Pelecehan Staf Ahli Arinal Disoal

- Jurnalis

Selasa, 20 Agustus 2019 - 15:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDARLAMPUNG,SB – Pernyataan Hanibal Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Kemasyarakatan dan SDM yang mengecilkan Badan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) sangat disanyangkan. Oleh salah seorang penggiat olah raga di Lampung.

Dari sumber yang enggan disebutkan namanya tersebut mengatakan Hanibal yang pernah menjadi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Lampung seharusnya tidak boleh memberikan pernyataan tersebut.

“Sangat disayangkan, sosok pejabat apa lagi pernah jadi Kadispora Lampung berbicara seperti itu,” kata dia.

Menurutnya, dengan adanya pernyataan tersebut diduga Hanibal tidak menguasi. “Yang jelas BOPI itu legal aturannya dari kementerian ada, berarti pak Hanibal nggak menguasi,” ungkapnya.

Sebelumnya, Universal Tekwondo Indonesia Profesional (UTIPRO) dibuat kecewa dengan pernyataan Hanibal dalam audiensi di ruang kerja Staf Ahli tersebut pada Selasa (20/8/2019).

Dikatakan Indrawansyah kepada media, bahwa Hanibal, staf ahli Gubernur Lampung bidang kemasyarakatan dan SDM tersebut mendukung akan diadakannya Kejurnas Taekwondo Lampung Open II Piala Menpora tersebut. Namun untuk pembentukan BOPI, Hanibal menolak mentah-mentah karena menurutnya Undang-undang tidak selalu bener.

Meskipun diterangkan oleh Indrawansyah, bahwa pembentukan BOPI sah dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 0009 Tahun 2015 tentang kedudukan, fungsi, tugas, dan susunan organisasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Dalam BAB V, BOPI Provisini dan Representasi, menyebutkan bahwa BOPI dapat membentuk BOPI Provinsi.

Baca Juga :  5 OPD Terbaik Dapat Penghargaan

Meskipun sudah dipaparkan maksud tujuan agar gubernur Lampung dapat meminta untuk pembentukan BOPI, namun Hanibal staf ahli gubernur tersebut malah mengatakan tidak mungkin, dengan alasan BOPI itu organisasi kecil. Atas statmen itulah Indrawansyah dan rekan-rekannya yang hadir dengan niatan baik pada saat audiensi tersebut sangat merasa kecewa terhadap salah satu pejabat di lingkungan pemerintah Provinsi Lampung itu.

Indrawansyah mengatakan bahwa sebagai staf ahli Gubernur, harusnya Hanibal tidak mengeluarkan statmen yang mengkerdilkan BOPI.

“BOPI ini organisasi Nasional bukan abal-abal. Trek recordnya di tingkat Nasional sudah tidak diragukan lagi. Saya sangat menyangkan atas ungkapan yang dikeluarkan oleh staf ahli Gubernur Lampung itu,” ucap Indrawansyah.

Menurut Indrawansyah, selaku Pejabat harusnya Hanibal bisa bersikap bijak dalam mengeluarkan kata-kata dan dapat merangkul semua organisasi, bukan malah mengecilkan organisasi.

“Saya selaku penggiat Olahraga Profesional Cabang Olahraga Profesional sangat kecewa atas statmen dari Hanibal selaku staf Ahli Gubernur Lampung. Saat Audensi Hanibal terkesan Emosi dan mengecilkan kami. Pejabat seharusnya dapat menampung dan menerima masukan-masukan dari masyarakat ini malah seolah tidak menghargai. Padahal saya selaku penggiat Olahraga Profesional yang dulunya bernaung di KONI Lampung tidak ada pembinaan serius, dan memutuskan untuk pindah ke BOPI. Dan pada saat kami jelaskan mengenai rencana mengusulkan membentuk BOPI, staf ahli malah tidak merespon baik, justru mengucilkan dan mengatakan tidak mungkin Gubernur mau menjadi ketua BOPI organisasi kecil,” terangnya.

Baca Juga :  'Si Gajah Lampung' Akan Hadir pada Pekan Raya Lampung 2023

Sambung Indrawansyah, pihaknya ingin memajukan olahraga Lampung, terlepas dari amatir atau profesional seharusnya jangan dipermasalahkan, dan harus tetap didukung karena setiap warna negara memiliki hak yang sama dalam mengembangkan olahraga. Namun dalam hal ini BOPI menjadi PR pemerintah Lampung untuk dapat segera dibentuk.

“Kami merasa di Anak tirikan, dan banyak atlet atlet kami yg memiliki kemampuan bersaing untuk mengharumkan Provinsi LAMPUNG TERCINTA namun terjegal dengan beberapa Oknum bahkan banyak atlet kami yang mengikuti event-event nasional maupun internasional dan saat ini di berdayakan menjadi PNS. Apakah kami selaku putra putri daerah dan anak anak bangsa harus diam dan merelakan prestasi kami di jegal oleh perbedaan kepengurusan, apakah ini yg disebut kebhinekaan,” pungkasnya.

Berita Terkait

Ganjar Jationo Kembali ke Kominfotik, Ahmad Saifullah Geser ke Staf Ahli
Komitmen Tingkatkan PAD, Banpenda Tuba Geruduk PT SIL cek Sumber Air Bawah Tanah
Camat Banjar Baru Wayan Wilarahula Putra Hadiri Milad Ke 3 Ponpes Sunan Bonang
SMAN 1 Banjar agung Buka SPMB Tahun Ajaran 2025/2026
Lampung Gaet Investasi Pertanian Modern dari Shandong, Produktivitas Diprediksi Naik 30%
Pemprov Lampung Gagalkan Pengiriman Gabah ke Luar Daerah, Perkuat Ketahanan Pangan Lokal
Setiap Jamaah Haji Lampung Terima Uang Saku Rp1 Juta dari Gubernur Mirza
Kampung UGI bangun jamban Publik realisasikan DD TA 2025
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 20:03 WIB

Ganjar Jationo Kembali ke Kominfotik, Ahmad Saifullah Geser ke Staf Ahli

Selasa, 17 Juni 2025 - 20:06 WIB

Komitmen Tingkatkan PAD, Banpenda Tuba Geruduk PT SIL cek Sumber Air Bawah Tanah

Rabu, 11 Juni 2025 - 11:29 WIB

Camat Banjar Baru Wayan Wilarahula Putra Hadiri Milad Ke 3 Ponpes Sunan Bonang

Kamis, 5 Juni 2025 - 17:41 WIB

SMAN 1 Banjar agung Buka SPMB Tahun Ajaran 2025/2026

Senin, 26 Mei 2025 - 18:28 WIB

Lampung Gaet Investasi Pertanian Modern dari Shandong, Produktivitas Diprediksi Naik 30%

Berita Terbaru