BANDARLAMPUNG(SB) – Ketua DPP LPKSM (Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat) Saepunnaim menyayangkan polemik publik antara Ormas Garuda Berwarna Nusantara (GBN) dengan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung terkait program Sekolah Siger. Menanggapi pernyataan Ketum GBN Johan Syahril yang meminta evaluasi jabatan Kadisdik Thomas Amirico, Kang Ayi sapaan akrabnya meluruskan fakta secara tegas.
“Justru Pak Thomas Amirico menyambut baik inisiatif Sekolah Gratis Walikota Bunda Eva,” tegas Kang Ayi dalam rilis resmi, Senin (14/7/2025).
“Beliau bahkan telah memerintahkan jajarannya untuk berkoordinasi percepat perizinan. Secara personal, saya yakin beliau akan memfasilitasi penuh program mulia ini,” Ucapnya
Kang Ayi menilai pernyataan Johan Syahril telah melenceng dari substansi.
“Wacana evaluasi jabatan itu nyeleneh dan kontraproduktif. Alih-alih sinergi, malah memecah konsentrasi kita dalam menyelesaikan teknis perizinan,” kritiknya.
LPKSM menggarisbawahi sejumlah gebrakan progresif Kadisdik Thomas Amirico yang patut diapresiasi:
1. Reformasi Komite Sekolah : Kebijakan tegas menghapus pungutan membebani orang tua siswa;
2. Respons Cepat Aspirasi Rakyat : Membuka ruang dialog terbuka dengan warga tidak mampu;
3. Dukungan Sistemik : Menyiapkan skema pendampingan kurikulum untuk Sekolah Siger.
“Jangan lupakan prestasi beliau! Penertiban komite sekolah saja sudah bukti komitmennya pada pendidikan inklusif. Untuk hal baik seperti Sekolah Siger, pasti beliau dukung penuh,” tegas Kang Ayi.
LPKSM mengajak seluruh pihak menghindari politisasi pendidikan:
“Stop konfrontasi, fokus pada kolaborasi. Gubernur, Pemkot, dan masyarakat harus bersatu. Tugas kita satu: pastikan ribuan anak tak mampu bisa sekolah tanpa hambatan administrasi.”
Lembaganya siap menjadi mediator untuk memastikan Sekolah Siger beroperasi legal dan berkelanjutan. “Kami akan pantau proses perizinannya. Pendidikan rakyat miskin jangan sampai dikorbankan karena miskomunikasi,” pungkasnya.
(Re)