Rakor Pengendalian Inflasi Daerah, Mendagri Harapkan Daerah Lakukan Inovasi Dalam Mengatasi Kenaikan Harga Beras

- Jurnalis

Senin, 11 September 2023 - 11:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDARLAMPUNG – Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, di Ruang Command Center Lt. II Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Senin (11/09/2023).

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa saat ini berdasarkan hasil rilis BPS, inflasi di bulan Agustus year on year sebesar 3,27% ini terjadi kenaikan sedikit dari bulan Juli 3,08%.

“Penghitungan inflasi dibulan Agustus tahun 2023 dibanding Agustus tahun 2022 year on year itu 3,27% namun kalau kita melihat data, dari bulan Juli ke bulan Agustus sebenarnya terjadi deflasi yaitu minus 0,02% jadi ada penurunan secara umum. kemudian kalau kita melihat dari bulan Desember 2022 ke Agustus 2023 Inflasinya 1,43% artinya cukup terkendali,” ucapnya.

Namun demikian, Mendagri menyampaikan masih ada beberapa komoditas yang patut diwaspadai sebagai penyumbang inflasi.

“Perlu kita waspadai ada beberapa komoditas penyumbang diantaranya minggu lalu kita membicarakan yang utama adalah beras, cabai rawit dan cabai merah,” lanjutnya.

Baca Juga :  Fahrizal Pimpin Rapat Pembahasan Penyampaian Laporan Kegiatan dan Laporan Keuangan KORPRI Tahun 2022

Pada komoditas cabai rawit dan cabai merah, Mendagri berharap gerakan tanam dapat menjadi solusi dari kenaikan harga cabai merah di tiap-tiap daerah yang defisit.

“Cabai rawit dan cabai merah kita harapkan dapat diimbangi dengan gerakan tanam di tiap-tiap daerah yang terutama yang defisit yang terjadi kenaikan harga cabai merah cabai rawit,” lanjut Mendagri.

Pada komoditas beras, Mendagri berharap untuk memperkuat serapan dan produksi dalam negeri.

“Kemudian untuk masalah beras, disamping kita memperkuat untuk serapan dan produksi dalam negeri, dari Bulog dan Badan Pangan juga sedang bekerja keras untuk memperkuat cadangan dari stok-stok atau cadangan beras pemerintah termasuk dengan mekanisme importasi dari luar negeri,” lanjutnya.

Dalam menekan kenaikan harga beras, Mendagri menginstruksikan perlu dilakukan intervensi harga yang akan dilakukan oleh Badan Pangan Nasional dan Bulog pada tingkat pusat. Selain itu juga diperlukan mekanisme bantuan sosial yang dilakukan oleh Kementerian Sosial.

Baca Juga :  Pemprov Lampung Kembali Terima Bantuan

“Kita harapkan di daerah juga melakukan pengecekkan cadangan beras didaerahnya masing-masing bekerjasama dengan Bulog. Lakukan pengecekan hari-hari untuk memantau harga dan mencarikan solusi apabila terjadi kenaikan harga beras didaerahnya masing-masing,” instruksinya.

Mendagri juga menginstruksikan bahwa Pemerintah Daerah dapat melakukan intervensi melalui subsidi logistik untuk membantu pendistribusian beras di lokasi-lokasi terpencil.

“Intervensi dalam bentuk bantuan subsidi logistik ini dapat dilakukan untuk membantu daerah-daerah terpencil dan pulau-pulau sehingga tidak terjadi kenaikan harga yang sangat tinggi dan sulit untuk dijangkau oleh masyarakat,” ucapnya.

Mendagri dalam kesempatan itu juga berharap akan adanya inovasi yang yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk mengatasi kenaikan harga beras.

“Kita mengharapkan adanya inovasi-inovasi dan kreasi-kreasi dari teman-teman Pemerintah Daerah baik Kepala Daerah maupun Satgas Pangannya untuk mengatasi agar kenaikan harga beras tidak memberatkan masyarakat,” pungkasnya.

Berita Terkait

LSM JERAT Akan Laporkan Kadis Kominfo Nanan Wisnaga Dugaan Penyalahgunaan Pengadaan Barang dan Jasa ke Kejati Lampung
Grand Opening SPPG Tunggal Warga ll Banjar Agung Diresmikan Untuk Mulai Beroperasi SMK Al Imam Jadi Simbolis
Kadis kominfo Tuba Tak Paham UU pers, Sekretaris PWI Angkat Bicara
Pemerintah Kampung Sidodadi Gelar Rapat Koordinasi Peringatan HUT Ke-17
Fortuba Harap Direktur BUMD Tuba Jelaskan Tentang 8.7 Miliar Ke Jaksa
Novi Marzani Angkat Bicara Terkait Dugaan Penyelewengan Dana BUMD Tuba Senilai 8,6 M
Heboh Dua Kali Dalam Sepekan Kantor Bupati Tuba diKerumuni Massa
Hearing DPRD dan Diskominfo Tuba Terkait 5 Tuntutan FWTB, Hasilnya Ngambang
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 10:13 WIB

LSM JERAT Akan Laporkan Kadis Kominfo Nanan Wisnaga Dugaan Penyalahgunaan Pengadaan Barang dan Jasa ke Kejati Lampung

Senin, 6 Oktober 2025 - 14:27 WIB

Grand Opening SPPG Tunggal Warga ll Banjar Agung Diresmikan Untuk Mulai Beroperasi SMK Al Imam Jadi Simbolis

Minggu, 5 Oktober 2025 - 20:57 WIB

Kadis kominfo Tuba Tak Paham UU pers, Sekretaris PWI Angkat Bicara

Selasa, 23 September 2025 - 15:30 WIB

Pemerintah Kampung Sidodadi Gelar Rapat Koordinasi Peringatan HUT Ke-17

Minggu, 21 September 2025 - 15:00 WIB

Fortuba Harap Direktur BUMD Tuba Jelaskan Tentang 8.7 Miliar Ke Jaksa

Berita Terbaru