Sambut Tahun Baru Islam, Pemda Pesawaran Gelar Tabligh Akbar

- Jurnalis

Minggu, 22 September 2019 - 12:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PESAWARAN,SB – Pemerintah Kabupaten Pesawaran, menggelar Tabligh Akbar dalam rangka peringatan tahun baru Islam 1 Muharam 1441 H Tahun 2019, di Ponpes Nurul Huda Desa Pejambon Kec. Negeri Katon, Pesawaran, Minggu (22/9/2019).

Bupati Pesawaran, Dendi Romadhonna, dalam sambutannya mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada dan segenap panitia dan semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara Tabligh akbar pada hari ini.

“Tabligh akbar ini merupakan momentum yang sangat tepat guna mempererat tali ukhuwah Islamiah. Dengan semakin kuatnya hubungan ukhuwah Islamiah tersebut, maka dengan sendirinya akan terbina semangat kebersamaan, persatuan dan kesatuan, juga dapat menambah kebersamaan antara pemerintah dengan masyarakatnya, hal ini berguna untuk menambah hubungan yang harmonis menjadi lebih erat,” papar Dendi dalam sambutannya.

Melalui peringatan tahun baru Islam ini, dapat jadikan sebagai momentum untuk berhijrah dan meningkatkan kedekatan diri kepada Allah dan senantiasa menjalankan sunah Rasulullah, karena sebaik-baiknya manusia adalah orang yang panjang umurnya dan bagus amalannya, dan sejelek-jeleknya manusia adalah yang diberi umur panjang dan buruk amalannya.

“Berhijrah memang tidak selamanya bermakna berpindah dari satu tempat ke tempat yang baru. Namun, hijrah memiliki banyak makna. Seseorang dapat dikatakan hijrah jika telah memenuhi dua unsur, yaitu ada sesuatu yang ditinggalkan dan ada sesuatu yang ditujunya. Berhijrah bisa bermakna bertekad untuk mengubah diri demi meraih rahmat dan keridhoan Allah SWT,” imbuhnya.

Baca Juga :  FMPB Bersama LSM dan Ormas Pertanyakan Kinerja KPU Pesawaran

Salah satu makna yang terkandung dalam Tahun Baru islam yaitu, Perubahan pada sesuatu yang menuju Kebaikan. Dan satu hal paling penting dari tahun baru Islam adalah puncak dari kejayaan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin (rahmat untuk alam semesta) yang akan membawa kebaikan, kebenaran, mengajarkan cinta dan kasih sayang sekaligus sebagai lahirnya keadilan yang dimulai dengan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah menuju ke Madinah.

Sebagaimana firman Allah yang artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Baqarah : 218).

“Untuk itu, mari kita evaluasi perjalanan hidup kita selama satu tahun sebelumnya, amalan apa yang sudah kita perbuat, jasa dan kemanfaatan apa yang sudah kita berikan kepada sesama manusia. Mari kita perhitungkan, kita perhatikan dan kita koreksi diri kita masing-masing, karena hal ini merupakan suatu tindakan yang mesti kita lakukan kapan saja, dimana saja kita berada,” jelasnya.

Baca Juga :  Ketua JMSI Lampung, Ingatkan Pemkab Tuba Jangan Main-main dengan Anggaran

Hal ini sebagai tolak ukur apakah kita tergolong sebagai sebaik-baik manusia.
Hadirin yang saya hormati, Pada kesempatan yang baik ini, saya juga mengajak saudara-saudara sekalian yang hadir disini untuk bersama-sama membangun kehidupan bermasyarakat kearah yang lebih baik.

“Tahun baru hijriyah ini, hendaknya kita jadikan momentum untuk bertekad bangkit kembali membangun diri dan masyarakat dengan nilai-nilai moral yang lebih baik. Kita menyadari bahwa perubahan itu tidak mudah, namun kita terus berupaya melakukan perubahan-perubahan dalam berbagai aspek,” pungkasnya.

Sebagai contoh dalam proses penyelenggaraan pemerintahan kita terus berusaha melakukan perubahan sungguh-sunggguh untuk membangun pemerintahan yang baik, serta memberikan pelayanan publik yang sebaik-baiknya, memenuhi rasa keadilan masyarakat meningkatkan kesejahteraan dan mendahulukan kepentingan rakyat.

Kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pesawaran untuk tetap menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan selama menjalani hajat kita bersama yaitu pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak yang akan dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2019 mendatang.

“Saya yakin perbedaan pendapat itu adalah sebuah keniscayaan, akan tetapi saya juga yakin masyarakat Pesawaran akan lebih mengedepankan kerukunan dan persaudaraan demi mewujudkan masyarakat Pesawaran yang aman dan damai,” tutupnya. (Suprihadi)

Berita Terkait

Hearing DPRD dan Diskominfo Tuba Terkait 5 Tuntutan FWTB, Hasilnya Ngambang
Pasca Pilkada, Tokoh Adat Pesawaran Serukan Dukungan Penuh untuk Pemimpin Terpilih
Ratusan Insan Pers Gelar Aksi Damai di kantor Bupati Tuba Tuntut Kadis Kominfo diCopot
FMPB Minta Kepastian Hukum Kasus Penyebaran Konten Fitnah
Rama Diansyah Bantah Tuduhan Penganiayaan,  Sebut Keterangan Zahrial Tidak Berdasar
DPW HIPPAPI Lampung Gelar Pelatihan Penjurian Ayam Pelung, Tingkatkan Kompetensi Juri dan Peternak
Khutbah Jum’at di Masjid Nurul Shalih Binong Tegaskan Rasulullah adalah Suri Teladan Terbaik dalam Segala Aspek Kehidupan
Jawab Tantangan Pembelajaran Abad 21, MIN 1 Pesawaran Adopsi Platform Alef
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 18:46 WIB

Hearing DPRD dan Diskominfo Tuba Terkait 5 Tuntutan FWTB, Hasilnya Ngambang

Selasa, 16 September 2025 - 11:50 WIB

Pasca Pilkada, Tokoh Adat Pesawaran Serukan Dukungan Penuh untuk Pemimpin Terpilih

Senin, 15 September 2025 - 20:14 WIB

Ratusan Insan Pers Gelar Aksi Damai di kantor Bupati Tuba Tuntut Kadis Kominfo diCopot

Senin, 15 September 2025 - 18:10 WIB

FMPB Minta Kepastian Hukum Kasus Penyebaran Konten Fitnah

Minggu, 14 September 2025 - 18:16 WIB

Rama Diansyah Bantah Tuduhan Penganiayaan,  Sebut Keterangan Zahrial Tidak Berdasar

Berita Terbaru

Daerah

FMPB Minta Kepastian Hukum Kasus Penyebaran Konten Fitnah

Senin, 15 Sep 2025 - 18:10 WIB