PESAWARAN(SB) – Semangat Resolusi Jihad yang dikobarkan KH. Hasyim Asy’ari pada 1945 kembali bergema di Bumi Punduh Pedada. Ratusan santri, ulama, dan tokoh masyarakat hari ini memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025 dengan khidmat dan penuh semangat kebangsaan di Lapangan 10 November, Desa Bangun Rejo. Acara yang mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia” ini menegaskan komitmen santri tidak hanya sebagai penjaga NKRI, tetapi juga sebagai aktor utama dalam membangun peradaban Indonesia di kancah global.
Upacara yang berlangsung hikmat ini dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh kunci, antara lain Plt. Camat Punduh Pedada, Usep Abdussomad, S.Th.I (sebagai Pembina Upacara), Fahmi Pahlevi, S.Pd (anggota DPRD Pesawaran), dan Kyai Jamhari, S.Pd.I (Ketua Tanfidziah NU Kecamatan Punduh Pedada), serta perwakilan KUA, Babinsa, pimpinan pondok pesantren, dan tokoh masyarakat.
Dalam amanatnya, Usep Abdussomad menegaskan bahwa penetapan HSN pada 22 Oktober merupakan bentuk penghormatan negara atas kontribusi historis para santri melalui Resolusi Jihad. “Semangat yang sama harus kita kobarkan hari ini, bukan untuk mengangkat senjata, tetapi untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi demi memenangkan persaingan global, tanpa pernah melupakan akar spiritualitas dan kearifan lokal kita,” serunya.
Momen paling mengharukan tercipta ketika ratusan santri dengan penuh keyakinan membacakan Ikrar Santri. Suara lantang mereka berjanji setia kepada Pancasila, UUD 1945, dan NKRI, serta berkomitmen menjadi teladan dalam pengamalan Islam yang moderat, toleran, dan penuh cinta tanah air. Prosesi pengibaran bendera Merah Putih yang diiringi lantunan Indonesia Raya dan Ya Lal Wathan (mars kebangsaan khas pesantren) kian memperkukuh nuansa nasionalisme.
Setelah upacara, kemeriahan berpindah ke jalan-jalan dengan digelarnya Pawai Mobil Hias. Sebanyak 20 kendaraan yang dihias secara kreatif dengan menonjolkan nilai keislaman, kebangsaan, dan budaya pesantren, memenuhi sudut-sudut Kecamatan Punduh Pedada. Pawai ini bukan sekadar pertunjukan, melainkan ekspresi kegembiraan dan kebanggaan identitas sebagai santri di era modern.
Usep Abdussomad dalam pernyataannya menekankan, peran santri harus melampaui batas-batas pesantren. “Santri harus menjadi aktor utama dalam menghadapi tantangan global. Dengan integritas keilmuan dan akhlak yang mulia, santri hari ini adalah pemimpin peradaban dunia di masa depan,” tegasnya.
Peringatan HSN 2025 di Kecamatan Punduh Pedada diharapkan tidak hanya menjadi ritual seremonial, tetapi menjadi pemantik semangat bagi seluruh santri untuk terus berkontribusi nyata, memastikan Indonesia unggul dan berdaulat dalam peradaban dunia. (Re)