PESAWARAN(SB) – Separuh lebih Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Pesawaran mati suri meskipun dapat penyertaan modal dari Dana Desa Ratusan juta rupiah. Hal tersebut di duga akibat minimnya kemampuan pengelola serta lemahnya pembinaan dari aparatur desa mengakibatkan BUMDes di Bumi Andan Jejama yang tidak berjalan sebagaimana mestinya bahkan tak sedikit yang gulung tikar.
Ketua LPKSM Pesawaran, Desmi Saputra mengatakan di duga ada lebih dari 60% BUMDes mangkrak alias terbengkalai alias tidak beroperasi. Ada juga, BUMDes yang berjalan tapi belum optimal berkontribusi menggerakkan ekonomi desa, saat di wawancara di kediamannya, Sabtu(18/09/2021).
Memperbaiki kinerja BUMD penting dan mendesak karena Dana Desa setiap tahun terus meningkat. Tahun depan, pemerintah mengalokasikan anggaran mencapai Rp72 triliun.
Masalah BUMDes, Desmi mengatakan “BUMDes ini sekadar dibentuk. Setelah itu tidak dikelola dengan baik,” ujarnya
Desmi menerangkan berdasarkan Pasal 9 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015, BUMDes adalah salah satu sektor yang prioritas dibiayai oleh Dana Desa. Meski demikian, tak ada konsekuensi atau sanksi apa pun bagi BUMDes yang menggunakan Dana Desa tapi ternyata tak mampu berkontribusi banyak.
Karena itu pada akhirnya pengelola BUMDes bekerja serampangan. Bukan tidak mungkin pula yang terjadi adalah praktik KKN, misalnya BUM Desa dikelola orang dekat atau keluarga petinggi desa setempat, kata Misbah.
“Sejumlah BUMDes yang mangkrak hingga tak produktif tersebut disebabkan oleh keterbatasan akses pada pemasaran, permodalan, hingga kapasitas sumber daya manusia sampai dugaan praktik KKN,” ucap Desmi
Ditemukan pula BUMDes yang tidak dikelola orang yang kompeten, bidang usaha BUMDes yang ternyata tidak sesuai dengan potensi unggulan desa, serta kontribusi BUMDes terhadap pendapatan desa yang masih minim.
“Usaha BUMDes saat ini hanya akan tetap begitu-begitu saja apabila di kelola orang yang tidak berkompeten,” ucap Desmi
Desmi juga menyampaikan di antara ratusan BUMDes yang bermasalah, ada juga yang berhasil. Akan tetapi itu hanya sebagian kecil.
“Ada juga BUMDes yang berhasi, akan tetapi itu hanya sebagian kecil saja,” terangnya.
Desmi berharap agar pihak-pihak yang terkait agar segera merevitalisasi dan melakukan evaluasi terhadap BUMDes yang ada di Kabupaten Pesawaran
“Saya berharap agar BUMDes dapat di revitalisasi dan di evaluasi agar BUMDes di Bumi Andan Jejama ini dapat berjalan sebagaimana mestinya dan juga Pemerintah Desa harus membekukan penyertaan modal jika pelaksanaan program BUMDes mangkrak”, harapnya. (Re/SB)