Ratusan Mahasiswa Seruduk Rektorat Unila Tuntut Keadilan atas Kematian Pratama Wijaya

- Jurnalis

Rabu, 28 Mei 2025 - 20:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDARLAMPUNG – Ratusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (FEB Unila) menyeruduk gedung Rektorat Unila, Rabu (28/5/2025), menuntut tanggung jawab pimpinan kampus atas meninggalnya Pratama Wijaya Kusuma, mahasiswa Jurusan Bisnis Digital FEB Unila angkatan 2024.

Aksi unjuk rasa yang digelar sejak siang itu dipenuhi teriakan solidaritas, orasi tajam, dan poster bernada keras. Mahasiswa membentangkan poster bertuliskan “Katanya zona akademik tapi tempat aman untuk kekerasan,” “FEB Krisis Gak Keadilan,” hingga “Justice For Pratama.”

Koordinator aksi, M. Zidan Azzakri, mengatakan aksi ini merupakan bentuk solidaritas mahasiswa terhadap Pratama, yang meninggal dunia diduga akibat mengalami kekerasan saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) organisasi pecinta alam FEB Unila. Pratama diketahui meninggal pada 28 April 2025, sebulan sebelum aksi ini digelar.

Baca Juga :  Kejati Diminta Proses Dugaan Pungli di UIN Raden Intan Lampung

“Kami sudah sampaikan bukti rekam medis, pernyataan korban dan keluarga, serta percakapan digital kepada dekanat, tapi sampai sekarang tidak ada tindakan tegas. Ini bukan hanya kelalaian, ini pembiaran dan pembungkaman,” tegas Zidan dalam orasinya di depan ratusan massa aksi.

Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi FEB Menggugat membawa tujuh tuntutan utama dalam aksi mereka: pembubaran organisasi mahasiswa yang terbukti melakukan kekerasan dan pelanggaran etik, proses hukum dan etik bagi pelaku kekerasan, klarifikasi publik secara terbuka oleh dekanat, penghentian intimidasi terhadap korban, transparansi keuangan fakultas, evaluasi kinerja staf, serta perbaikan fasilitas akademik yang dinilai buruk.

Baca Juga :  Pinjaman Dana Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Unila Disetujui

Meski aksi berlangsung panas hingga sore, unjuk rasa berakhir sekitar pukul 16.30 WIB tanpa hasil yang memuaskan. Massa aksi berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga ada kejelasan dan keadilan untuk Pratama Wijaya.

Berita Terkait

Pembangunan SDM Lewat Pendidikan Jadi Prioritas, Bupati Tubaba Resmikan Renovasi SDN 13 Lambu Kibang
Pemilihan Ketua OSIS SMAN 9 Bandar Lampung Gunakan Sistem E-Vote
Kontingen MIN 1 Pesawaran Raih Prestasi Gemilang di Olimpiade Sains Lampung 2025
Khutbah Jumat di Islamic Centre Pesawaran, Ustad Seftri Ajak Jemaah Raih Kemerdekaan Jiwa Yang Hakiki
UTB Lampung Studi Banding ke Unpas Bandung, Bahas Dialektika Hukum dalam Dinamika
Mahasiswa UTB dan Unisba Bedah Isu Pajak hingga Krisis Organisasi: Kampus Harus Jadi Ruang Kritik Bangsa
Tiga Sekolah Baru Dibangun, Tapi Anak-anak di Pelosok Masih Menunggu
Ormas AKLI Dukung Sikap Kadisdik, Kasus PIP Harus Diselesaikan Secara Hukum
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 29 September 2025 - 08:52 WIB

Pembangunan SDM Lewat Pendidikan Jadi Prioritas, Bupati Tubaba Resmikan Renovasi SDN 13 Lambu Kibang

Jumat, 29 Agustus 2025 - 00:07 WIB

Pemilihan Ketua OSIS SMAN 9 Bandar Lampung Gunakan Sistem E-Vote

Minggu, 24 Agustus 2025 - 12:45 WIB

Kontingen MIN 1 Pesawaran Raih Prestasi Gemilang di Olimpiade Sains Lampung 2025

Jumat, 22 Agustus 2025 - 13:22 WIB

Khutbah Jumat di Islamic Centre Pesawaran, Ustad Seftri Ajak Jemaah Raih Kemerdekaan Jiwa Yang Hakiki

Kamis, 21 Agustus 2025 - 15:00 WIB

UTB Lampung Studi Banding ke Unpas Bandung, Bahas Dialektika Hukum dalam Dinamika

Berita Terbaru