Ketua KNPI Pesawaran Sesalkan Peristiwa Dugaan Pengeroyokan Sesama Santri 

- Jurnalis

Jumat, 15 Juli 2022 - 06:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

PESAWARAN(SB) – Ketua Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Pesawaran Toga Asmarantaka menyesalkan peristiwa dugaan pengeroyokan atau penganiayaan anak di bawah umur yang dilakukan sesama santri, yang terjadi di Pondok Pesantren Darul Huffaz. Toga menyebut kejadian tersebut seharusnya bisa dihindari.

 

“Saya sangat menyesalkan terjadinya dugaan pengeroyokan atau penganiayaan anak dibawah umur yang dilakukan sesama santri, terlebih itu terjadi didalam lingkungan pondok pesantren,” ujar Toga, Sabtu (15/07/2022).

 

 

Kejadian tersebut sudah hampir satu bulan yang terjadi didalam lingkungan Pondok Pesantren Darul Huffas Desa Bernung Kecamatan Gedong Tataan

Baca Juga :  Halal Bi Halal Keluarga Besar PT Kawasan Industri Nusantara

 

 

Akibatnya, korban NAP(14) sekarang sudah trauma, ingin keluar dari sekolah dan tidak ingin melanjutkan sekolahnya di Pondok Pesantren tersebut.

 

“Kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi pengasuh ponpes. Pembinaan yang baik sangat penting untuk menghindari kejadian-kejadian seperti ini,” ucap toga

 

Menurut toga, perbuatan pelaku tetap harus mendapat ganjaran sesuai hukum yang berlaku. Hanya saja, toga meminta polisi menerapkan peradilan anak bagi pelaku yang masih di bawah umur. Apalagi, pelaku masih masuk dalam kategori anak.

Baca Juga :  Optimalkan Aset, Regional 8 PTPN I Lakukan Sosialisasi Ke Unit Usaha Kabaru, Nusa Tenggara Timur

 

 

“Selain itu penting juga dilakukan pendampingan psikologis Bagi Korban, karena korban mengalami trauma” tegasnya.

 

Toga juga menyoroti maraknya kejadian kekerasan di lingkungan ponpes yang belakangan kerap terjadi. Menurutnya, ada sistem yang harus dibenahi terutama terkait pengawasan terhadap santri sehingga permasalahan kekerasan di lingkungan ponpes dapat dihindari.

 

“Saya kira pengawasan di lingkungan ponpes perlu ditingkatkan. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama dapat memfasilitasinya agar ada pendampingan lebih dari ponpes terhadap santri-santrinya. Pengawasan internal terhadap santri juga harus diperketat,” kata toga. (Tim)

Berita Terkait

Hari Pertama Sekolah di MIN 1 Pesawaran Dipenuhi Semangat dan Motivasi
Kang Ayi Luruskan Polemik Sekolah Siger:  “Kadisdik Thomas Amirico Justru Proaktif Dukung Program Gratis Bunda Eva”
Pengprov POBSI Tidak Akui Musyawarah POBSI Kota Bandar Lampun
Resmi Dilantik, IPHI & Majelis Taklim Perempuan Kedondong Siap Berkarya dan Berinovasi
DPRD Tubaba Sepakati RPJMD 2025 – 2029
Kominfo Pesawaran dan FMPB Minta Masyarakat Tunggu Foto Resmi Bupati Dan Wakil Bupati
Peringati HUT Ke-12 Kabupaten Pesisir Barat, Pemkab Pesibar Adakan Lomba Pakai Sarung Gantung & Tungkus
DPRD Tubaba Terima Rancangan RPJMD 2025–2029 dari Pemkab Tubaba
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 13:31 WIB

Hari Pertama Sekolah di MIN 1 Pesawaran Dipenuhi Semangat dan Motivasi

Minggu, 13 Juli 2025 - 22:07 WIB

Kang Ayi Luruskan Polemik Sekolah Siger:  “Kadisdik Thomas Amirico Justru Proaktif Dukung Program Gratis Bunda Eva”

Jumat, 11 Juli 2025 - 11:13 WIB

Pengprov POBSI Tidak Akui Musyawarah POBSI Kota Bandar Lampun

Kamis, 10 Juli 2025 - 19:32 WIB

Resmi Dilantik, IPHI & Majelis Taklim Perempuan Kedondong Siap Berkarya dan Berinovasi

Kamis, 10 Juli 2025 - 11:40 WIB

Kominfo Pesawaran dan FMPB Minta Masyarakat Tunggu Foto Resmi Bupati Dan Wakil Bupati

Berita Terbaru