LAMPUNG TENGAH – Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Samsudin, melakukan kunjungan kerja ke Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Inseminasi Buatan Daerah (BIBD) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Kecamatan Terbanggi Besar, pada Rabu (4/12/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses produksi semen beku (straw) sapi.
Dalam kesempatan tersebut, Samsudin menekankan pentingnya peran inseminasi buatan dalam menjaga dan meningkatkan ketersediaan pangan, khususnya daging sapi, di Provinsi Lampung. “Bagaimana kita dapat mengembangbiakkan sapi-sapi yang ada di Lampung sehingga masyarakat merasakan manfaat langsung dari inseminasi ini,” ujarnya.
Samsudin menyatakan komitmennya untuk terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian guna memodernisasi infrastruktur di UPTD BIBD. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas semen beku sapi, sehingga mendukung kebutuhan peternakan di Lampung dan sekitarnya.
UPTD BIBD memiliki tugas pokok dalam memproduksi, mendistribusikan, serta memasarkan semen beku sapi. Balai ini juga bertanggung jawab menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan inseminasi buatan (IB) di Provinsi Lampung. Program ini bertujuan untuk mencukupi kebutuhan benih sapi berkualitas setiap tahun dan meningkatkan mutu genetik ternak melalui inseminasi buatan.
Sejak berdiri pada tahun 2001, UPTD BIBD Lampung telah berhasil memproduksi semen beku sapi dari pejantan unggul, seperti jenis Limousine, Simental, Bali, dan Brahman. Produk tersebut telah mendapatkan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) pada tahun 2022, menjadikannya sebagai salah satu andalan Provinsi Lampung dalam mendukung sektor peternakan.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya strategis pemerintah daerah dalam memperkuat ketahanan pangan, khususnya melalui peningkatan populasi dan kualitas sapi. “Dengan peningkatan sarana dan prasarana, kita berharap Provinsi Lampung dapat menjadi pusat produksi semen beku sapi yang lebih maju dan berkontribusi signifikan terhadap kebutuhan nasional,” pungkas Samsudin.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan sektor peternakan di Lampung, sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak lokal.