Daerah  

Baru Beberapa Bulan Dibangun, TPT Balai Desa Cilimus Ambrol

PESAWARAN(SB) – Program Dana Desa untuk Proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) atau plengsengan yang anggarannya bersumber dari APBN di sinyalir pengerjaannya asal-asalan dan diduga tidak sesuai dengan RAB konstruksi bangunan, akibatnya bangunan yang usianya dalam hitungan bulan selesainya tersebut sudah ambruk dan hampir menimpa rumah warga.

Dimungkinkan ada bangunan TPT tersebut yang mau ambrol/runtuh lagi karena sudah kelihatan dipandang oleh kasat mata bahwa bangunan tersebut sudah mulai miring tidak sama dengan yang lain. Setelah Tim wartawan cek turun ke lokasi tepatnya ada di desa Cilimus Kecamatan Teluk Pandan. Minggu, (19/01/2020).

Kondisi Tembok Penahan Tanah (TPT) di Desa Cilimus yang jebol

Diduga akibat bangunan TPT (Tembok Penahan Tanah) Balai Desa Cilimus yang tidak berkualitas sehingga retak dan longsor sangat membahayakan rumah warga yang berada dibawahnya. Bangunan TPT yang baru seumur jagung rusak dan ratak mengakibatkan tanah dan material batu longsor hampir mengenai rumah warga yang ada dibawah bangunan TPT tersebut.

Hal tersebut dibenarkan oleh salah satu warga yang bernama Samanan (60) yang merasa Was-was akibat material batu dan tanah hampir menimpa Kediamannya.

“Was-was mah sudah pasti, takut kalau hujan gede gak bisa tidur karena tanahnya sudah pada retak, tapi kerok (bingung-red) karena Kadesnya masih saudara,” ungkapnya.

Samanan berharap agar segera ditangani. “Saya berharap agar segera ditangani,” harapnya.

Kepala Desa Cilimus saat diwawancara oleh wartawan Saungberita.com berdalih bahwa kerusakan dan longsornya Bangunan TPT akibat Bencana Alam.

“Kita sudah berupaya membangun, namun alam bicara beda karena itu bukan kemauan kita,” ungkap Yani.

Yani pun mengatakan sudah membuat surat ke BNPB. “Pihak pemerintah Desa sudah membuat surat ke BNPB, Alhamdulillah besok paginya pihak dari Kecamatan hadir,” ucapnya.

Yani mengatakan Sudah mengajak semua elemen untuk melakukan penanggulangan sementara agar tanah jangan longsor lagi.

“Kami mengajak Masyarakat, Pihak RT, semua lembaga untuk melakukan penanggulangan sementara agar tanah jangan longsor lagi,” jelas Yani.

Yani pun berharap agar Pemkab Pesawaran segera melakukan penanganan.

“Kami berharap dari pihak Pemkab atau PU segera memberikan penanganan, karena khawatir kantor (Balai Desa-red) yang kami gunakan dan staf kita masih ngeri untuk menunggunya,” harap Yani

Ditempat yang berbeda, Jamauddin Ketua KWRI mengatakan bahwa longsornya Tanah tersebut akibat bangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang baru saja dibangun tidak berkualitas.

“Kami menduga itu bukan akibat bencana alam, karena seharusnya Bangunan TPT itu dapat menahan agar tidak terjadi longsor, tapi akibat bangunan tersebut tidak berkualitas maka terjadilah longsor,” ungkap Jamauddin.

Jamauddin meminta agar DPRD Kabupaten Pesawaran dapat mengaudit bangunan tersebut.

“Saya meminta kepada DPRD Kabupaten Pesawaran Komisi 1 agar bisa melakukan audit terhadap anggaran bangunan TPT dan Balai Desa Cilimus, agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” pintanya. (Sup/Rohmat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.