LAMSEL(SB) – Peristiwa yang terjadi di pantai kawasan Kabupaten Lampung Selatan pada 21 Maret 2025 menjadi perhatian Ketua Umum Lembaga Perlindungan Konsumen Gema Masyarakat Lampung (LPKSM GML) Saepunnaim. Dia meminta agar pengawasan di tempat wisata, khususnya pantai, diperketat agar peristiwa serupa tidak terulang lagi.
Kejadian tersebut, sekira jam 11.00 Wib, delapan orang anak warga Canggung yang sedang asik bermain di Pantai Titian Mutiara, Desa Betung, Kecamatan Rajabasa dikabarkan hanyut dan tenggelam di perairan setempat. Tiga korban dikabarkan meninggal dunia, empat selamat, dan satu korban lagi masih dalam pencarian.
“Saya meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan agar bisa meningkatkan pengawasan dan memberikan himbauan terhadap pengunjung Pariwisata. Terutama ketika musim cuaca buruk,” ujar Saepunnaim atau yang akrab disapa Kang Ayo
Kang Ayi berharap dengan adanya pengawasan ketat kejadian tenggelam yang menimbulkan korban jiwa tidak akan terulang kembali.
“Sebagai salah satu tujuan wisata, ini harus dicegah jangan sampai terulang,” ujarnya.
Sebelumnya, dirilis dari WARTAPRO.ID menyerangkan kabar duka menyelimuti warga Canggung, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), pada Jumat (21/3/2025).
Kejadian tersebut, sekira jam 11.00 Wib, 8 anak warga Canggung yang sedang asik bermain di Pantai Titian Mutiara, Desa Betung, Kecamatan Rajabasa dikabarkan hanyut dan tenggelam di perairan setempat.
Dengan kronologis kejadian, 8 anak-anak tersebut naik perahu fiber, bermain di pinggiran laut, kemudian ombak besar membuat perahu terbalik dan anak-anak terseret seluruhnya.
Ihwal tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa Canggung Herry Suhairi, bahwa telah terjadi tenggelamnya anak-anak di Pantai Titian Mutiara.
“Siap benar..bang,” jelasnya via whatsapp pada media wartapro.id-, pada Jum’at (21/3/2025).
Dirinya menerangkan ada 3 korban yang meninggal dunia, 4 selamat, dan satu korban lagi dalam pencarian.
“Ngak, penyelamatan pertama 5 orang, 4 selamat satu meninggal, kemudian pencarian kembali ketemu 2 orang posisi sudah meninggal. Tinggal satu lgi yg belum ketemu,” papar Herry Suhairi.
Semua korban adalah penduduk asli Desa Canggung, dan yang meninggal adalah M. Aldi (10), M. Dafa (10), Alzani (12), serta yang selamat Rizki (12), Hafiz (12), Januar (11), Arsa (7). Dan yang belum ditemukan yakni Rafli. (Re)