saat diwawancarai, Arif sapaan pria berjenggot putih ini memaparkan bawah modal yang keluarkan untuk memulai usaha yang digeluti sekitar 6 bulan yang lalu berkisar Rp. 40 juta, dengan kapasitas kandang 2000 ekor burung puyuh yang ia datangkan dari Jogja melalui Agen yang ada di Kabupaten Pringsewu.

satu ekor burung yang berkualiatas baik rata rata agen menjual dengan harga Rp. 8rb, sementara pakan yang ia beli 1 sak seharga 250rb.

Baca Juga :  Sekdaprov Lampung Pimpin Rapat Forum Kemitraan Pemangku Kepentingan Provinsi Lampung

ia mengungkapkan bahwa alasannya memilih budidaya telur puyuh karena memang modal yang tidak begitu besar dan perawatan nya tidak terlalu rumit, resiko kematian pun kecil dibandingkan dengan budidaya hewan lainnya.

satu hari kandang ini bisa menghasilkan 20 Kg telur, jika dirata-rata perbulan mencapai kurang lebih 500kilo. Saat ini harga telur puyuh dipasaran mencapai 35rb per kilo.

dan omset bersih setelah dipotong pakan dan lainnya ia mengaku mampu menghasilkan laba sekitar 5-6jt perbulan.

pemasaran telur puyuh pun praktis tidak ada kendala, menurutnya bahkan permintaan masih sangat tinggi, dan kita tidak mampu mengcover permintaan pasar.

Baca Juga :  Terima Kunjungan Gubernur Gorontalo, Gubernur Arinal Promosikan Pariwisata Lampung

Arif berharap kepada pemerintah untuk bisa lebih memperhatikan para pelaku budidata puyuh ini karena bagi pelaku usaha budidaya puyuh khususnya yang ada dilampung masih sangat memerlukan peran pemerintah, terutama dalam hal edukasi penyuluhan, bantuan pakan, karena harga pakan lumayan cukup menguras kocek pemerintah harus hadir memberikan terobosan.

Selain itu penggiat budidaya telur puyuh ini juga masih dihantui oleh masuknya telurpuyuh yang berasal dari luar lampung, mereka masuk dan membanjiri pasar sehingga terkadang merusak harga pasar. Perlu ada regulasi atau semacam pagyuban para pelaku budidaya telurpuyuh ini agar kedepan bisa memprotek dan melindungi hasil panen dari telurpuyuh itu sendiri.(*)

Berita Terkait

LSM JERAT Akan Laporkan Kadis Kominfo Nanan Wisnaga Dugaan Penyalahgunaan Pengadaan Barang dan Jasa ke Kejati Lampung
Grand Opening SPPG Tunggal Warga ll Banjar Agung Diresmikan Untuk Mulai Beroperasi SMK Al Imam Jadi Simbolis
Kadis kominfo Tuba Tak Paham UU pers, Sekretaris PWI Angkat Bicara
Pemerintah Kampung Sidodadi Gelar Rapat Koordinasi Peringatan HUT Ke-17
Fortuba Harap Direktur BUMD Tuba Jelaskan Tentang 8.7 Miliar Ke Jaksa
Novi Marzani Angkat Bicara Terkait Dugaan Penyelewengan Dana BUMD Tuba Senilai 8,6 M
Heboh Dua Kali Dalam Sepekan Kantor Bupati Tuba diKerumuni Massa
Hearing DPRD dan Diskominfo Tuba Terkait 5 Tuntutan FWTB, Hasilnya Ngambang
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 10:13 WIB

LSM JERAT Akan Laporkan Kadis Kominfo Nanan Wisnaga Dugaan Penyalahgunaan Pengadaan Barang dan Jasa ke Kejati Lampung

Senin, 6 Oktober 2025 - 14:27 WIB

Grand Opening SPPG Tunggal Warga ll Banjar Agung Diresmikan Untuk Mulai Beroperasi SMK Al Imam Jadi Simbolis

Minggu, 5 Oktober 2025 - 20:57 WIB

Kadis kominfo Tuba Tak Paham UU pers, Sekretaris PWI Angkat Bicara

Selasa, 23 September 2025 - 15:30 WIB

Pemerintah Kampung Sidodadi Gelar Rapat Koordinasi Peringatan HUT Ke-17

Minggu, 21 September 2025 - 15:00 WIB

Fortuba Harap Direktur BUMD Tuba Jelaskan Tentang 8.7 Miliar Ke Jaksa

Berita Terbaru