Dampak Virus Corona Terhadap Industri Pertambangan Indonesia

- Jurnalis

Sabtu, 21 Maret 2020 - 10:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARATA(SB) – Virus corona makin merebak di tanah air yang imbasnya ke berbagai sektor vital, salah satunya Industri Pertambangan. Covid-19 menimbulkan berkurangnya permintaan kebutuhan mineral dan batubara seiring dengan penurunan permintaan konsumen, khususnya manufaktur dan industri.

Direktur Program Prodewa Priyo Puji Laksono mengatakan batu bara dan nikel selama ini menjadi andalan Indonesia untuk ekspor. Pada 2020 saja paling tidak Indonesia berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan batubara China sebesar 40%. Untuk nikel penurunan harga sudah mulai terjadi perbulan februari kemarin dari US16.107,27 per dmt menjadi US14.029.0 per dmt. Dan bulan Maret ini turun lagi menjadi US12.994,57.

Baca Juga :  Tuhu Bangun Puji Citarasa Green Tea Pabrik Teh Gunung Dempo

“Selain itu, dampak covid-19 ini membuat hilirisasi melambat, pemerntah yang sebelumnya menargetkan pada 2020 mampu menyelesaikan 68 smelter turun menjadi 52 smelter. Hal tersebut diakibatkan dana pembangunan smelter mengandalkan dari ekspor nikel,” kata Direktur Program Prodewa Priyo Puji Laksono.

Baca Juga :  Perkuat Ekspor, PPTK-PT RPN dan HKTI Jabar Siapkan Business Matching di Myanmar

Oleh karena itu, Progressive Democracy Watch mendesak pemerintah untuk bertindak dengan tepat dan jalankan dengan cepat dalam menuntaskan wabah covid-19 ini agar Indonesia tidak terjebak dalam krisis ekonomi yang berpengaruh ke berbagai sektor terutama sektor pertambangan.(*)

Berita Terkait

Panen Raya Kopi Ijen, Wapres Dukung Peningkatan Produktivitas, Hilirisasi dan Branding Kopi Indonesia
Lampung Juara Umum Gymnastics Jakarta Open 2025: Bukti Prestasi Olahraga Anak Bangsa di Kancah Nasional
Siswa Bimbel Dukungan PalmCo Cetak Prestasi: 90% Lulus PTN, Enam Jebol Kampus Unggulan Indonesia
Direktur Progressive Democracy Watch (Prodewa) Apresiasi Menteri Bahlil Berhentikan Izin Tambang di Raja Ampat
Kenalkan, Ini Teh PalmCo yang Dinobatkan Sebagai Pemenang National Tea Competition 2025
Sampaikan Keynote Speech di Stanford, Menko AHY: Indonesia Siap Membentuk Agenda Pembangunan Berkelanjutan dan Adil
Di Balik Kanvas dan Nada: SBY Sambut Kemenparekraf di Cikeas Art Gallery
TYI Lecture Series, SBY: “Krisis Iklim dan Krisis Lingkungan Itu Nyata
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 18:30 WIB

Panen Raya Kopi Ijen, Wapres Dukung Peningkatan Produktivitas, Hilirisasi dan Branding Kopi Indonesia

Senin, 23 Juni 2025 - 09:52 WIB

Lampung Juara Umum Gymnastics Jakarta Open 2025: Bukti Prestasi Olahraga Anak Bangsa di Kancah Nasional

Senin, 23 Juni 2025 - 09:51 WIB

Siswa Bimbel Dukungan PalmCo Cetak Prestasi: 90% Lulus PTN, Enam Jebol Kampus Unggulan Indonesia

Senin, 9 Juni 2025 - 11:54 WIB

Direktur Progressive Democracy Watch (Prodewa) Apresiasi Menteri Bahlil Berhentikan Izin Tambang di Raja Ampat

Jumat, 23 Mei 2025 - 12:30 WIB

Kenalkan, Ini Teh PalmCo yang Dinobatkan Sebagai Pemenang National Tea Competition 2025

Berita Terbaru