Pansus Tata Niaga Singkong DPRD Lampung Bahas Kebijakan Impor Tapioka

- Jurnalis

Rabu, 5 Februari 2025 - 15:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_131072

Oplus_131072

Kebijakan pembatasan impor tepung tapioka sebelumnya sudah di dengungkan oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman. Untuk menyelaraskan hal tersebut, pansus Tata Niaga Singkong DPRD Lampung langsung mengadakan roadshow ke beberapa Kementerian terkait.

Tak terkecuali Kementerian Perdagangan RI. Pansus Tata Niaga Singkong yang langsung di pimpin oleh Mikdar Ilyas sebagai ketua beserta rombongan diterima langsung oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia Budi Santoso di kantornya. Rabu, 5 Februari 2025.

Kedatangan Pansus Tata Niaga Singkong ini untuk mengetahui sejauh mana peran Kementerian Perdagangan Republik Indonesia untuk melakukan pengawasan terkait impor tepung tapioka. Pansus juga ingin mengetahui industri mana saja yang bisa melakukan impor tapioka.

Sekertaris pansus Tata Niaga Singkong, Aribun Sayunis mengatakan, kedatangan Pansus ini ingin mengetahui industri apa saja yang bisa melakukan impor tapioka ke Indonesia khususnya ke Lampung.

Baca Juga :  Elly Bekali Ratusan Saksi

“Pansus ingin mengetahui industri apa saja yang boleh melakukan impor, pertemuan dengan Menteri Perdagangan RI guna membahas regulasi impor tapioka ” ujarnya

Dari hasil yang di paparkan oleh Menteri Perdagangan RI Budi Santoso, pembatasan impor tepung tapioka diserahkan kembali ke Kementerian Pertanian RI. Industri yang boleh melakukan impor yakni industri yang benar – benar menggunakan singkong dan jagung sebagai bahan dasar utama produksinya.

“Impor hanya bisa di lakukan oleh industri yang sebagian besar menggunakan singkong dan jagung sebagai bahan dasar produksi, artinya. Impor tidak bisa di lakukan oleh sembarangan perusahaan” ujar Aribun lagi.

Baca Juga :  Ini Kata Dewan Soal Gaduh Pergub Tebu

 

Sekertaris Komisi II DPRD Provinsi Lampung ini juga menambahkan, keran impor tapioka dan jagung hanya bisa di lakukan jika stock tapioka lokal sudah terserap seluruhnya dengan meminta izin impor ke Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

“Impor tapioka bisa di lakukan oleh industri termasuk di Lampung jika ketersediaan tapioka lokal sudah terserap seluruhnya” tambahnya.

Diketahui, Pansus Tata Niaga Singkong terus berjuang secara masif memperjuangkan nasib petani di Lampung. Usai menyelesaikan persoalan anjloknya harga singkong dan memperjuangkan petani singkong mendapatkan pupuk subsidi. Kini, Pansus Tata Niaga Singkong juga ingin memperjuangkan eksistensi singkong lokal.

Berita Terkait

Bapemperda DPRD Provinsi Lampung Targetkan 15 Raperda Rampung di 2025
Elly Wahyuni Dukung Libur Sekolah Selama Puasa
Ketut Dewi Nadi Tanamkan Nilai-nilai Pancasila ke Masyarakat Rama Dewa
Hanifah, Tanamkan Nilai Pancasila ke Pemuda – Pemudi Karang Taruna Desa Gayau
Sosialisasi PIP & WK di Pondok Pesantren, Mustika Ingatkan Pancasila Lahir Berkat Ulama dan Kiyai
Pansus Tata Niaga Singkong Benarkan Pernyataan Gubernur Terkait Kebijakan Impor Tapioka
PSU Pilkada Pesawaran, Komisi I DPRD Lampung Akan Panggil KPU dan Bawaslu
Terus Tebar Kebaikan, Setiap Sehari Aribun Bagikan 500 Takjil ke Masyarakat
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 9 Maret 2025 - 18:20 WIB

Bapemperda DPRD Provinsi Lampung Targetkan 15 Raperda Rampung di 2025

Minggu, 9 Maret 2025 - 06:47 WIB

Elly Wahyuni Dukung Libur Sekolah Selama Puasa

Sabtu, 8 Maret 2025 - 18:23 WIB

Ketut Dewi Nadi Tanamkan Nilai-nilai Pancasila ke Masyarakat Rama Dewa

Sabtu, 8 Maret 2025 - 16:46 WIB

Hanifah, Tanamkan Nilai Pancasila ke Pemuda – Pemudi Karang Taruna Desa Gayau

Sabtu, 8 Maret 2025 - 16:43 WIB

Sosialisasi PIP & WK di Pondok Pesantren, Mustika Ingatkan Pancasila Lahir Berkat Ulama dan Kiyai

Berita Terbaru