BNPT: Bukan Islamophobia, Terorisme Musuh Agama dan Negara

- Jurnalis

Jumat, 8 Oktober 2021 - 08:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA(SB) – Isu Islamophobia kembali digulirkan oleh sebagian pihak, terlebih di media sosial.

Tuduhan yang tidak berdasar tersebut dilontarkan oleh oknum politisi yang menyebutkan bahwa Densus 88 AT Polri melahirkan Islamophobia dengan melawan narasi-narasi arabisasi dan beberapa aspek ideologi keislaman.

Ketika dimintai tanggapan atas tuduhan tersebut, Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid yang pernah lama bertugas di Densus 88 menegaskan bahwa aksi radikalisme dan terorisme itu adalah musuh agama dan negara.

“Musuh agama karena tindakan radikal terorisme bertentangan dengan prinsip dan nilai agama yang universal dan luhur,” ujarnya.

“Justru mereka yang menganut radikalisme dan terorisme telah memecah belah umat beragama dan memunculkan Islamophobia,” Nurwakhid menambahkan.

Sementara dianggap musuh negara, menurutnya, karena tindakan dan perbuatan maupun ideologinya bertentangan dengan janji konstitusi yang sudah menjadi kesepakatan dalam kehidupan berbangsa dan benegara.

“Mereka bertentangan dengan konsensus nasional, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 45,” Nurwakhid menjelaskan.

Ia berkeyakinan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia terutama umat Islam yang moderat selalu mendukung Densus 88 Anti Teror dan BNPT, TNI, Polri dan perangkatnya dalam membantu menanggulangi radikalisme dan terorisme.

Baca Juga :  Partai Demokrat Lampung Putuskan Dukung Nanda-Anton Pada PSU Pesawaran

“Kami yakin, lebih 87,8 persen masyarakat Indonesia khususnya seluruh muslim moderat mendukung aparat negara dalam hal ini Densus 88 Anti Teror dan BNPT, TNI, Polri dan semua perangkatnya dalam penanggulangan radikalisme dan terorisme,” ungkap Nurwakhid.

“Kalaupun ada tokoh, oknum pejabat publik maupun politisi menuduh hal tersebut maka tidak berdasar dan tidak realistis,” tambahnya.

Menurutnya, akar masalah radikalisme dan terorisme adalah ideologi keagamaan yang menyimpang atau pemahaman yang terdistorsi.

Selain itu, lanjut Nurwakhid, salah satu faktor pemicu munculnya niat atau motif radikalisme adalah politisasi agama atau menggunakan doktrin agama yang dipolitisir untuk kepentingan politik.

“Yang jelas saya tidak sepakat kalau ada yang mengatakan adanya upaya Islamophobia di Indonesia,” kata Direktur Pencegahan BNPT itu.

Ia menambahkan, bahwa pemerintah telah berjuang keras melawan Islamophobia, seperti halnya ketika negara menetapkan sparatis KKB sebagai kelompok teroris.

Baca Juga :  ASLI Lampung Serahkan Bantuan Cember di LampunG Tengah

“Negara kita itu bersistem demokrasi dengan mengedepankan supremasi hukum, sehingga seperatis KKB sudah sesuai unsur tindak pidana terorisme sebagaimana UU no.5 tahun 2018” ujar Nurwakhid.

Terorisme oleh PBB dikategorikan sebagai kejahatan luar biasa dan kejahatan kemanusian, sehingga ketika KKB terlabeli terorisme, maka menurutnya, menjadikan kelompok tersebut sebagai musuh bersama. Dengan demikian akan meminimalisir atau mencegah pihak-pihak asing ikut campur atau intervensi urusan dalam negeri Indonesia tersebut.

“Jadi, dengan pelabelan terorisme, secara tidak langsung menunjukkan negara asing yang berusaha membantu mereka maka akan dianggap telah membantu terorisme,” tutur Nurwakhid.

Hal tersebut juga menunjukan kepedulian negara untuk menghilangkan stigma negatif bahwa seolah-olah terorisme hanya diidentikan dengan agama Islam, ujarnya.

“Perlu diingat, mayoritas agama kelompok teroris separatis KKB tersebut adalah non-muslim, bukan Islam,” kata Nurwakhid.

“Karena alasan-alasan itulah, maka pernyataan bahwa adanya upaya menyebarluaskan Islamophobia di Indonesia adalah fitnah dan tidak mendasar,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait

Anggota MPR-RI Mukhlis Basri Lakukan Sosialisasi Empat Pilar Bersama Mahasiswa
Khidmat dan Haru, Ormas/LSM Pesawaran Tasyakuran Kemenangan Nanda-Anton di Markas FMPB
Ketua KWRI Pesawaran: 1 Muharram Momentum Hijrah Menuju Kebangkitan Bersama
AI Jadi Solusi! Pemkab Pesawaran Percepat Produksi Press Release dengan Pelatihan Bersama IPB
MK Pastikan Nanda-Anton Menang PSU Pesawaran, Gugatan Supriyanto-Suriyansah Gagal
BRI Kanca Liwa Serahkan CSR Pembangunan Gapura dan Tenda UMKM di Pasar Way Batu Kabupaten Pesisir Barat
Puskesmas Tegineneng Melalui Posyandu ILP Berkomitmen Mensukseskan Program Cek Kesehatan Gratis
Pembagian MBG Untuk Ibu Hamil, Balita, Dan Ibu Menyusui Di Desa Pasar Baru  Berjalan Lancar
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 30 Juni 2025 - 18:18 WIB

Anggota MPR-RI Mukhlis Basri Lakukan Sosialisasi Empat Pilar Bersama Mahasiswa

Minggu, 29 Juni 2025 - 17:00 WIB

Khidmat dan Haru, Ormas/LSM Pesawaran Tasyakuran Kemenangan Nanda-Anton di Markas FMPB

Jumat, 27 Juni 2025 - 00:52 WIB

Ketua KWRI Pesawaran: 1 Muharram Momentum Hijrah Menuju Kebangkitan Bersama

Kamis, 26 Juni 2025 - 21:30 WIB

AI Jadi Solusi! Pemkab Pesawaran Percepat Produksi Press Release dengan Pelatihan Bersama IPB

Rabu, 25 Juni 2025 - 18:28 WIB

BRI Kanca Liwa Serahkan CSR Pembangunan Gapura dan Tenda UMKM di Pasar Way Batu Kabupaten Pesisir Barat

Berita Terbaru