PESAWARAN(SB) – Praktik intimidasi diduga dilakukan oleh oknum suruhan Ketua Yayasan Abdul Hakim, Toto Taviv Susilo, terhadap sejumlah petani di Desa Sukaraja, Kecamatan Gedong Tataan. Petani yang terdampak kerusakan aliran air akibat penimbunan sawah untuk pembangunan Sekolah Iqro justru didatangi dan dipaksa menandatangani surat pernyataan.
Orang yang diketahui bernama Agung itu mendatangi rumah-rumah petani usai rapat dengan PJ Kades Sukaraja. “Dia bilang apa tidak malu sudah tua nanti masuk penjara,” ujar Jamadi, salah seorang petani yang terpaksa menandatangani surat karena merasa terancam.
Sebaliknya, petani Aris dengan tegas menolak. “Lahan sawah kami kena imbas, kok tau-tau mau pembenaran dengan minta tanda tangan,” katanya.
Menanggapi hal ini, Ketua Harian Forum Masyarakat Pesawaran Bersatu (FMPB), Sumara, menyatakan sikap tegas. “Ini praktik menjurus premanisme. Kami akan dampingi para petani untuk membuat laporan kepolisian. Tidak boleh ada intimidasi terhadap warga yang mengeluh,” tegasnya.
Sumara juga mempertanyakan legal standing Agung yang tidak menunjukkan surat kuasa. “Kami percaya polisi bisa menangkap orang ini jika terbukti mengintimidasi.”
Upaya konfirmasi kepada Agung pada nomor WhatsApp-nya tidak direspon. (Rilis)