Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, Dewan Desak Kebersihan Dapur Diperketat

- Jurnalis

Minggu, 31 Agustus 2025 - 14:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Puluhan siswa SDN 2 Sukabumi dan SMPN 31 Campang Raya, Bandar Lampung, diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tiga siswa bahkan harus dirawat intensif di RS Urip Sumoharjo.

Sejumlah siswa mengeluhkan gejala sakit perut, pusing, dan diare setelah mengonsumsi makanan tersebut.

Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Provinsi Lampung, Andika Wibawa SR, menyampaikan keprihatinannya. Ia menilai niat baik Presiden Prabowo melalui program MBG tidak boleh tercoreng hanya karena persoalan kebersihan yang semestinya bisa dicegah.

“Kita prihatin, karena niat Pak Prabowo ini baik. Tapi kita belum bisa memastikan penyebabnya. Harus diteliti lebih lanjut apakah dari makanan atau faktor lain. Yang jelas, kebersihan dapur dan petugas MBG harus sangat diperhatikan. Masalah perut biasanya disebabkan bakteri, bisa dari makanan maupun air yang digunakan,” ujar Andika, Minggu (31/8/2025).

Ia menekankan bahwa bahan makanan, mulai dari sayuran hingga olahan lain, harus dicek ketat terkait masa kedaluwarsa, kebersihan pencucian, hingga proses pengolahannya.

Baca Juga :  DPRD Nilai Pemprov Lalai Soal Aset

Selain itu, menurutnya peran ahli gizi di dapur MBG tidak boleh sebatas menghitung kandungan gizi, tetapi juga memastikan keamanan makanan sebelum disalurkan.

“Ahli gizi harus mencicipi dulu sebelum makanan diberikan ke anak-anak. Jangan sampai makanan yang belum dicek langsung dikirim ke sekolah,” tegas Anggota DPRD Dapil Bandar Lampung ini.

Andika juga meminta agar dapur MBG memiliki prosedur tetap (protap) yang jelas, dengan pengawasan ketat dari ahli gizi serta penerapan standar kebersihan yang maksimal.

“Ahli gizi di MBG itu harus ada dan benar-benar berfungsi. Protap harus jelas, kebersihan dapur dijaga, dan semua faktor diperhatikan agar kasus seperti ini tidak terulang lagi,” tambahnya.

Lebih jauh, ia mengimbau agar proses pembuatan makanan dilakukan lebih higienis sehingga program MBG berjalan lancar sesuai tujuan. Ia juga menyoroti pentingnya pemilihan bahan baku, termasuk tekstur nasi agar tidak terlalu keras sehingga mudah dikonsumsi anak-anak.

Berita Terkait

Deni Ribowo: Deflasi Pendidikan 15 Persen Bukti Kebijakan Pro-Rakyat
Lesty Putri Utami: Politik Bisa Dekat dengan Rakyat
Lampung Jadi Teladan Nasional, Aksi Ribuan Massa Berjalan Damai
MUI dan DPRD Lampung Imbau Aksi Unjuk Rasa Berlangsung Damai, Tolak Anarkisme
APBD 2026 Lampung Disepakati, Kostiana: DPRD Siap Kawal Sampai Tepat Sasaran
Ghofur Interupsi di Paripurna, Koreksi Defisit APBD Lampung 2026 Rp864 Miliar
Fraksi PKB Usul Optimalisasi PAD Lewat Kapal Penyeberangan Tanpa Bebani Rakyat
Dukung Bupati-Wabup Nanda–Antoni, Elly Wahyuni Yakin Pesawaran Makin Maju
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 3 September 2025 - 02:21 WIB

Deni Ribowo: Deflasi Pendidikan 15 Persen Bukti Kebijakan Pro-Rakyat

Selasa, 2 September 2025 - 07:47 WIB

Lesty Putri Utami: Politik Bisa Dekat dengan Rakyat

Selasa, 2 September 2025 - 06:08 WIB

Lampung Jadi Teladan Nasional, Aksi Ribuan Massa Berjalan Damai

Minggu, 31 Agustus 2025 - 14:02 WIB

Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, Dewan Desak Kebersihan Dapur Diperketat

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 15:05 WIB

MUI dan DPRD Lampung Imbau Aksi Unjuk Rasa Berlangsung Damai, Tolak Anarkisme

Berita Terbaru

Opini

Analisis Akademis atas Kasus HIPMI Lampung

Senin, 8 Sep 2025 - 13:41 WIB