Dosen Kehutanan Unila Ubah Limbah Pala Jadi Harapan Baru Petani

- Jurnalis

Senin, 25 Agustus 2025 - 14:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lampung Selatan – Sabtu, 23 Agustus 2025, suasana di Desa Ranggai Tritunggal, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, terasa berbeda. Kelompok Tani Hutan (KTH) Ranggai Sejahtera yang tahun lalu dinobatkan sebagai KTH terbaik di tingkat kabupaten dan peraih Anugerah Wana Lestari 2025, kini kedatangan tamu istimewa: tim dosen Jurusan Kehutanan Universitas Lampung.

Kunjungan itu bukan sekadar seremonial, melainkan menyelam langsung ke persoalan yang tengah menjerat petani pala. Di balik status KTH terbaik, tersimpan keresahan yang menggerogoti dapur keluarga para petani: produktivitas pala yang terus merosot, disertai hantaman hama dan penyakit.

“Dulu sekali panen bisa 10 kilo, sekarang tinggal dua kilo. Dari pala ini kami dulu bisa nyekolahin anak sampai kuliah, sekarang jangankan itu, buat kebutuhan harian saja mulai susah,” keluh Ade Suherman, Ketua KTH, dengan nada getir.

Baca Juga :  Baru Beberapa Bulan Dibangun, TPT Balai Desa Cilimus Ambrol

Para dosen – Dr. Melya Riniarti, Dr. Duryat, dan Dr. Ceng Asmarahman – hadir membawa secercah jawaban. Mereka memperkenalkan pemanfaatan limbah pala yang selama ini dibiarkan menumpuk, untuk diolah menjadi biochar. Inovasi ini bukan sekadar teknologi, melainkan strategi menyelamatkan lahan dan sekaligus dompet petani.

“Kalau limbah tidak dikelola, dia justru jadi sarang hama dan penyakit. Padahal, kalau diolah jadi biochar, dia bisa memperbaiki kesuburan tanah. Tanaman jadi lebih sehat, dan asap cair yang dihasilkan bisa dipakai sebagai biopestisida maupun biofungsida,” jelas Dr. Melya di hadapan puluhan petani yang menyimak serius.

Baca Juga :  Kedekatan TNI Dan Masyarakat Tidak Diragukan Lagi

Kawasan garapan KTH yang berada di areal KPH Batu Serampok sebagian besar memang ditanami pala. Maka, limbah yang melimpah itu sesungguhnya menyimpan potensi. Di tangan kreatif, “sampah” bisa menjadi solusi.

Kegiatan ini, menurut tim dosen, baru langkah awal dari rangkaian pengabdian kepada masyarakat. Ke depan, akan ada pelatihan intensif tentang pembuatan biochar dan asap cair, agar petani bukan hanya penerima informasi, melainkan pelaku utama perubahan.

Bagi KTH Ranggai Sejahtera, penghargaan yang telah diraih bukanlah akhir. Justru di tengah krisis produktivitas pala, kelompok ini seolah menjadi laboratorium hidup: bagaimana pengetahuan akademik bisa menjawab masalah riil petani.

Berita Terkait

Kapolres Pesawaran Gelar Coffee Morning, Tekankan Pentingnya Sinergi dengan Masyarakatakat dan Keterbukaan Informasi
Road to Bupati Cup Karang Taruna Tubaba: Ajang Silaturahmi dan Sportivitas Kicau Mania
Kontingen MIN 1 Pesawaran Raih Prestasi Gemilang di Olimpiade Sains Lampung 2025
Tingkatkan Sinergitas, Ketua DPRD Pesawaran Terima Audiensi Ketua-Ketua Lembaga
Khutbah Jumat di Islamic Centre Pesawaran, Ustad Seftri Ajak Jemaah Raih Kemerdekaan Jiwa Yang Hakiki
Warga Pringsewu Ucapkan Terima Kasih atas Rekonstruksi Jalan yang Dilaksanakan Pemprov Lampung
Puskesmas Kedondong Gelar Lomba 17-an, Perkuat Sinergi Internal untuk Layanan Prima
Ketua KWRI Pesawaran Ucapkan Selamat Kepada Sonny Zainhard Utama atas Kembalinya Pimpin KONI Pesawaran
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 14:28 WIB

Dosen Kehutanan Unila Ubah Limbah Pala Jadi Harapan Baru Petani

Senin, 25 Agustus 2025 - 11:47 WIB

Kapolres Pesawaran Gelar Coffee Morning, Tekankan Pentingnya Sinergi dengan Masyarakatakat dan Keterbukaan Informasi

Minggu, 24 Agustus 2025 - 15:44 WIB

Road to Bupati Cup Karang Taruna Tubaba: Ajang Silaturahmi dan Sportivitas Kicau Mania

Minggu, 24 Agustus 2025 - 12:45 WIB

Kontingen MIN 1 Pesawaran Raih Prestasi Gemilang di Olimpiade Sains Lampung 2025

Jumat, 22 Agustus 2025 - 19:38 WIB

Tingkatkan Sinergitas, Ketua DPRD Pesawaran Terima Audiensi Ketua-Ketua Lembaga

Berita Terbaru