Terjadi Lagi! Warga Lampung Barat Tewas Diduga Diterkam Harimau di TNBBS

- Jurnalis

Jumat, 8 Agustus 2025 - 07:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lampung Barat — Suasana duka menyelimuti Pemangku Sinar Harapan, Pekon Suoh, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Kamis malam (7/8/2025). Ujang Syamsudin (35), seorang petani, pulang tinggal nama setelah diduga diserang Harimau Sumatera di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Sejak pagi, Ujang berangkat ke ladang seperti biasa. Namun hingga malam menjelang, ia tak kunjung pulang. Keluarga yang cemas meminta bantuan warga untuk mencari. Hanya sepeda motor yang ditemukan terparkir di tepi kebun. Pencarian berlanjut dengan peralatan seadanya, hingga akhirnya jasad Ujang ditemukan dalam kondisi mengenaskan, penuh luka yang diduga kuat akibat terkaman satwa liar.

Baca Juga :  Bupati Dendi Dampingi Menteri dan Gubernur Tinjau Perbaikan Jalan Provinsi 

Belum ada keterangan resmi dari pihak Balai TNBBS, aparat penegak hukum, maupun instansi terkait. Namun, bagi warga sekitar, peristiwa ini bukan lagi hal baru. Konflik manusia dan harimau di kawasan konservasi itu semakin sering terjadi.

Tokoh pemuda sekaligus aktivis Germasi, Wahdi, menegaskan bahwa akar masalahnya jelas: hutan konservasi yang seharusnya menjadi rumah bagi satwa justru terus menyempit karena alih fungsi menjadi lahan garapan. “Berapa lagi nyawa harus hilang sebelum kita sadar bahwa hutan konservasi harus dikembalikan pada fungsi utamanya sebagai habitat satwa, bukan ladang garapan?” ujarnya dengan nada geram.

Baca Juga :  PTPN IV Regional 7 gelar Webinar Anti Penyuapan bersama KPK RI

Aktivis dan warga mendesak Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) Kejaksaan Agung RI bergerak cepat dan tegas. Mereka meminta kawasan TNBBS dibersihkan dari aktivitas yang merusak, demi mencegah tragedi serupa terulang.

Kematian Ujang bukan sekadar kehilangan bagi keluarga, tapi juga penanda bahwa batas antara hutan dan manusia makin kabur — dan di titik kabur inilah, nyawa sering menjadi taruhannya. Sampai kapan kita akan menganggapnya sebagai “kejadian biasa”?

Berita Terkait

OPINI: Apa Yang Akan Terjadi Musorkab KONI Pesawaran Tanpa Pendaftar Calon Ketua
BAZNAS Pesawaran Perkuat Peran UPZ Desa untuk Penyaluran Zakat Tepat Sasaran
Enam Penjabat Kepala Desa di Pesawaran Resmi Dilantik, Bupati Fokuskan Konsolidasi dan Penyelesaian Masalah Desa
MTsN 2 Pesawaran Gelar Ajang Perlombaan Pencarian Bakat dan Minat Siswa
RSUD Pesawaran Berkomitmen Tingkatkan Pelayanan Kesehatan di Bawah Kepemimpinan Plt. Direktur Imelda
Jalan Sehat Semarakkan HUT Kabupaten Pesawaran Ke-18 dan HUT RI Ke-80 di Way Ratai
Di Tengah Seruan Hemat, Pemprov Lampung Kucurkan Rp1,3 Miliar untuk Ziarah
Jaga Investasi Berkelanjutan, Holding Perkebunan Nusantara melalui PTPN IV Regional III Perkuat Sinergi dengan Kejari Kampar
Berita ini 33 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 14 Agustus 2025 - 13:28 WIB

OPINI: Apa Yang Akan Terjadi Musorkab KONI Pesawaran Tanpa Pendaftar Calon Ketua

Rabu, 13 Agustus 2025 - 18:03 WIB

BAZNAS Pesawaran Perkuat Peran UPZ Desa untuk Penyaluran Zakat Tepat Sasaran

Rabu, 13 Agustus 2025 - 14:46 WIB

Enam Penjabat Kepala Desa di Pesawaran Resmi Dilantik, Bupati Fokuskan Konsolidasi dan Penyelesaian Masalah Desa

Rabu, 13 Agustus 2025 - 14:11 WIB

MTsN 2 Pesawaran Gelar Ajang Perlombaan Pencarian Bakat dan Minat Siswa

Rabu, 13 Agustus 2025 - 12:25 WIB

RSUD Pesawaran Berkomitmen Tingkatkan Pelayanan Kesehatan di Bawah Kepemimpinan Plt. Direktur Imelda

Berita Terbaru