PESAWARAN(SB) – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Pesawaran melaksanakan pertemuan intervensi 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) tingkat kabupaten.
Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Pesawaran Maisuri mengatakan HPK merupakan periode kritis dalam perkembangan anak yang mencakup waktu dari konsepsi hingga anak berusia 1000 hari.
“Periode 1000 HPK sangat penting guna, perkembangan otak, pembentukan kebiasaan, dan pengaruh gizi.” Kata Maisuri Rabu, 28 Mei 2025.
Dikatakan Maisuri, kegiatan pertemuan intervensi 1000 HPK itu telah dilaksanakan pada tiap tiap kecamatan dengan sekitar 40 peserta yang terdiri dari kader BKB, Ibu hamil, dan Ibu menyusui.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Pesawaran melaksanakan pertemuan intervensi 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) tingkat kabupaten.
“Kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak 9 Mei lalu, dan kegiatan serupa pun dilaksanakan pada tiap tiap kecamatan,” kata dia.
Menurut dia, sebagai upaya guna mendukung 1000 HPK meliputi, pemberian ASI, gizi yang baik, dan pemeriksaan kesehatan serat imunisasi.
“Dengan melakukan intervensi yang tepat, kita dapat meningkatkan kesehatan dan perkembangan anak selama periode kritis ini,” kata dia.
Dikatakan Maisuri, kehamilan merupakan masa penting yang membutuhkan perhatian khusus terhadap kebutuhan dasar ibu hamil demi menjamin kesehatan ibu dan bayi yang dikandung.
Setidaknya terdapat 15 aspek utama kebutuhan dasar ibu hamil, antara lain: kebutuhan oksigen, nutrisi, kebersihan pribadi, pakaian, eliminasi, hubungan seksual, mobilisasi dan mekanika tubuh, olahraga, istirahat, imunisasi, perjalanan, persiapan menyusui, kunjungan ke fasilitas kesehatan, serta persiapan persalinan.
Dia menekankan bahwa nutrisi dengan gizi tinggi sangat penting, terutama untuk mendukung pertumbuhan janin, menjaga kesehatan ibu, serta mempersiapkan laktasi. Ibu hamil disarankan mengonsumsi tablet zat besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan untuk mencegah anemia, yang bisa menyebabkan komplikasi serius seperti bayi lahir prematur atau berat lahir rendah.
“Selain perawatan tubuh secara menyeluruh, aktivitas fisik dan senam hamil tetap dianjurkan dengan intensitas yang disesuaikan berdasarkan trimester kehamilan.
Kegiatan intervensi 1000 HPK dilaksanakan di 11 kecamatan dimulai 9 Mei – 28 Mei 2025
Selain itu, Maisuri menegaskan tentang pentingnya persiapan persalinan, termasuk menyusun rencana darurat, menabung, dan memastikan transportasi tersedia.
Materi lain yang menarik perhatian adalah teknik pelvic rocking untuk mengurangi nyeri punggung dan membantu proses penurunan janin, serta pijat perineum yang terbukti secara ilmiah dapat mengurangi risiko saat melahirkan.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan kesiapan, ibu hamil dianjurkan mengikuti “Kelas Ibu Hamil” yang mencakup tiga pertemuan, dengan materi mulai dari perawatan kehamilan, persiapan persalinan, hingga perawatan bayi baru lahir.
kegiatan pertemuan intervensi 1000 HPK itu telah dilaksanakan pada tiap tiap kecamatan dengan sekitar 40 peserta yang terdiri dari kader BKB, Ibu hamil, dan Ibu menyusui.
“Dengan pemenuhan kebutuhan dasar ini, diharapkan ibu hamil dapat menjalani masa kehamilan dengan lebih sehat, aman, dan siap menghadapi proses kelahiran dengan optimal,” kata dia.
Diketahui kegiatan intervensi 1000 HPK dilaksanakan, di Gedongtataan pada 9 Mei 2025, Padangcermin, 14 Mei 2025, Way Lima 16 Mei 2025, Tegineneng,19 Mei 2025, Kedondong, 20 Mei 2025, Way Ratai 21 Mei 2025, Punduh Pidada, 22 Mei 2025, Marga Punduh, 23 Mei 2025, Negeri Katon 26 Mei 2025, Way Khilau, 27 Mei 2025 dan Teluk Pandan, 28 Mei 2025. (**)