Bandar Lampung – Di tengah suara rakyat yang makin parau karena harga kebutuhan tak kunjung turun, LSM Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) menyoroti anggaran jumbo di Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Lampung yang dinilai berpotensi menjadi lahan subur praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Ketua Umum KAKI, Lucky Nurhidayah, menyebut satu pos yang membuat banyak mata terbelalak: Belanja Jasa Ziarah Wisata Rohani senilai Rp1,359 miliar.
“Anggaran sebesar itu rawan disalahgunakan. Kami minta Kejati Lampung dan KPK segera turun melakukan audit,” tegas Lucky, Senin (4/8/2025).
KAKI juga menyoroti Belanja Hadiah Perlombaan Rp132 juta, belanja makan-minum rapat Rp31,59 juta, dan honorarium tim pelaksana Rp352,71 juta.
“Perlombaan macam apa yang sampai segitu besar nilainya? Di tengah isu defisit, ini seperti pemborosan yang disengaja,” ujarnya dengan nada heran.
Lucky memastikan, pihaknya sudah mengantongi bukti awal dan akan melaporkan dugaan penyimpangan ini ke KPK pada Kamis mendatang.
“Korupsi ini bukan sekadar soal uang. Ia merusak moral bangsa dan mengkhianati rakyat,” tegasnya.
Saat dikonfirmasi media, Plt Kepala Biro Kesra Provinsi Lampung, Yuri Agustina Primasari, S.E., M, tidak membantah adanya rencana pos anggaran itu. Namun, ia memastikan belum ada pelaksanaan.
“Terkait perjalanan wisata rohani, kami sampaikan anggaran tersebut belum dilaksanakan. Jika akan dilaksanakan, prosesnya melalui e-catalog,” kata Yuri, Jumat (8/8/2025).
Ia juga menuturkan, hadiah perlombaan itu merupakan untuk lomba Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) tingkat TK, SD, SMP, dan SMA se-Lampung, yang dijadwalkan Oktober mendatang.