BANDARLAMPUNG(SB) – Tak terima disebut sebagai Ayam Sayur dalam penanganan harga singkong yang terjun bebas, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi sebut penanganan singkong sebagai jangka panjang dan padi sebagai prioritas utamanya.
“Kalau singkong tetap jangka panjang akan kita lakukan, saya minta kepada komisi yang menanganinya jangan saling menyalahkan,” ungkap dia, saat Sidang Paripurna HUT Lampung ke-57, Kamis (18/3/2021).
Menurutnya, saat ini pemerintah daerah tengah fokus dalam penanganan lumbung pangan. “Saya cape, lebih dari 26 penghargaan yang didapat kebijakannya tidak salah tapi oprasionalnya, termasuk pembenahan singkong kedepan akan lebih baik,” kata dia.
lebih lanjut, dalam data BPS tahun 2020 Lampung memproduksi gabah 2,65 juta ton. “kita harusnya bangga sektor pertanian di Lampung masuk dalam 6 besar nasional yakni di sektor padi, pada tahun 2020 produksi gabah 2,65 juta ton,” jelasnya.
“Program daerah yang belum dicapai harusnya kita tingkatkan bersama, bukan cara protes memprotes, karena pemerintah daerah ini bukan eksektif maupun legeslatif tidak ada yang ayam sayur,” pungkasnya.
Diketahui, Ketua Komisi II DPRD Lampung Wahrul Fauzi Silalahi (WFS) menyatakan bahwa statement Gubernur Arinal Djunaidi dalam menanggapi anjloknya harga singkong dengan perbaikan insfrstruktur dan meminta petani mengurangi tanaman singkot dinilai tidak tepat.
“Gubernur Lampung apa statementnya seperti itu kayak ayam sayur masa petani disuruh berhenti nanem singkong dan perbaikan infrastruktur mau nanem apa petani kalau bukan singkong. Petani singkong ya nanem nya singkong ” katanya di Ruang Rapat Komisi II, Senin (8/3/2021). (*)