Wagub Lampung Luncurkan Kamus Lampung-Indonesia

- Jurnalis

Kamis, 18 Februari 2021 - 05:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDARLAMPUNG(SB)- Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) secara resmi meluncurkan Kamus Lampung-Indonesia versi cetak dan daring, yang dilakukan secara virtual meeting dan diikuti Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud Prof. Endang Aminudin Aziz, melalui aplikasi zoom meeting, di Bandarlampung, Kamis (18/2/2021).

Dalam peluncuran kamus tersebut, Wagub Nunik menjelaskan bahasa ibu merupakan bahasa pertama yang dikuasai manusia sejak lahir melalui interaksi sesama anggota keluarganya, sesama anggota masyarakat dan lingkungannya.

“Sebagian besar masyarakat Lampung, bahasa Lampung tidak hanya menjadi bahasa ibu, lebih dari itu bahasa lampung merupakan identitas dan kekayaan yang seharusnya kita jaga dan kita lestarikan penggunaannya,” jelas Wagub Nunik.

Ia melanjutkan, bahasa akan terus berkembang seiring peradaban manusia yang menggunakannya dan suatu bahasa akan punah ketika tidak lagi dipergunakan oleh manusia-manusianya.

“Tentu kita tidak ingin bahasa yang kita cintai ini akan punah. Oleh karena itu, semua masyarakat bahasa, khususnya masyarakat Bahasa Lampung seharusnya menyadari betapa penting dan berharganya bahasa yang kita miliki ini,” ujarnya.

Di Hari Bahasa Ibu Internasional yang diperingati setiap 21 Febuari, jelas Wagub Nunik, merupakan momentum bagi untuk menghidupkan dan menyemarakkan lagi bahasa daerah, terutama Bahasa Lampung.

Baca Juga :  Perluasan 3T, Lampung Bersiap Hadapi Varian Omicron

“Kita tentu tidak ingin bahasa yang sudah diwariskan oleh nenek moyang kita punah begitu saja,” jelasnya.

Wagub Nunik menuturkan bahwa penerbitan Kamus Bahasa Lampung-Indonesia yang dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui Kantor Bahasa Lampung menjadi angin segar untuk melestarikan Bahasa Lampung.

“Saya sendiri sebagai orang tua yang punya anak yang sedang usia sekolah merasakan keterbatasan. Kalau semangat ingin melestarikan bahasa lampung tentu, namun karena keterbatasan sendiri sebagai orang tua yang tidak cakap bahasa lampung ini menjadi persoalan,” jelasnya.

Nunik menilai kamus ini menjadi angin segar agar seluruh generasi yang lahir di Lampung ke depannya dapat bercakap bahasa daerah bahasa lampung dengan baik dan benar.

“Kami mendukung peluncuran Kamus Lampung-Indonesia ini, dan semoga bermanfaat. Terimakasih peran Kantor Bahasa Lampung dalam melestarikan bahasa Lampung melalui penyediaan kamus cetak dan digital ini,” ujar Nunik.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud Prof. Endang Aminudin Aziz menjelaskan bahwa Penyusunan Kamus dalam bahasa daerah Lampung-Indonesia merupakan sebuah ikhtiar mempertahankan bahasa daerah.

Baca Juga :  Program Jumat Barokah ke-8, Riana Arinal Beri Bantuan Telur dan Susu

Terkait dengan hakekat kamus, lanjutnya, merupakan sebuah hasil yang kreatif. Kalau bicara proses kreatif maka bicara literasi. Kreatifitas merupakan nilai tinggi dari keliterasian.

“Peluncuran kamus ini dalam rangka Hari Bahasa Ibu/Daerah Internasional. Peluncuran kamus Ini menandai sebuah lompatan dari kantor bahasa lampung. Kalau bicara sebuah karya, ini bukan karya yang bersifat jalan pintas, tapi sudah dipikirkan bagaimana karya itu bisa langgeng,” jelasnya.

Endang Aminudin Aziz menyampaikan 5 (lima) indikator keberhasilan sebuah pelestarian bahasa dan sastra daerah, yaitu pertama, berapa banyak yang menuturkan daerah dalam melakukan penggunaan bahasa daerah dalam masyarakat.

Kedua, berapa banyak bahasa daerah di Indonesia yang dijadikan muatan lokal di sekolah-sekolah. Ketiga, berapa banyak ketersediaan guru yang mengajarkan muatan lokal.

Keempat, berapa banyak publikasi dalam bahasa daerah mulai dari koran, majalah, bulletin dan termasuk kamus ini. Kelima, berapa banyak program yang diinisiasi masyarakat seperti radio, youtube, dan lainnya.

Endang Aminudin Aziz berharap adanya dukungan dalam melestarikan bahasa daerah, mulai dari Pemerintah Daerah, budayawan, dan pihak lainnya. “Semoga kehadiran bapak ibu menjadi dukungan nyata dalam melestarikan bahasa daerah,” harapnya. (*)

Berita Terkait

Ganjar Jationo Kembali ke Kominfotik, Ahmad Saifullah Geser ke Staf Ahli
Komitmen Tingkatkan PAD, Banpenda Tuba Geruduk PT SIL cek Sumber Air Bawah Tanah
Camat Banjar Baru Wayan Wilarahula Putra Hadiri Milad Ke 3 Ponpes Sunan Bonang
SMAN 1 Banjar agung Buka SPMB Tahun Ajaran 2025/2026
Lampung Gaet Investasi Pertanian Modern dari Shandong, Produktivitas Diprediksi Naik 30%
Pemprov Lampung Gagalkan Pengiriman Gabah ke Luar Daerah, Perkuat Ketahanan Pangan Lokal
Setiap Jamaah Haji Lampung Terima Uang Saku Rp1 Juta dari Gubernur Mirza
Kampung UGI bangun jamban Publik realisasikan DD TA 2025
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 20:03 WIB

Ganjar Jationo Kembali ke Kominfotik, Ahmad Saifullah Geser ke Staf Ahli

Selasa, 17 Juni 2025 - 20:06 WIB

Komitmen Tingkatkan PAD, Banpenda Tuba Geruduk PT SIL cek Sumber Air Bawah Tanah

Rabu, 11 Juni 2025 - 11:29 WIB

Camat Banjar Baru Wayan Wilarahula Putra Hadiri Milad Ke 3 Ponpes Sunan Bonang

Kamis, 5 Juni 2025 - 17:41 WIB

SMAN 1 Banjar agung Buka SPMB Tahun Ajaran 2025/2026

Senin, 26 Mei 2025 - 18:28 WIB

Lampung Gaet Investasi Pertanian Modern dari Shandong, Produktivitas Diprediksi Naik 30%

Berita Terbaru