Mustika Bahrum : Sosialisasi Pancasila Sebagai Ruang Silaturahmi dan Sinergi Ulama-Masyarakat

- Jurnalis

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 06:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pesawaran — Anggota DPRD Provinsi Lampung, Mustika Bahrum, menegaskan bahwa kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan tidak hanya sebatas penyampaian materi, melainkan juga menjadi ruang silaturahmi dan penguatan kebersamaan antara tokoh masyarakat, ulama, dan pemerintah.

“Walaupun kemasannya adalah sosialisasi Pancasila dan wawasan kebangsaan, intinya adalah silaturahmi. Saya sudah beberapa kali hadir di sini, ngobrol dengan para kyai dan ustaz, hingga akhirnya lahirlah gagasan untuk membuat acara ini,” kata Mustika Bahrum. Di hadapan wali santri Pondok Pesantren Darul Musthofa Almahmudany, dan masyarakat Gunung Sari. Way Khilau Pesawaran. Sabtu (23/08/2025).

Menurut Suntan Pengayom Makhga (Gelar Adat Mustika Bahrum) mengaku, kehadirannya di pondok Pesantren saat ini berawal dari perbincangan sederhana dengan tokoh agama setempat. Dari obrolan itu, lahir kesepahaman untuk merangkai program yang bermanfaat bagi masyarakat sekaligus menguatkan nilai kebangsaan.

Selain membawa kegiatan sosialisasi, Suntan juga berupaya memberi dukungan nyata terhadap kebutuhan pesantren dan masyarakat sekitar. “Hari ini, saya serahkan Bantuan Sound System. Mudah-mudahan bermanfaat bagi warga pondok dan para santri yang ada disini. Ini bentuk komitmen agar keberadaan kami sebagai wakil rakyat benar-benar memberi manfaat,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Anggota Fraksi Golkar DPRD Provinsi Lampung menekankan pentingnya menjaga konsistensi dan ketulusan dalam menjalankan amanah sebagai wakil rakyat.

“Hari ini merupakan kewajiban dari DPRD Provinsi untuk mensosialisasikan Pancasila. Minimal, keberadaan saya di legislatif membawa manfaat bagi masyarakat. Doakan agar saya dijadikan dewan yang selalu bermanfaat. Jalan ini hanya perantara, tangan panjang dari masyarakat yang diamanahkan kepada saya,” tegasnya.

Baca Juga :  Komisi II DPRD Lampung Desak Evaluasi Syarat Kadar Air Jagung

Ditempat yang sama, Kepala Desa Gunung Sari, Kasam, menyebut kunjungan legislator provinsi tersebut diharapkan membawa keberkahan dan kemajuan, terutama bagi pondok pesantren di wilayahnya.

“Jika Gunung Sari sering didatangi Dewan Provinsi, tentu akan membawa keberkahan bagi masyarakat,” ujar Kasam.

Ia menekankan pentingnya ideologi Pancasila untuk terus dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan meski sebagian warga mungkin belum mampu menghafalnya secara lengkap.

Selain aspek ideologi, Kasam juga menyoroti kebutuhan mendesak pembangunan infrastruktur. Salah satunya jalan kabupaten yang menjadi penghubung antarwilayah, yakni Kabupaten Pesawaran dengan Kabupaten Pringsewu.

“Gunung Sari masih banyak membutuhkan sentuhan, khususnya di bidang infrastruktur. Jalan kabupaten ini sangat vital karena menghubungkan Pesawaran dan Pringsewu,” tambahnya.

Kunjungan Mustika Bahrum ke Gunung Sari sekaligus menjadi ruang aspirasi masyarakat untuk menyuarakan kebutuhan pembangunan yang lebih merata. “Warga berharap perhatian dewan dapat menjembatani perbaikan infrastruktur serta mendukung perkembangan pesantren di desa tersebut,” tegasnya.

Sementara, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Musthofa al-Mahmudany, KH. M. Aang Asep Hariri menyampaikan pandangan mendalam terkait pentingnya peran pemerintah dan ulama dalam kehidupan berbangsa. Ia menganalogikan struktur pemerintahan dengan tubuh manusia, di mana pemerintah berfungsi sebagai kepala, sementara ulama menjadi hati yang menghidupkan organ-organ lain.

Baca Juga :  Warga Gunung Sugih Keluhkan Minimnya Penerangan Jalan

“Tubuh manusia itu adalah kepalanya organ tubuh. Pemerintah itu kepalanya. Tatkala tidak ada pemerintah, di situ ada kekosongan, seperti orang tidak ada kepala. Alhamdulillah sebentar lagi menurut informasi tanggal 27 akan ada pelantikan Bupati kita, berarti kepala itu ada lagi,” ujar KH. Aang.

Menurutnya, meski pemerintah berfungsi sebagai kepala, tubuh bangsa juga tidak akan lurus tanpa hati. “Hatinya itu para alim ulama. Kalau tubuh punya kepala tapi tidak punya hati, tidak akan berfungsi. Begitu pula sebaliknya,” ujarnya.

Lebih jauh, KH. Aang menjelaskan visi misi Pondok Pesantren Darul Musthofa, yakni mengkolaborasikan ilmu keagamaan dan ilmu keduniaan. Ia menegaskan bahwa pendidikan pesantren tidak hanya berhenti pada ibadah ritual, tetapi juga menyentuh persoalan kehidupan sehari-hari seperti pertanian dan keterampilan masyarakat.

“Visi dan misinya ngaji sampai Rabi, ngaji sampai mati. Pesantren harus memadukan ilmu agama dan ilmu dunia. Karena itu, kitab yang dipelajari juga mencakup bab salat, bab thaharah, sampai bab nandur pari, nyetek cokelat, dan kopi,” jelasnya.

KH. Aang juga mengaitkan kegiatan kajian Pancasila dengan nilai ibadah. Menurutnya, mengaji tentang ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan memiliki nilai pahala besar.

“Artinya, kita berkumpul siang hari ini membahas ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan, pahalanya sama seperti orang beribadah 7.000 tahun, siangnya puasa malamnya ibadah. Amalia itu tidak akan ditolak sedikit pun,” pungkasnya.

Berita Terkait

Deni Ribowo: Deflasi Pendidikan 15 Persen Bukti Kebijakan Pro-Rakyat
Lesty Putri Utami: Politik Bisa Dekat dengan Rakyat
Lampung Jadi Teladan Nasional, Aksi Ribuan Massa Berjalan Damai
Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, Dewan Desak Kebersihan Dapur Diperketat
MUI dan DPRD Lampung Imbau Aksi Unjuk Rasa Berlangsung Damai, Tolak Anarkisme
APBD 2026 Lampung Disepakati, Kostiana: DPRD Siap Kawal Sampai Tepat Sasaran
Ghofur Interupsi di Paripurna, Koreksi Defisit APBD Lampung 2026 Rp864 Miliar
Fraksi PKB Usul Optimalisasi PAD Lewat Kapal Penyeberangan Tanpa Bebani Rakyat
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 3 September 2025 - 02:21 WIB

Deni Ribowo: Deflasi Pendidikan 15 Persen Bukti Kebijakan Pro-Rakyat

Selasa, 2 September 2025 - 07:47 WIB

Lesty Putri Utami: Politik Bisa Dekat dengan Rakyat

Selasa, 2 September 2025 - 06:08 WIB

Lampung Jadi Teladan Nasional, Aksi Ribuan Massa Berjalan Damai

Minggu, 31 Agustus 2025 - 14:02 WIB

Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, Dewan Desak Kebersihan Dapur Diperketat

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 15:05 WIB

MUI dan DPRD Lampung Imbau Aksi Unjuk Rasa Berlangsung Damai, Tolak Anarkisme

Berita Terbaru

Daerah

FMPB Minta Kepastian Hukum Kasus Penyebaran Konten Fitnah

Senin, 15 Sep 2025 - 18:10 WIB

Hukum Dan Kriminal

Kasus KDRT Lampura, Korban Mengadu ke Propam

Minggu, 14 Sep 2025 - 22:32 WIB