GRANAT Nilai BNNP Salah Sasaran: Pecandu Ditangkap, Bandar Dibiarkan

- Jurnalis

Rabu, 3 September 2025 - 08:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDAR LAMPUNG – Kasus narkoba yang menyeret sejumlah pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Lampung terus menuai sorotan. Ketua DPD Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Lampung, H. Tony Eka Candra, menegaskan penanganan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung tidak boleh berhenti pada level pengguna atau kurir semata.

“BNNP Lampung jangan hanya berhenti di level bawah. Kasus ini harus dibongkar sampai ke bandar besar yang memasok ekstasi ke kalangan pengusaha muda,” tegas Tony, Selasa (2/9/2025).

Menurutnya, fakta bahwa oknum pengurus HIPMI terseret narkoba adalah tamparan keras sekaligus alarm bahaya. Narkoba, kata dia, tidak lagi berhenti di gang-gang sempit atau kalangan remaja labil, tapi sudah merambah ke lingkaran profesional dan pengusaha muda yang seharusnya menjadi teladan.

Baca Juga :  Gubernur Arinal Instruksikan Pelayanan Terbaik Dari dan Menuju Provinsi Lampung

“Ini momentum aparat untuk membuktikan komitmen. Jangan ada yang kebal hukum. Siapapun yang terlibat, apalagi pengusaha muda yang mestinya jadi calon pemimpin masa depan, harus diproses transparan,” ujarnya.

Tony menekankan, bukan levelnya BNN hanya memburu pecandu. Menurut dia, justru yang harus ditangkap adalah sindikat, produsen, dan bandar besar. “Kalau hanya berhenti di pecandu, rantai peredaran narkoba tidak akan pernah putus,” tegasnya.

GRANAT Lampung juga mendesak BNNP mengungkap siapa sebenarnya bandar atau pengedar yang menyuplai ekstasi kepada oknum HIPMI. Jika tidak, publik hanya akan melihat penangkapan ini sebagai drama setengah jalan yang gagal menyentuh akar masalah.

Baca Juga :  5 Rekomendasi Wisata Menarik di Lampung Menjelang Libur Panjang Natal dan Tahun Baru

Di sisi lain, GRANAT mendukung program BNN yang menempatkan rehabilitasi bagi pengguna sebagai prioritas. “Pengguna harus dipulihkan, bukan dijebloskan begitu saja. Tapi bandar, pengedar, sindikat—itulah musuh sejati bangsa,” ujar Tony yang juga pemegang sabuk hitam DAN VII Karate-Do.

Tony menutup dengan pernyataan tegas: GRANAT Lampung siap bersinergi dengan aparat, pemerintah, hingga masyarakat untuk mencegah dan melawan narkoba. Edukasi, penyuluhan, hingga gerakan kolektif harus diperkuat agar Lampung tidak menjadi ladang subur peredaran barang haram.

“Perang melawan narkoba adalah perang kemanusiaan. Dan kasus ini seharusnya jadi pintu masuk membongkar jaringan besar yang mengancam generasi muda Lampung,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait

HIPMI Lampung Tercoreng, BNN Ditantang Transparan
LPW Desak BNNP Buka Hasil Lab Ekstasi: Jumlah atau Bobot?
Kematian Ferdi Masih Misterius, Keluarga Tuntut Perkembangan Kasus di Polres Pesisir Barat
Antisipasi Kerusuhan, Disdikbud Bandar Lampung Terapkan Belajar Daring Sehari
Prodewa Dukung Polri Usut Tuntas Aktor dan Pelaku Kerusuhan
NasDem Tendang Sahroni & Nafa dari DPR
MUI Lampung Serukan Damai: Jangan Biarkan Aspirasi Ditunggangi Anarkis
KI Lampung Disorot: Lembaga Transparansi yang Tertutup
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 3 September 2025 - 11:24 WIB

HIPMI Lampung Tercoreng, BNN Ditantang Transparan

Rabu, 3 September 2025 - 08:51 WIB

GRANAT Nilai BNNP Salah Sasaran: Pecandu Ditangkap, Bandar Dibiarkan

Rabu, 3 September 2025 - 08:19 WIB

LPW Desak BNNP Buka Hasil Lab Ekstasi: Jumlah atau Bobot?

Selasa, 2 September 2025 - 22:52 WIB

Kematian Ferdi Masih Misterius, Keluarga Tuntut Perkembangan Kasus di Polres Pesisir Barat

Minggu, 31 Agustus 2025 - 16:10 WIB

Antisipasi Kerusuhan, Disdikbud Bandar Lampung Terapkan Belajar Daring Sehari

Berita Terbaru

HEADLINE

HIPMI Lampung Tercoreng, BNN Ditantang Transparan

Rabu, 3 Sep 2025 - 11:24 WIB

HEADLINE

LPW Desak BNNP Buka Hasil Lab Ekstasi: Jumlah atau Bobot?

Rabu, 3 Sep 2025 - 08:19 WIB