Membaca Keheningan KH. M. Imam Aziz: 40 Hari Mengenang Pemikir Islam Progresif

- Jurnalis

Jumat, 22 Agustus 2025 - 06:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kelompok Studi Kader (KLASIKA) Lampung bersama Komunitas Jaringan Gusdurian Lampung menggelar acara “Membaca Keheningan KH. M. Imam Aziz” untuk memperingati 40 hari wafatnya KH. M. Imam Aziz, pendiri Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) sekaligus pengasuh Pesantren Bumi Cendikia Yogyakarta. Acara berlangsung di Rumah Ideologi KLASIKA, Bandar Lampung, Jumat (22/8) malam.

Acara yang diisi dengan doa bersama, yasin, tahlil, dan diskusi reflektif itu menghadirkan beragam kesan dari para tokoh yang mengenal dekat sosok Imam Aziz.

Anggota DPRD Provinsi Lampung, Fatikhatul Khoiriyah, S.Hi., M.H., menegaskan kegelisahan Imam Aziz bukanlah kelemahan, melainkan tanda kepekaan sosial dan keberpihakan pada masyarakat kecil.
“Mas Imam adalah sosok yang selalu gelisah melihat ketidakadilan. Kegelisahan itu tanda kepekaan dan keberpihakan kepada mereka yang lemah. Beliau humble, dengan keilmuan luas, baik di bidang keagamaan maupun sosial. Itulah yang patut kita teladani,” ujar Khoir.

Baca Juga :  Made Bagiansa Bakal Ramaikan Pilkada Lamteng

Ia menambahkan, pemikiran Imam Aziz menjadi teladan penting bagi generasi muda.
“Banyak tokoh yang bisa menjadi gambaran ideal bagi kita, salah satunya Mas Imam Aziz. Dari beliau kita belajar bagaimana membangun nilai dan arah untuk masa depan,” kata Khoir.

Senada, Wakil Rektor II UIN Raden Intan Lampung, Prof. Dr. Safari Daud, mengenang Imam Aziz sebagai sosok visioner. “Berpikir besar dan tampilan sederhana adalah dua hal yang melekat pada Mas Imam Aziz. Semakin sadar keagamaan, semakin tinggi kemanusiaan. Itulah perkawinan agama dengan ilmu sosial,” ujarnya.

Baca Juga :  Deni Ribowo Dorong Empat OPD Kolaborasi, Maksimalkan Pendapatan Daerah

Tokoh Nahdlatul Ulama Lampung, H. Khaidir Bujung, menyoroti kesederhanaan Imam Aziz. “Kiai Imam selalu tampil sederhana, baik dalam keseharian maupun dalam memimpin gerakan. Kesederhanaan itulah yang membuatnya begitu dekat dengan banyak kalangan,” ungkapnya.

Sementara itu, Chepry Chairuman Hutabarat, Founder KLASIKA, mengaitkan pemikiran Imam Aziz dengan filsafat Plato dan gagasan Jürgen Habermas. Menurutnya, Imam Aziz selalu mengedepankan akal sehat, keberanian, dan kesederhanaan dalam gerak kemanusiaannya, sekaligus menekankan bahwa pengetahuan harus bersifat emansipatoris dan membebaskan.

Berita Terkait

Hearing DPRD dan Diskominfo Tuba Terkait 5 Tuntutan FWTB, Hasilnya Ngambang
Deni Ribowo: Deflasi Pendidikan 15 Persen Bukti Kebijakan Pro-Rakyat
Lesty Putri Utami: Politik Bisa Dekat dengan Rakyat
Lampung Jadi Teladan Nasional, Aksi Ribuan Massa Berjalan Damai
Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, Dewan Desak Kebersihan Dapur Diperketat
MUI dan DPRD Lampung Imbau Aksi Unjuk Rasa Berlangsung Damai, Tolak Anarkisme
APBD 2026 Lampung Disepakati, Kostiana: DPRD Siap Kawal Sampai Tepat Sasaran
Ghofur Interupsi di Paripurna, Koreksi Defisit APBD Lampung 2026 Rp864 Miliar
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 18:46 WIB

Hearing DPRD dan Diskominfo Tuba Terkait 5 Tuntutan FWTB, Hasilnya Ngambang

Rabu, 3 September 2025 - 02:21 WIB

Deni Ribowo: Deflasi Pendidikan 15 Persen Bukti Kebijakan Pro-Rakyat

Selasa, 2 September 2025 - 07:47 WIB

Lesty Putri Utami: Politik Bisa Dekat dengan Rakyat

Selasa, 2 September 2025 - 06:08 WIB

Lampung Jadi Teladan Nasional, Aksi Ribuan Massa Berjalan Damai

Minggu, 31 Agustus 2025 - 14:02 WIB

Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, Dewan Desak Kebersihan Dapur Diperketat

Berita Terbaru