Aliansi Mahasiswa Lampung Kunjungi DPRD Provinsi Tolak Kedatangan Presiden RI

- Jurnalis

Senin, 30 Agustus 2021 - 14:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDARLAMPUNG(SB) – Aliansi Mahasiswa Lampung menolak wacana kedatangan presiden RI Joko Widodo pada Kamis (02/09/2021) mendatang.

Mengingat Lampung saat ini memiliki persentase kematian tertinggi yakni 7,1 persen. Karena dikhawatirkan terjadi klaster baru Covid-19

Menanggapi hal tersebut, Yozi Rizal Ketua Komisi I mengatakan bahwa langkah dari AML tersebut merupakan hal yang wajar.

Karena memang di setiap kedatangan Presiden Republik Indonesia akan selalu menciptakan kerumunan. Sementara itu, kerumunan tidak diperbolehkan mengingat kondisi masih pandemi Covid-19.

“Dengan dia melempar – lempar hadiah kan itu menciptakan banyak kerumunan. Sama saja seperti menanggap rakyat sebagai jajahan,” kata Yozi. Senin (30/08)

Baca Juga :  Ketua Komisi V DPRD Lampung Dukung Kejati Awasi Dana KONI 30 Miliar

Dahulu hal seperti itu sering dilakukan oleh kulit putih terhadap rakyat Indonesia.

“Jadi perilaku elit di jaman penjajahan terhadap kaum alit,” ujarnya.

“Nah sebaiknya tidak dilakukan lagi, bukan seperti itu caranya, tapi kasihkan. Jadi bukan itu caranya dibagi-bagikan, karena bukan tugas presiden,”tegas dia.

“Itu kecenderungan akhirnya menimbulkan kerumunan. Jadi ketika ada tuntutan dari AML melakukan penolakan, jadi saya kira itu wajar,”ucap dia.

Penolakan ini, sebaiknya dapat dijadikan sebagai bentuk instropeksi diri dari seorang pemimpin.

Baca Juga :  Puji Sartono Pengganti Antoni Imam di DPRD Lampung

“Jangan pula mengambil hati dan berfikir untuk menangkap mereka, jangan. Tapi jadikan itu sebagai alat interopeksi,”ucap dia.

“Ada yang mengkoreksi. Sebagai pemimpin pak Jokowi harus berterima kasih ketika ada orang yang mengkoreksi,”tegas dia.

Ketika tidak ada lagi yang melakukan koreksi kepada pimpinan, kata dia, hal tersebut menjadi berbahaya.

Dampaknya, sambung dia sebagai bentuk otoriterisme. Lalu, kemudian ketika orang bergerak, akan menggulingkan kekuasaan.

“Ketika kita sebagai pemimpin tidak ada lagi orang yang mau melakukan koreksi, itu berbahaya,”ucap dia.

“Jadi ketika orang sudah diam, itu berbahaya,”ujar dia. (*)

Berita Terkait

Pj Bupati Ferli Yuledi Beri Sambutan Pada Acara Sosialisasi CORETAX di Ruang Rapat Kantor Bupati Tuba
Pj Sekda Haryanto Menghadiri Penyerahan Bantuan Alsintan Menteri Pertanian Tahun 2025 Kepada Brigade Pangan di Lapangan kantor Pemkab Tulang Bawang
Pj Bupati Tulang Bawang Ferli Yuledi Menghadiri Rapat Koordinasi Optimalisasi Penghimpunan Zakat, Infaq Dan Shodaqoh BAZNAS di GSG
Pj Bupati Ferli Yuledi Pimpin Senam Bersama Jajaran ASN di Halaman Kantor Pemkab Tulang Bawang
Ahkmat Suharyo Wakili Pemkab Tuba Menghadiri Sunatan Masal Dalam Rangka HUT PPI Yang Ke-35 Tahun
Badan Anggaran DPRD Kota Bandarlampung Gelar Rapat Bersama TAPD Bahas Raperda APBD 2025
Komisi DPRD Kota Bandarlampung Sampaikan Laporan Hasil Pembahasan RKA-APBD Tahun Anggaran 2025
Ketua DPRD Kota Bandarlampung Hadiri Apel Pasukan Oprasi Lilin
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 6 Februari 2025 - 20:51 WIB

Pj Bupati Ferli Yuledi Beri Sambutan Pada Acara Sosialisasi CORETAX di Ruang Rapat Kantor Bupati Tuba

Kamis, 6 Februari 2025 - 20:07 WIB

Pj Sekda Haryanto Menghadiri Penyerahan Bantuan Alsintan Menteri Pertanian Tahun 2025 Kepada Brigade Pangan di Lapangan kantor Pemkab Tulang Bawang

Kamis, 6 Februari 2025 - 19:57 WIB

Pj Bupati Tulang Bawang Ferli Yuledi Menghadiri Rapat Koordinasi Optimalisasi Penghimpunan Zakat, Infaq Dan Shodaqoh BAZNAS di GSG

Kamis, 6 Februari 2025 - 19:48 WIB

Pj Bupati Ferli Yuledi Pimpin Senam Bersama Jajaran ASN di Halaman Kantor Pemkab Tulang Bawang

Kamis, 6 Februari 2025 - 19:36 WIB

Ahkmat Suharyo Wakili Pemkab Tuba Menghadiri Sunatan Masal Dalam Rangka HUT PPI Yang Ke-35 Tahun

Berita Terbaru