Diduga Terima Mahar Politik Dari Mustafa, KPK Bakal Panggil Nunik

BANDARLAMPUNG,SB – Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim yang akrab disapa Nunik namanya muncul dalam persidangan Mustafa mantan Bupati Lampung Tengah beberapa waktu lalu di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan akan segera melakukan pemanggilan.

“Pada persidangan sebelumnya Mustafa mengatakan telah memberikan mahar ke PKB Lampung sebesar Rp18 Miliar dan sudah dikembalikan Rp14 Miliar,” kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK Ali Fikri usai persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (17/10).

Disinggung dugaan keterlibatan Nunik dan jadwal pemanggilan sebagai saksi dalam kasus itu Jaksa berjanji akan memberi infomasi kembali.

“Ya, dalam kasus sidang perkara Mustafa. Nanti diinfokan lagi kalau sudah masuk persidangan,”kata JPU KPK RI Ali Fikri.

Pada persidangan pekan lalu, Mustafa mengaku bertemu Nunik di rumah dinas Bupati Lampung Timur di Sukadana. Dalam pertemuan itu, Mustafa didampingi beberapa koleganya di Partai Nasdem Lampung.

“Termasuk Wahrul Fauzi Silalahi yang sekarang menjadi penasehat hukum saya untuk membahas pencalonan Gubernur Lampung. Pada pertemuan itu, Chusnunia menyatakan tidak akan maju sebagai calon Gubernur Lampung dan menyatakan PKB siap memberikan dukungan kepada saya,” tegas Mustafa yang dihadirkan sebagai saksi di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (7/10/2019) lalu.

Mustafa menambahkan, setelah pertemuan itu, Chusnunia mengajak dirinya menemui Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta.

Chusnunia lalu mengungkapkan permintaan dukungan PKB kepada Mustafa untuk menjadi Calon Gubernur Lampung.

“OK gak ada masalah, kita akan dukung,”ujar Muhaimin seperti dituturkan oleh Mustafa dalam persidangan itu.

Fakta persidangan tersebut juga menyeret beberapa nama petinggi PKB Lampung. Diantaranya adalah Khaidir Bujung dan Midi Ismanto yang saat itu keduanya merupakan anggota Fraksi PKB Lampung.

Usai pertemuan dengan Cak Imin, lanjut Mustafa, Chusnunia memerintahkan Ketua PKB Lampung Tengah, Slamet Anwar, menemui dirinya.

“Saya lalu diarahkan menemui Khaidir Bujung dan Midi Ismanto di rumah Khaidir Bujung di Bandarlampung untuk membahas pencalonan Gubernur Lampung,” ungkap Mustafa di Persidangan.

Pada pertemua tersebut, Khaidir Bujung dan Midi Ismanto menyatakan setuju mendukung Mustafa sebagai calon Gubernur Lampung. Tapi keduanya meminta biaya operasional.

“Mereka siap mendukung tetapi meminta Rp18 Miliar,” kata Mustafa.

Uang tersebut digunakan Mustafa untuk membeli perahu saat pencalonan dirinya pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 2018 lalu atas permintaan petinggi PKB Lampung.

Mustafa mengatakan, Rp14 Miliar dia peroleh dari pinjaman ayah kandungnya, kerabat dan menggadaikan aset pribadi. Setelah terkumpul uang tersebut lalu diserahkannya kepada dua orang petinggi PKB Lampung pada 2017 lalu.

“Namun kenyataannya PKB mengingkari dan mengkhianati saya. Saya hanya dimanfaatkan, dipermainkan dan dibohongi oleh Chusnunia, karena ternyata Chusnunia sendiri yang maju sebagai calon wakil gubernur berpasangan dengan Arinal Djunaidi dan didukung PKB,” ungkap Mustafa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.