Putus Rantai Kemiskinan, Kemensos Galakkan Gerakan Ayo Kuliah Anak KPM PKH

- Jurnalis

Senin, 30 November 2020 - 12:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDARLAMPUNG(SB)- Gerakan Ayo Kuliah (GAK) yang digulirkan Program Keluarga Harapan (PKH) Provinsi Lampung dapat dijadikan Gerakan Nasional. Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Pepen Nazaruddin menyambut baik inovasi Gerakan Ayo Kuliah bagi anak-anak Keluarga Penerima Manfaat PKH yang telah berlangsung di provinsi Lampung.

Pasalnya, gerakan yang di inisiasi oleh Korwil PKH Lampung 2 Slamet Riyadi dan SDM PKH Lampung ini telah berhasil mengantarkan 335 orang anak Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) menempuh jenjang pendidikan ke Perguruan Tinggi, Senin(30/11/2020).

“Gerakan yang telah berlangsung sejak tahun 2017 hingga 2020 total telah ada 335 anak PKH dari 15 Kabupaten/Kota yang sudah di terima di Perguruan Tinggi Negeri ataupun Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, dan jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya. Gerakan ini sangat bagus dan bisa di tiru provinsi lain sehingga menjadi gerakan nasional,” ujar Pepen kepada media di Lampung hari ini.

Dirjen Linjamsos melaksanakan Kunjungan Kerja ke Provinsi Lampung untuk berdialog dengan 41 anak KPM PKH yang saat ini menempuh jenjang pendidikan sarjana, hadir juga Staf Ahli Menteri Sosial Bidang Teknologi Kesejahteraan Sosial Adhy Karyono, Direktur Jaminan Sosial Keluarga Rachmat Koesnadi dan Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Aswarodi.

Baca Juga :  Pemkab Pesawaran Kembali Menerima Penghargaan Opini WTP Ke-7 Kali Berturut-turut 

Pepen menambahkan Gerakan Ayo Kuliah yang merupakan salah satu inovasi PKH Lampung yang dilakukan dengan serangkaian kegiatan, seperti pemetaan potensi anak PKH saat di bangku sekolah menengah atas, pelaksanaan edukasi dan motivasi, pendampingan saat mendaftar, dan advokasi proses seleksi beasiswa bidikmisi/KIP Kuliah.

“Gerakan Ayo Kuliah bagi anak PKH yang berprestasi dilakukan dengan serangkaian proses yang langsung di tangani oleh pendamping sosial PKH dan Dinas Sosial agar anak-anak berprestasi ini dapat terus melanjutkan kependidikan dan menjadi contoh bagi keluarga dan lingkungan,” ujarnya.

Menurut Pepen salah satu upaya untuk memutus mata rantai kemiskinan adalah dengan meningkatkan keterjangkauan pendidikan bagi anak-anak KPM PKH. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan jumlah graduasi.

“Jika semakin banyak anak-anak KPM PKH yang mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi maka semakin banyak KPM PKH yang harus graduasi karena kehidupan mereka mulai meningkat. Jika anak-anak mereka lulus S1 maka akan dapat kerja yang lebih baik dan bisa mengangkat kehidupan orang tuanya,” lanjut Pepen.

Sementara itu, Slamet Hariyanto salah satu anak KPM PKH mengaku senang dengan adanya Gerakan Ayo Kuliah yang di selenggarakan SDM PKH.

Baca Juga :  Terima Surat Aspirasi, Pekerja PTPN I Reg.7 Kedaton dan Bergen Kembali Bekerja

“Gerakan ini telah memberikan informasi yang banyak kepada saya untuk bisa mendapatkan akses kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Sebelum ada gerakan ini kami tidak banyak tau akses pendidikan tinggi,” jelas Slamet.

Slamet yang kini duduk di semester lima UIN Raden Inten mengaku siap membagikan pengalamannya kepada anak-anak KPM PKH lainnya untuk bisa meraih cita-cita.

“Saya siap untuk menularkan apa yang telah saya raih. Keadaan saya yang miskin tidak membuat minder,” jelas Slamet.

Slamet mengajak seluruh anak-anak dari keluarga tidak mampu untuk tidak takut bercita-cita meraih pendidikan yang tinggi karena hanya dengan pendidikan dapat merubah nasib keluarga.

“Kita jangan berhenti bermimpi untuk meraih cita-cita yang lebih tinggi. Jangan patah semangat dengan keadaan. Kita harus belajar dan berusaha agar bisa meraih kehidupan yang lebih baik,” tambah Slamet.

Slamet mengaku untuk meringankan beban biaya, ia pun memilih untuk tinggal di masjid sambil membantu membersihkan masjid tempatnya menumpang.

Data Kementerian Sosial mencatat sebanyak 471.524 warga Lampung mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dengan total bantuan sebesar Rp. 1.728.941.189.000 hingga bulan Oktober 2020. (rls)

Berita Terkait

FMPB Laporkan Mantan Bupati ASDP ke Kejati Lampung, Diduga Rugikan Negara Puluhan Miliar
BUMDes Mekar Jaya Kertasana Resmi Bangun Kandang Ayam Petelur, Dukung Ketahanan Pangan Desa
Lima Atlet Karate MIN 1 Pesawaran Sabet Emas di Kejuaraan Nasional
Jadikan Ayam Pelung Sarana Mensyukuri Ciptaan-Nya, Kundrat Hidayat Buka Kontes dan Kukuhkan Pengurus HIPPAPI Lampung
HIPPAPI Beri Penghargaan ke Abu Musa Sebagai Pelopor Ayam Pelung Di Lampung
Muazzam Zaidan Firmansyah, Jawara IPAS Lampung yang Akan Wakili Pesawaran di Olimpiade Madrasah Nasional
Lurah Pelita Diduga Peras Warga, Surat Sporadik Jadi Alat Tawar
Bukit Harapan: Surga Tersembunyi bagi Pendaki dan Pencari Keindahan Alam di Kedondong
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:01 WIB

FMPB Laporkan Mantan Bupati ASDP ke Kejati Lampung, Diduga Rugikan Negara Puluhan Miliar

Senin, 20 Oktober 2025 - 14:32 WIB

BUMDes Mekar Jaya Kertasana Resmi Bangun Kandang Ayam Petelur, Dukung Ketahanan Pangan Desa

Senin, 20 Oktober 2025 - 11:45 WIB

Lima Atlet Karate MIN 1 Pesawaran Sabet Emas di Kejuaraan Nasional

Minggu, 19 Oktober 2025 - 13:46 WIB

Jadikan Ayam Pelung Sarana Mensyukuri Ciptaan-Nya, Kundrat Hidayat Buka Kontes dan Kukuhkan Pengurus HIPPAPI Lampung

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:05 WIB

Muazzam Zaidan Firmansyah, Jawara IPAS Lampung yang Akan Wakili Pesawaran di Olimpiade Madrasah Nasional

Berita Terbaru