PESAWARAN(SB) – Khutbah Jum’at di Masjid Nurul Shalih, Binong, pada hari Jum’at(12/09/2025) menghadirkan pesan yang mendalam tentang makna hakiki meneladani Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam.
Khatib secara khusus menjadikan Surah Al-Ahzab ayat 21 sebagai landasan utama, yang berbunyi, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu…”.
Ayat Al-Qur’an ini, ditegaskan khatib, merupakan perintah langsung dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang menetapkan Rasulullah sebagai standar tertinggi dan contoh paripurna dalam segala perkataan, perbuatan, dan akhlak bagi setiap orang yang beriman dan mengharapkan rahmat serta pahala-Nya.
Khatib kemudian memperjelas konsep teladan ini dengan merujuk pada sebuah kaidah penting yang dipegang oleh para ulama, “Apa yang dilakukan Rasulullah maka lakukanlah, dan apa yang tidak beliau lakukan maka jauhilah.” Prinsip ini, disampaikan khatib, adalah panduan praktis untuk mengarahkan seluruh aktivitas seorang muslim, baik dalam ibadah, muamalah, maupun akhlak sehari-hari.
“Implementasi paling nyata dari meneladani Rasulullah di zaman sekarang ini dimulai dari lisan kita,” seru khatib di hadapan jamaah yang hadir dengan khidmat. “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam tidak pernah berkata kecuali yang benar dan baik. Beliau jauhi dusta, gibah, dan perkataan sia-sia. Maka, meniru beliau berarti kita wajib mengendalikan lisan, hanya untuk berbicara kebaikan dan kebenaran, serta untuk hal-hal yang bermanfaat.”
Khutbah yang disampaikan dengan penuh hikmah ini berhasil menyentuh hati jamaah. Materi yang disertai dengan contoh-contoh konkret dari kehidupan Rasulullah dan relevansinya dengan tantangan modern membuat pesan dakwah terasa sangat aplikatif.
Diharapkan, khutbah ini dapat menginspirasi seluruh jamaah untuk senantiasa menjadikan Rasulullah sebagai cermin dalam bertindak dan bersikap, sehingga terwujud masyarakat Islami yang berakhlak mulia. (Re)