Lampung Selatan, November 2025 – Balai PelatihanPertanian Lampung (BAPELTAN) bersama Badan Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) melaksanakan kegiatan praktik kunjunganlapangan ke Kebun Rejosari PTPN IV Regional VII sebagai bagian dari rangkaian Pelatihan PeningkatanKapasitas Calon Pekerja Migran Indonesia Tahun 2025 untuk sektor Plantation Worker.
Pelatihan ini dilaksanakan pada Sabtu, 15 November 2025, dengan total 100 peserta yang mengikuti praktikini. Seluruhnya merupakan calon pekerja migranIndonesia yang akan ditempatkan di perkebunan kelapasawit di Malaysia. Para peserta nantinya akan menjalaniprofesi lapangan seperti pemanen, tenaga pembibitan, operator pemeliharaan tanaman, serta pekerjaan teknislainnya yang menjadi bagian dari operasional kebunkelapa sawit.
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalampenguatan kompetensi teknis peserta, yang dibekalipemahaman nyata mengenai prosedur kerja, standaroperasional, serta teknologi budidaya kelapa sawit yang diterapkan di lingkungan PTPN IV mulai dari tahappembenihan hingga proses panen dan pascapanen.
Pada pelaksanaan pelatihan, peserta mendapatkanpembekalan yang berfokus pada pengenalanoperasional kebun kelapa sawit dan pemahamanmengenai standar keselamatan dan kesehatan kerja(K3) yang menjadi prinsip utama dalam aktivitas industriperkebunan modern. Instruktur lapangan memberikanpenjelasan komprehensif mengenai struktur organisasikebun, alur produksi, potensi risiko kerja, serta praktikteknis yang wajib dipahami oleh setiap tenaga kerja.
Peserta juga diajak mengamati langsung proses perbenihan, tahap persiapan lahan, serta teknikpenanaman sesuai standar perusahaan. Melaluipendekatan praktik, peserta dibekali keterampilan dasaryang dapat diterapkan di tempat kerja nantinya.
Materi selanjutnya mencakup aspek pemeliharaantanaman, strategi pemupukan efektif, pengendalianorganisme pengganggu tanaman (OPT), hingga teknikmemanen yang aman dan efisien. Peserta juga dijelaskan soal penentuan matang panen serta alurpengelolaan hasil panen sebelum masuk pabrik.
Seluruh rangkaian kegiatan ini memberikan gambarannyata mengenai manajemen kebun kelapa sawitmodern yang tidak hanya mengandalkan tenaga fisik, namun menuntut kemampuan analitis, ketelitian, sertapemahaman sistem produksi.
Dalam sesi pembukaan, Manajer Kebun Rejosari, Rusman Ali Yusuf, menyampaikan bahwa PTPN IV Regional VII menyambut baik kegiatan pelatihan inikarena berperan besar dalam meningkatkan kompetensicalon pekerja migran. “Kualitas SDM adalah investasijangka panjang. Kami berharap pengalaman di Rejosaridapat menjadi bekal nyata bagi para peserta sebelummemasuki dunia kerja internasional,” ujarnya.
Sementara itu, SEVP Operation PTPN IV, Rina Tanjung, menegaskan pentingnya kolaborasi antara perusahaanperkebunan nasional dengan lembaga pelatihanpemerintah. Ia menekankan bahwa PTPN IV berkomitmen menerapkan best practices dalam seluruhproses budidaya kelapa sawit. “Kami percaya bahwatenaga kerja yang kompeten adalah kunci kemajuanindustri. Melalui kegiatan ini, kami memperlihatkanbagaimana standar operasional dan sistem kerjaprofesional diterapkan di lapangan,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan BAPELTAN Lampung yang diwakili oleh Suhadi Saptoyo, Widyaiswara Balai Pelatihan Pertanian Lampung, menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dariPTPN IV Regional VII. Ia menekankan bahwa praktiklapangan seperti ini memiliki nilai strategis bagi peserta.
“Kami berterima kasih atas dukungan PTPN IV Regional VII. Pelatihan lapangan memberikan pengalamanlangsung yang sangat penting bagi peserta, karena ilmupraktik akan menjadi bekal berharga ketika merekasudah bekerja di luar negeri. Dunia kerja membutuhkanketerampilan nyata, bukan sekadar teori,” ujarnya.
Kunjungan ini memberikan motivasi besar bagi pesertauntuk lebih siap menghadapi tantangan kerja di luarnegeri. Interaksi langsung dengan praktisi profesionaldan gambaran nyata operasional kebun berskala besarmenjadi nilai tambah yang memperluas wawasanpeserta mengenai industri kelapa sawit modern.
BAPELTAN Lampung berharap kolaborasi ini dapatterus berlanjut guna memastikan calon pekerja migranIndonesia semakin siap bersaing dan memberikankontribusi positif di negara tujuan.
Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi interaktif yang membuka ruang bagi peserta untuk memperdalampemahaman teknis sekaligus membangun jejaringprofesional yang bermanfaat bagi perjalanan kariermereka ke depan.









