Tiga Nyawa Melayang Akibat Banjir: Pemprov Lampung Tutup Tambang Ilegal dan Gencarkan Perbaikan Drainase

- Jurnalis

Selasa, 22 April 2025 - 08:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDARLAMPUNG — Tragedi banjir di Kelurahan Panjang, Kota Bandar Lampung, Senin (21/4) dini hari, merenggut tiga korban jiwa. Banjir terjadi akibat curah hujan ekstrem sejak pukul 03.00 WIB, diperparah oleh fenomena pasang air laut (rob) dan buruknya sistem drainase.

Menanggapi kejadian ini, Pemerintah Provinsi Lampung bergerak cepat. Wakil Gubernur Lampung, dr. Jihan Nurlela, menegaskan komitmen pemerintah untuk menindak tegas aktivitas tambang ilegal yang memperparah sedimentasi dan penyumbatan saluran air.

“Tambang ilegal yang membuang limbah pasir sembarangan mempercepat penyumbatan aliran air. Beberapa lokasi sudah kami tutup dan tidak boleh ada kompromi lagi. Ini harus dihentikan secara permanen,” tegas Jihan.

Baca Juga :  Nuril Anwar: Semoga New Normal Bisa Selamatkan Pertumbuhan Ekonomi

Pemprov kini mempercepat program rehabilitasi dan normalisasi saluran air di wilayah rawan banjir. Pendekatan yang digunakan bersifat lintas OPD dan berbasis kolaborasi antara provinsi dan kabupaten/kota.

“Kami minta semua OPD teknis segera memetakan sistem drainase dan menyiapkan solusi permanen. Bukan hanya reaksi cepat saat banjir, tapi antisipasi sejak akar penyebabnya,” kata Wagub.

Selain perbaikan fisik, Pemprov juga memperkuat edukasi kebencanaan dan sistem peringatan dini kepada masyarakat. Banjir yang terjadi saat warga masih tidur menunjukkan lemahnya sistem informasi publik.

Baca Juga :  Dinas Perpustakaan Sosialisasikan UU No 43

“Keselamatan warga adalah prioritas utama. Kami sudah instruksikan Dinas Pendidikan menyiapkan pembelajaran dari rumah untuk sekolah-sekolah terdampak, bahkan meliburkan sementara bila perlu,” ujar Jihan.

Pasca banjir, Pemprov mengerahkan alat berat, petugas teknis, relawan, hingga bantuan dari TNI dan Polri. Layanan aduan cepat juga dibuka untuk memfasilitasi laporan warga terkait genangan air dan saluran tersumbat.

Ke depan, Pemprov Lampung akan menyusun kebijakan jangka menengah untuk pemulihan lingkungan, audit total sistem drainase, serta revisi tata ruang di kawasan rawan bencana.

Berita Terkait

DPRD Tubaba Sepakati RPJMD 2025 – 2029
DPRD Tubaba Terima Rancangan RPJMD 2025–2029 dari Pemkab Tubaba
Ganjar Jationo Kembali ke Kominfotik, Ahmad Saifullah Geser ke Staf Ahli
Komitmen Tingkatkan PAD, Banpenda Tuba Geruduk PT SIL cek Sumber Air Bawah Tanah
Camat Banjar Baru Wayan Wilarahula Putra Hadiri Milad Ke 3 Ponpes Sunan Bonang
SMAN 1 Banjar agung Buka SPMB Tahun Ajaran 2025/2026
Lampung Gaet Investasi Pertanian Modern dari Shandong, Produktivitas Diprediksi Naik 30%
Pemprov Lampung Gagalkan Pengiriman Gabah ke Luar Daerah, Perkuat Ketahanan Pangan Lokal
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 12:38 WIB

DPRD Tubaba Sepakati RPJMD 2025 – 2029

Selasa, 8 Juli 2025 - 13:53 WIB

DPRD Tubaba Terima Rancangan RPJMD 2025–2029 dari Pemkab Tubaba

Kamis, 26 Juni 2025 - 20:03 WIB

Ganjar Jationo Kembali ke Kominfotik, Ahmad Saifullah Geser ke Staf Ahli

Selasa, 17 Juni 2025 - 20:06 WIB

Komitmen Tingkatkan PAD, Banpenda Tuba Geruduk PT SIL cek Sumber Air Bawah Tanah

Rabu, 11 Juni 2025 - 11:29 WIB

Camat Banjar Baru Wayan Wilarahula Putra Hadiri Milad Ke 3 Ponpes Sunan Bonang

Berita Terbaru