Pansus Tata Niaga Singkong Benarkan Pernyataan Gubernur Terkait Kebijakan Impor Tapioka

- Jurnalis

Jumat, 7 Maret 2025 - 16:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

oplus_1026

oplus_1026

Ketua Pansus Tata Niaga Singkong DPRD Provinsi Lampung Mikdar Ilyas ikut memberikan tanggapan terkait banyaknya perusahaan pengelola singkong menjadi tapioka di Lampung yang saat ini tutup.

Hal ini menyebabkan petani singkong kesulitan untuk menjual singkong hasil tanam nya.Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal beberapa hari lalu telah memberikan statmnet di media massa terkait hal ini.

Sebagai kepada daerah Gubernur akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar dapat memberikan solusi terkait banyaknya pabrik yang tutup. Karena kebijakan impor tapioka merupakan wewenang pemerintah pusat.

Polemik petani singkong di Lampung ini sudah berjalan cukup lama, untuk itu panitia khusus yang di bentuk DPRD Provinsi Lampung terus berkerja untuk mengurai persoalan yang terjadi.

Baca Juga :  Camat Metro Pusat: Kehadiran Bang Tondi untuk Dengarkan Keluhan Warga

Mikdar mengatakan, pernyataan Gubernur Lampung sudah benar karena kebijakan impor tapioka merupakan wewenang pemerintah pusat.

Sementara, Pemerintah Provinsi memiliki tanggung jawab untuk melakukan pembinaan baik kepada petani maupun pengusaha yang ada di Lampung.

“Kebijakan impor tapioka merupakan wewenang pemerintah pusat, dilain sisi, pemerintah provinsi Lampung memiliki tanggung jawab untuk melakukan pembinaan terhadap petani dan pengusaha di Lampung agar singkong yang di tanam oleh petani memiliki kualitas yang bagus” ujarnya.

Saat ini, yang menjadi persoalan yaitu pengusaha merasa dirugikan jika menggunakan singkong dari petani lokal karena mutu dan kualitasnya yang dinilai rendah dan memilih impor tapioka dengan harga yang lebih murah, sementara petani berharap dapat menjual hasil tanamnya dengan harga yang telah di tetapkan oleh kementerian.

Baca Juga :  Gebrak Meja Warnai Pertemuan Petani dan Pansus Singkong DPRD Lampung

” Pengusaha merasa rugi jika menggunakan singkong lokal dengan harga yang jauh lebih tinggi dan lebih memilih impor tapioka, sementara petani berharap dapat menjual singkong dengan harga yang telah ditetapkan oleh kementerian meski belum ada kekuatan hukum nya” ujarnya lagi.

Dirinya juga berharap, Gubernur Lampung dapat mengajak dan mendorong para pengusaha nasional untuk mendirikan pabrik di Lampung agar persoalan persaingan usaha khususnya singkong atau tapioka di Lampung menjadi sehat.(*).

Berita Terkait

Hearing DPRD dan Diskominfo Tuba Terkait 5 Tuntutan FWTB, Hasilnya Ngambang
Deni Ribowo: Deflasi Pendidikan 15 Persen Bukti Kebijakan Pro-Rakyat
Lesty Putri Utami: Politik Bisa Dekat dengan Rakyat
Lampung Jadi Teladan Nasional, Aksi Ribuan Massa Berjalan Damai
Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, Dewan Desak Kebersihan Dapur Diperketat
MUI dan DPRD Lampung Imbau Aksi Unjuk Rasa Berlangsung Damai, Tolak Anarkisme
APBD 2026 Lampung Disepakati, Kostiana: DPRD Siap Kawal Sampai Tepat Sasaran
Ghofur Interupsi di Paripurna, Koreksi Defisit APBD Lampung 2026 Rp864 Miliar
Berita ini 16 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 18:46 WIB

Hearing DPRD dan Diskominfo Tuba Terkait 5 Tuntutan FWTB, Hasilnya Ngambang

Rabu, 3 September 2025 - 02:21 WIB

Deni Ribowo: Deflasi Pendidikan 15 Persen Bukti Kebijakan Pro-Rakyat

Selasa, 2 September 2025 - 07:47 WIB

Lesty Putri Utami: Politik Bisa Dekat dengan Rakyat

Selasa, 2 September 2025 - 06:08 WIB

Lampung Jadi Teladan Nasional, Aksi Ribuan Massa Berjalan Damai

Minggu, 31 Agustus 2025 - 14:02 WIB

Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, Dewan Desak Kebersihan Dapur Diperketat

Berita Terbaru